Pyuh....
Tibalah aku di bandara incheon...
Aku segera berlari tak sabar bertatap muka dengan seseorang yang sudah lama aku tunggu.Dialah Kang Daniel kekasihku yang satu tahun sudah meninggalkanku karena urusan pekerjaannya di Jepang.
Dan kini saat nya dia untuk pulang kembali ke Korea..."Nuna...Apa Daniel sudah menghubungimu??"
Tanya Guanlin yang memperhatikan diriku yang tengah mengotak ngatik ponsel menunggu pesan atau telfon datang dari Kang Daniel..."Belum"jawabku singkat sambil menatap nanar ponsel yang tak ada jawaban.
"Apa kau yakin dia pulang hari ini??"
"Aku sangat yakin....percayalah."
Aku duduk dibangku yang sudah disediakan dengan menyeruput coffee shop yang Guanlin ambilkan untukku.
Ku lambaikan kaki kakiku yang mulai merasa bosan...
Menatap sepatu cantikku yang Daniel belikan satu tahun lalu sebelum keberangkatannya...Satu jam berlalu begitu saja....
Aku menunggu Daniel dibandara.Namun,aku begitu yakin dia akan pulang sekarang menemuiku.
Tapi....entahlah mengapa dia tak mengirimku pesan atau mencoba menelfonku untuk sebentar saja...
Hanya sebentar ...
Jika begini aku bisa menunggunya seharian tanpa beranjak dari sini..."Nuna...lebih baik kita pulang saja"
"Daniel belum pulang..."
"Aku bilang ayo kita pulang saja...."
"Aku sudah janji akan menunggunya disini,sampai Daniel kembali..."
"Nuna...kau akan menunggunya sampai kapan?? Daniel bahkan tak peduli denganmu,berhentilah memakluminya...dia tak menepati janjinya dan malah membuatmu menunggu seperti orang bodoh,"
"Apa kau tak menyadari itu,Nuna?? Ku mohon lihatlah dirimu....betapa menyedihkannua dirimu.Padahal jika kau menyadari semuanya,peka terhadap apa yang ada disekitarmu...kau akan melihat begitu banyak orang yang sangat peduli padamu...."
"Hentikan!!! Jangan berkata seperti itu, Guanlin!! Justru kau yang lebih menyedihkan...kau bahkan tak bisa mencintai,kau selalu risih dengan itu..."
"Kau memang benar,aku selalu risih dengan cinta.tapi bukan berarti aku tak memiliki cinta dalam hidupku...aku benci cinta karena menurutku terkadang cinta tak begitu adil padaku.aku bisa saja memaklumi itu.Namun...entahlah,perasaanku padanya semakin kuat meski terlihat jauh seperti fatamorgana.Dan itu semua...."
Guanlin menggantungkan kalimatnya..."Karena kau Nuna...aku tak bisa mencintai orang lain lagi...jadi aku merasa cinta begitu sangat tak adil kepadaku...mengapa kau tak menyukaiku yang sudah jelas menyukaimu disini?"
Apa barusan perkataan Guanlin??
Kenapa ini tiba tiba.apa maksudnya??
Guanlin yang hanya aku anggap sebagai dongsaeng tak lebih dari itu,walau memang kami tak sedarah.
Aku adalah anak adopsi keluarga Guanlin,dibesarkan oleh pemilik toko bunga yang tak lain orang tuanya Guanlin.
Guanlin akan seperti dongsaeng bagiku...aku tak bisa mengelak hal itu...
Tapi apa ini....dia baru saja mengatakan pengakuannya....
Aku sungguh sedikit tak nyaman dan berubah menjadi canggung..."Ayo!! Lebih baik kita pulang saja...mengapa harus bertengkar ditempat yang begitu ramai seperti ini??"
Aku berjalan mendahului Guanlin,keluar dari bandara Incheon.Aku bukan terlalu lelah menunggu Daniel yang jelas jelas aku tunggu dan kuharapkan kedatangannya. TAPI,aku ingin pergi keluar menjauhi atmosfer yang membingungkan ini.Ditengah perjalanan Guanlin hanya fokus menyetir membuatku sedikit aga takut sekaligus khawatir.Bagaimana jika dia marah padaku??
Aku mengalihkan pandanganku ke jendela samping melihat pemandangan luar...
Cuacanya sangat panas menyengat...Sesekali aku mengecek notif diponselku...
Tapi apa ini???
Tak ada satupun notif diponselku dari Kang Daniel.
Dia benar-benar tak memberi aku kabar.
Apa dia akan memberikan kejutan padaku??"Apa kita bisa berhenti?? Naneun baegopeuda...."
"Nado..."
Akhirnya aku dan Guanlin turun dari mobil menyantap makanan yang tersaji diatas meja...
Uhuk uhuk...
Tiba-tiba aku tersedak
"Minum ini ,Nuna...."Guanlin meyodorkan air putih."Apa kau merasa lebih baik??"
Jawabanku hanya anggukan kecil untuk mengiyakan pertanyaannya."Habis ini kita langsung pulang,ibu pasti mengkhawatirkanmu,Nuna...dibandingkan diriku."
Wajah Guanlin tiba-tiba cemberut mengekspresikan katakata nya itu..."Itu sudah tradisi..."
aku tertawa terpingkal-pingkal mendengar pengakuan kunonya itu.Padahal usianya sudah tak bisa dihitung oleh jari lagi masih saja cemburu jika ibu terlalu mengkhawatirkanku...Aku sejenak lupa,bahwa sedang menunggu Daniel yang tak kunjung memberikan kabar padaku sampai detik ini...
Entah...saat sedang dengan Guanlin aku kadang lupa akan masalah yang menggerogoti kepalaku...dan bersenang senang bersama leluconya.~~next next
Saranghae😚😚Jan lupa vomment kalau ngaku fans nya Guanlin oppa😉
Pas pasan....lagi minum juga😄😄😄
Bayangin aja guys...
Guanlin oppa lagi merhatiin kamu...
Cieee....
Aaakeselek😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Teen FictionCerita singkat tentang pembaca dengan oppa.Dalam cerita ini memungkinkan para pembaca merasakan keberadaan oppa yang sangat dekat,keberadaan oppa yang nyata mengisi ruang dihati para pembaca....Oppa bakal buat baper para pembacanya.DREAMS COME TRUE...