Sudah seminggu dari kejadian saat Lucas yang mengajakku untuk pulang bersamanya dengan alasan 'kita sejalur'.
Setelah itu Lucas terus saja menggangguku entah itu dia tiba-tiba saja memanggilku atau dengan begitu sok akrabnya dia merangkul ku seolah sudah kenal lama dan reaksi ku selalu sama kepadanya, hanya melihatnya sebentar lalu kembali acuh, atau terkadang aku hanya memandangnya sinis.
Seperti saat ini, aku sedang berjalan bersama Yoojung mengitari koridor anak IPS dan yang kalian ketahui aku adalah anak IPA. Jujur saja aku sudah menolak ajakan Yoojung, yang kutau Lucas adalah anak IPS kemungkinan besar aku akan bertemu dengannya lagi.
Aku terus saja berdoa setiap aku melangkahkan kaki, berharap tidak akan bertemu Lucas saat ini, jujur saja aku lelah karena sikapnya yang penuh keanehan.
Tapi sepertinya doa ku tidak diterima. Sudah bisa kulihat Lucas yang duduk sendiri di dekat kelasnya sambil asik memainkan ponselnya.
Semoga saja dia tidak menyadari kehadiranku bersama Yoojung yang sedang berjalan hampir melaluinya.
Kulihat Yoojung yang seperti ingin mengganggu kegiatan Lucas, buru-buru aku berbisik padanya.
"Jung gue baru ingat ada pr mtk, entarkan dikumpul gue belum kelar" bisik ku padanya, berharap ia percaya dan buru-buru pergi dari sini.
Tapi lagi-lagi harapanku tidak sesuai kenyataan, karena pada kenyataan Yoojung malah bertanya balik.
"Emang ada ya? Perasaan itu pr kemarin deh"Aku menghela nafas dan kembali berbisik padanya "ini tuh baru dikasih ta--" Ucapan ku terpotong begitu saja saat sadar lelaki yang tadi asik duduk sambil memainkan ponselnya sekarang berdiri dihadapanku dengan Yoojung.
Dia memasang wajah gembira seolah mendapatkan sebuah hadiah yang sangat spesial, dengan senyumnya yang terus merekah sejak tadi.
"Gak kering apa tuh gigi senyum terus" celetuk Yoojung sambil tertawa kecil.
Aku hanya menunduk, sungguh saat ini aku ingin hilang saja dari dunia.
"Si anjir, ngapain lo disini pendek?" balas Lucas pada Yoojung.
"Gak liat lo? Gue kan lagi jalan, malah malang lo. Minggir sana!" balas Yoojung tidak santai karena dibilang pendek tadi.
"Gak boleh gak boleh, ini koridor kelas gue. Anak IPA gak boleh lewat" Lucas benar-benar cari masalah.
"Ada larangan ya? Kalau ada mana coba sini gue liat" tantang Yoojung.
"Gak ada sih, tapi tetep gak boleh lewat!" larang Lucas dengan cepat.
Tapi sayang, Yoojung lebih cepat melewatinya sambil menarik ku.
"bacot lah! Emang paling gaje lo" Cibir Yoojung.
Aku bernafas lega, setidaknya Lucas tidak mengganggu ku, dia hanya mengganggu Yoojung.
"Eh Jung, gue nitip salam sama temen lo yang di samping lo! Bilang kalau gue suka" teriak Lucas yang bisa kudengar dengan jelas.
Langkahku terhenti saat itu juga, begitupun dengan Yoojung. dia berbalik dan tertawa menatap Lucas
"iya Cas, dia balas salam lo" ujar Yoojung, kaget dengan ucapan Yoojung aku segera mencubit tanganya dan hanya rintisan kecil yang membalas ku.
"Dia bilang, Maaf tapi lo bukan tipenya! Hahaha" tawa Yoojung pecah saat itu juga. Aku menatap Lucas sinis lalu menarik Yoojung yang masih tertawa untuk menjauh.
Cukup untuk hari ini, sepertinya Lucas itu benar benar mengajakku untuk berperang.
Really Bad Boy
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy✔
Fanfiction❝Jangan datang kalau kau hanya menjadikanku sebagai mainanmu.❞ Really Bad Boy, 2019. A story by Gelapitto.