Diam...
Aku diam dengan sedikit terkejut ketika melihatnya.
Dia memang seperti sesosok malaikat penolong bagiku.
Sosok malaikat tanpa sayap...
Dia akan datang seketika jika aku merasa membutuhkan bantuan.Dia tersenyum lega telah menyelamatkanku...
"Eumm...Gomawo."
Lirihku yang kemudian menunduk kebawah melihat tangannku yang masih di genggamnya."Eoh...."
Kini laki-laki itu berjongkok kemudian membenarkan ikat tali sepatuku.
Sontak saat itu juga aku bergerak mundur karena merasa tidak enak.
"Jangan lakukan...biar aku saja""Jjamkan..."
Laki-laki itu menarik kakiku dan bersi keras untuk membenarkannya sampai selesai.
Kini laki-laki itu berdiri didepanku."Gomawo"
Ujarku dengan senyum mekar.
Bagaimanapun dia sudah menolongku.Kemudian dia mengulurkan tangannya.
"Yoon Sanha imnida,kelas 12 A"Aku menjabat tangannya dan memperkenalkan diri...
"(Your name),kelas 11 C""Baru yah??"
Tanyanya..."Ne..."
"Pantas saja aku belum pernah melihatmu sebelumnya..."
Ujarnya."Aku harus memanggilmu sunbe...karena kau senior ku,boleh?"
Ucapku malu-malu."Tentu saja...aku juga mungkin akan memanggilmu hoobe?"
Tanyanya dengan sedikit terkekeh."Itu panggilan yang cocok..."
Aku juga ikut terkekeh.Kamipun duduk di bangku halte bus.
"Sunbe..."
Sapaku.Dia menoleh...
"Kau menaiki bus yang sama denganku?"
Tanyaku."Ne...memangnya kenapa??"
Tanyanya balik."Ahhh...aniyo"
Ucapku yang kemudian berubah menjadi kikuk."Kenapa juga aku menanyakan itu padanya?! Sempat aku fikir sunbe daritadi diam disini hanya karena menungguku sampai dapat bus...tapi,ternyata tidak [Plak] tenyata jalan pulangnya searah,aku saja yang kegeeran..."
Batinku menciut malu."Ayo kita pulang..."
Seketika Sanha meraih tanganku dan menariknya masuk kedalam bus bersama.Aku menurutinya sambil tak berhenti tersenyum...
Ada rasa tak menyangka bisa langsung seakrab ini dengan kaka kelas."Heol..."
Aku terkejut ketika melihat seisi bus di penuhi manusia."Mwo?!"
Tanya Sanha yang menoleh kearahku."Bus ini penuh sekali."
Ujarku sambil melihat sekeliling kemudian buspun melaju."Ehh..."
Aku hampir tersungkur kedepan.Spontan aku langsung memegang tangan Sanha erat-erat."Eoh...Hati-hati"
Ucapnya sambil memegang kaitan bus diatas.
Aku merasa canggung jadi akupun memegang kaitan bus disampingnya."Nona...tolong geser sedikit."
Ujar pria tua berbadan gemuk sambil mengintruksikanku untuk melepaskan kaitannya dan bergeser.
Tapi disamping Sanha sudah terlihat padat sekali jadi sudah tak tersisa kaitannya."Eotokke??"
Gumamku dengan wajah yang mulai memucat.Tiba-tiba Sanha terkekeh sambil meraih tanganku.
"Pegangan yang erat ketanganku"
Ucapnya.Aku sedikit terkejut tapi apa boleh buat aku langsung menuruti perintahnya.
Ini baru pertama kali aku naik bus dilingkungan ini...
Aku kaget sekali melihat bus sepadat ini...🚍🚍🚍
"Sunbe...aku akan turun di halte depan"
Ucapku."A- baiklah"
Saat bus berhenti akupun beranjak keluar.
"Hati - hati..."
Ujar Sanha sembari tersenyum"Ne..."
Akupun keluar dari bus itu dan menoleh kearah bus.
Dilihatlah Sanha yang tersenyum padaku dibalik jendela."Bwayo..."
Aku lambaikan tanganku padanya.Selanjutnya bus itupun melaju setelah menurunkan beberapa penumpang.
Aku menghela nafas lega sembari tersenyum melihat bus melaju...
Aku sangat senang karena sudah selamat sampai rumah.Dalam perjalanan menuju rumah aku termenung memikirkan earphoneku yang di sita oleh seonsaeng nim kejam itu.
Tiba-tiba aku tersenyum-senyum sendiri membayangkan bagaimana kaka kelas setampan Sanha mengajak kenalan.
Tadi juga ia perhatian sekali padaku...
Seketika bayangannya muncul mengudara dan pipiku mulai tampak merah merona.
Akupun memegangi pipiku dan melaju cepat dengan kakiku untuk sampai kerumah.⬇
Anyeong chingudeul...🙆
Douzo...
Kasih bintang buatku👯Chan_WDN🌷
🎶This stop is🎶
Hui,Wooseok(Pentagon),YooA(Oh My Girl)
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Teen FictionCerita singkat tentang pembaca dengan oppa.Dalam cerita ini memungkinkan para pembaca merasakan keberadaan oppa yang sangat dekat,keberadaan oppa yang nyata mengisi ruang dihati para pembaca....Oppa bakal buat baper para pembacanya.DREAMS COME TRUE...