Kembali pada hari senin, hari paling ditakuti anak sekolahan. Karena setiap hari senin harus upacara.
Apalagi kelas Yuqi yang setelah upacara harus belajar fisika dan matematika serta yang menjadi penutup adalah penjaskes atau olahraga. Gimana gak puyeng tuh?
Pagi-pagi kelas 11 ipa 1 udah ribut aja sama pr fisika yang belum kelar. Semua pada kucar-kacir buat nyari jawaban. Mina yang terus ngoceh takut kena omel guru, Sohye dan Yeri yang cuma pasrah doang seperti 'ya kalau emang gak kelar mau gimana? Di maharin juga terima aja', sementara Yuqi diam ditempat karena mager tapi takut juga kena omel.
Tapi untung saja salah satu teman mereka ada juga yang selesai, selebihnya? Nyontek doang.
Akhirnya kelas 11 ipa 1 tenang dan lega. Hingga pelajaran kedua berlangsung, apalagi kalau bukan matematika.
Mereka diberi tugas, Yuqi mengerjakan dengan tenang dan Mina di sampingnya duduk diam menunggu. Prinsip Mina selalu sama, mending nunggu daripada enggak sama sekali.
Kebetulan juga Yoojung tidak masuk hari ini, jadi Mina lah yang mengisi bangku disamping Yuqi. Saat tengah hening-hening karena semua sibuk mengerjakan tugas.
Sebuah pesawat kertas mendarat tepat di meja samping meja Yuqi. Yuqi sempat melirik arah datangnya pesawat kertas itu. Lalu kembali fokus pada tugasnya.
Sebenarnya pesawat kertas itu berasal dari Changbin, makanya Yuqi tidak peduli sama sekali dan hanya fokus pada tugasnya.
Mina yang tau pesawat kertas yang mendarat tepat didepannya itu berasal dari Changbin langsung mendengus kesal. Karena Mina paling tau kalau Changbin sengaja melempar pesawat kertas itu untuk Yuqi, dan Yuqi paling tidak suka hal kekanakan semacam itu.
"Anjir Changbin, bikin ulah aja" gerutu Mina kesal, lalu melempar kembali pesawat kertas itu ke Changbin.
Tapi emang realita tak pernah seindah ekspektasi, pesawat kertas itu bukannya kembali pada Changbin. Melainkan mendarat tepat didepan buku tulis milik Haknyeon salah satu teman sekelas Yuqi.
Haknyeon yang tadinya menulis jadi berhenti dan mengambil pesawat kertas itu, lalu membaca tulisan didalamnya. Bahkan Mina yang melihatnya sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Haknyeon kaget, lalu berbalik melihat Mina. Dengan polosnya ia bertanya pada Mina.
"Lo suka gue?" Tanyanya saat suasana begitu hening, untung saja guru mereka sedang keluar kelas.
Semua orang menjadi menatap keduanya. Mina kaget, jelas saja gadis itu kaget, bagaimana bisa Haknyeon menyimpulkan sebuah hal sederhana seperti itu.
"Hah?" Mina menatap bingung Haknyeon. Haknyeon pun berbalik menatap aneh, lalu mengangkat pesawat kertas tadi yang sudah tidak berbentuk pesawat lagi.
"Lo nulis 'i love you' disini" jawab Haknyeon.
Semuanya langsung dengan serempak menggoda keduanya.
"CIE MINA HAKNYEON CIE"
"TERIMA NYEON, KASIAN TUH MASA CEWEK NEMBAK DULUAN"
Mina tertunduk malu dan bersembunyi di samping Yuqi, Yuqi yang tadinya tenang langsung melirik Changbin. Disana Changbin sedang tertawa puas, mungkin menurutnya itu lucu, tapi bagi Yuqi itu sama sekali tidak lucu.
"Apasih lo pada! Lo kira lucu apa digituin?" Bentak Yuqi.
Semuanya sempat hening, saat itu Mina mengangkat kepalanya seolah memberi tahu Yuqi untuk diam saja.
Muka Mina sudah merah seperti tomat, lucu sekali bagi Yuqi. Sekarang Yuqi lah yang tertawa.
"Mina lo kenapa sih? Kalau emang gak suka biasa aja dong, kalau gini kan lo kayak salting gitu, nanti mereka pada ngira lo suka lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy✔
Fiksi Penggemar❝Jangan datang kalau kau hanya menjadikanku sebagai mainanmu.❞ Really Bad Boy, 2019. A story by Gelapitto.