Yuqi menutup buku cetak matematikanya lalu memasukkannya kedalam tasnya, ia melirik jam weker yang berada di nakasnya. Jam masih menunjukkan pukul 8 lewat, masih lama dari jam tidurnya. Yuqi sebenarnya ingin bermain ponsel dulu tapi, ia masih terlalu gugup hanya dengan melihat chat Lucas yang tiba-tiba saja muncul.
Yuqi lalu keluar dari kamarnya dan beralih menuju ruang keluarga yang berada di lantai bawah.
Yuqi melihat kedua orang tuanya yang asik dengan tv, Yuqi yang bosan pun ikut menjadi asik pada tv.
Satu keluarga itu tengah menonton acara yang sesuai dengan yang mereka sukai. Sesekali mereka tertawa bahkan sampai terbahak-bahak.
Acara keluarga itu tak berlangsung lama, saat bel rumah Yuqi tiba-tiba saja berbunyi.
Ibunya melirik Yuqi lalu mengisyaratkan Yuqi untuk mengecek siapa yang barusan memencet bel.
Yuqi langsung bangkit mengikuti perintah sang ibu, Yuqi membuka pintu pelan menampakkan lelaki yang mungkin seumuran dengan Yuqi. Berdiri membelakangi pintu
"Siapa ya?" Tegur Yuqi.
Lelaki itu berbalik lalu memasang senyum ramah.
'Kok ganteng gini sih' racau Yuqi dalam hati.
"Oh, saya tetangga baru, mau ngasih titipan. Salam perkenalan dari ibu saya" balasnya lembut.
Yuqi menjadi terpaku pada suara lembut dan indah itu, oh jangan lupakan wajahnya yang tampan juga.
"Oh iya, makasih kak?" Balas Yuqi ragu.
Lelaki itu yang sepertinya mengerti maksud Yuqi langsung tersenyum "Xiao Dejun, panggil aja Xiaojun. Jangan panggil kakak, kayaknya kita seumur"
Yuqi tersenyum kikuk "Oh iya, makasih ya Xiaojun, semoga awet ya tinggal disini"
Xiaojun mengangguk "iya, kalau gitu saya pamit"
Xiaojun baru saja hampir melangkah pergi, tapi Yuqi kembali membuka suara.
"Kamu rumahnya dibagian mana ya?" Tanya Yuqi canggung.
Xiaojun kembali berbalik "tepat disebelah rumah kamu" balasnya lalu tersenyum.
Yuqi bisa oleng saat itu juga.
'Jangan senyum terus dong elah, lemah nih iman gue. Mana dia ngucap kamunya lembut banget lagi' racau Yuqi terus menerus dalam hati."Oh oke, makasih lagi ya Xiaojun"
"Iya, sama-sama, saya pamit kalau gitu"
Yuqi hanya membalas anggukan, menunggu Xiaojun meninggalkan pekarangan rumahnya, lalu gadis itu masuk kembali kedalam rumahnya.
Yuqi membawa titipan dari Xiaojun ke ruang keluarga, menyajikannya didepan meja tv.
"Loh kok ada kue gini Qi?" Tanya ibunya yang melihat itu heran.
"Ini di kasih sama tetangga baru, tadi yang ngebel itu dia. Katanya salam perkenalan" balas Yuqi.
"Nempatin rumah yang mana?" Tanya ayahnya.
"Disamping rumah kita" jawab Yuqi lalu memakan kue itu.
"Ih enak kuenya, ibu mah gak bisa bikin seenak ini" ujar Yuqi lalu tertawa.
Ibunya hanya menggeleng-geleng melihat anaknya, Yuqi itu anak yang hyper tapi hanya dirumah. Diluar sifatnya berubah 360°
"Enak aja, kamu juga kalau makan bikinan ibu suka di habisin" balas ibunya.
"Hehehe, kan bercanda. masa gitu aja baper" sahut Yuqi lalu tertawa kecil.
"Kamu kali tuh baper, sama yang bawain kue tadi" celetuk ibunya lalu tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy✔
Fiksi Penggemar❝Jangan datang kalau kau hanya menjadikanku sebagai mainanmu.❞ Really Bad Boy, 2019. A story by Gelapitto.