28. Day by Day

1.1K 156 20
                                    

Yuqi pulang dengan bahagia, gadis itu menyambut gulingnya dengan penuh haru, bahkan ia sampai memeluk gulingnya dengan begitu erat. Lalu dirinya berlari ke cermin besar yang berada disamping pintu kamar mandinya.

Melihat dirinya yang masih terbalut seragam sekolah, rambutnya yang sedikit teracak karena sudah guling-guling tadi, serta senyumnya yang mengembang begitu lebar. Jangan lupakan pipinya yang sedari tadi merona.

'Gue gak mimpi kan? Gue gak mimpi kan?' Batinnya. Lalu ia menampar pipinya sendiri.

"Aduh!" Pekiknya seketika karena merasakan sakit.

"Beneran bukan mimpi kan?" Ujarnya masih tidak percaya. Yuqi masih tidak percaya kalau sekarang ia dan Lucas sudah berpacaran. Jangan salahkan Yuqi yang tidak percaya, hanya saja Yuqi merasa aneh dan bingung. Tapi karena ia terlalu bahagia untuk saat ini, membuatnya tidak bisa berkata lain selain mengangguk mengiyakan tawaran Lucas.

Yuqi lari lagi ke meja belajarnya, mengambil tasnya lalu membukanya. Ia lalu mengeluarkan setangkai bunga mawar yang diberikan Lucas tadi. Lalu tanpa sadar ia tertawa sangat keras.

"Yuqi! Kamu jangan ketawa malam-malam gini, udah cepat ganti baju sana, terus makan" omel Ibunya saat mendengar suara tawa Yuqi.

"Iya Bu" balasnya.

Yuqi langsung meletakkan mawar itu kembali didalam tasnya, ia lalu berganti baju dan turun kelantai bawah untuk makan, sesuai dengan perintah ibunya.

"Kamu ngapain sih di atas? Lari sana sini, kesambet kamu?" Tegur Ibunya sesaat Yuqi duduk dimeja makan.

Yuqi menggeleng sambil tersenyum "nggak tau Bu, ibu mah asal aja, entar kalau aku kesambet beneran emang ibu berani gitu?"

"Ibu berani lah, entar biar ibu pentok aja kepala kamu, setannya pasti keluar" balas Ibunya.

"Ada-ada bae ibu-ibu jaman now" ujar Yuqi pelan sambil geleng-geleng.

Yuqi lalu makan dengan penuh hikmat, sedari tadi senyum tidak pernah lepas dari wajah imutnya.

"Kenapa sih senyum-senyum terus? Ngeri tau ibu liatnya" tegur Ibunya lagi.

Yuqi menjadi merajuk "ibu mah gitu, kalau gak senyum dikatain baperan, kalau senyum dibilang kesambet, sebenarnya Yuqi tuh anak siapa sih, anak tetangga?"

"Hush, ngomong suka ngasal, anak ibu sama bapak lah, entar juga paling kalau bapak kamu pulang terus liat kamu senyam-senyum kayak gini pasti ngerasa aneh" balas Ibunya.

Dan Yuqi hanya misuh-misuh sendiri.

Setelah selesai makan Yuqi langsung balik kekamarnya, ia langsung mengambil ponselnya dan mencari kontak Xiaojun. Padahal hanya berseblahan rumah, tapi Yuqi sangat malas hanya untuk sekedar mengunjungi rumah Xiaojun.

Xiaojun

Oi|
Misi ada orang?|


|gak ada orang

Alasan|
Buka pintunya cepat|

|buru, mau ngomong apa lo?
|gak usah pake basa basi

Hehe, lo mah tau aja|

|udah hapal gua mah sama lo
|buru, mau ngomong apa

Iya iya|
Gue jadian sama Lucas|

|oh

Lah? Reaksi lo gitu doang?|

Really Bad Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang