Aku bosan dengan keadaan yang menimpaku sekarang.Lelah dengan semua kencan buta yang tak mampu menghasilkan apa-apa.Hampir beberapa bulan belakangan ini aku dibuat lelah dengan jadwal kencan butaku,kafe sudah menjadi rumah keduaku semenjak itu.
Aku mendengus kesal sambil mengotak-ngatik ponselku.Barusan saja aku lagi-lagi menolak seorang pria yang datang untuk kencam butaku.Jujur saja pria tadi sama sekali bukan tipeku,sepertinya dia sudah terlihat tua.
Tring
Sebuah notifikasi pesan singkat dari dalam ponselku.
Aku tekan saja karena penasaran dengan isi pesannya.Aku terpelonjat ketika pesan itu menawarkanku untuk membantu mencari pasangan sesuai tipeku.
Mula-mula aku abaikan itu karena bisa saja pesan itu hanya menipu saja.Tapi sebuah pikiran lagi melintas diotakku untuk terus lanjut.Aku tersenyum percaya diri sambil mengetikan tipe pria yang aku inginkan.
Aku Lee Hye Na,umurku tepat 25 tahun aku ingin berkencan dengan seorang pria yang tinggi maksimalnya188cm,mempunyai wajah seperti model,matanya yang terlihat kecil namun menawan,kulitnya halus dan putih,memiliki hati yang lembut dan penyayang,setia dan bisa memahami diriku.Senyumannya bisa menenangkanku,jika dia bicara selalu mampu membuatku diam kehabisan kata-kata.
Sambil mengetik semua yang menggambarkan tipe pria idamanku.Aku mencoba mengingat-ngingat lukisan yang aku buat dari hasil imajinasiku tentang pria idaman yang sesuai tipeku.
Yaa...tak lain aku adalah seorang pelukis.Aku bisa melukis apapun yang ada dipikiranku termasuk ide gila tentang khayalan membuat wajah pria idaman yang pada dasarnya dia tak terlahir didunia hanya hidup dalam imajinasiku saja,kerenkan aku?Setelah itu aku mengklik tombol 'Oke'
Tanda pesan terkirim aku turut senang sambil menantikan balasan betikutnya.
Tak lama pesanku berhasil terkirim,ponselku kembali bergetar,,ternyata sebuah pesan masuk.Berjalanlah kepojok kafe,pria itu ada disana
Ha?!
Aku diam menggigit jari tengahku gugup.Bagaimana dia bisa tau aku ada dikafe ? Bakhkan aku sendiri hanya menulis tipe pria idamanku,,bukan menjawab keberadaanku.Aku seperti dikirimi pesan oleh hantu,pacuan jantungku berdetak dengan ritme yang sangat cepat.
Akupun setengah percaya melihat kesekeliling kafe.
"Haruskah aku menemuinya?"
Batinku yang langsung meraih tasku dan berjalan perlahan menuju pojok kafe.Seketika dunia terasa berhenti begitu saja.Ternyata benar adanya,,disana terlihat pria yang terduduk sendiri tengah bermain ponsel.
Tidak kalah terkejutnya aku ketika melihat wajahnya dengan sedikit langkah mendekat.WAAHH BAGAIMANA BISA INI?
Rasanya aku hampir gila dibuatnya.Apakah sihir benar-benar masih hidup dizaman sekarang? Pria itu benar-benar seperti wujud asli dari lukisannya yang selalu ia lukis dikanvas.Dari ujung kepala dan ujung kakinya sepanjang aku perhatikan memang itu tipe pria idamanku,sesuai dengan yang dikirim melalui pesan tadi.
Dengan langkah ragu karena masih tak percaya aku mendekat sedikit demi sedikit sampai pada akhirnya dia medonggakan kepalanya karena menyadari aku yang berjalan meghampirinya.
"Hye Na-ah,,kenapa kau lama sekali"
Omelnya dengan tawa yang membuat aku gemas.Omo,aku hampir saja pingsan setelah mendengar suaranya.Kenapa dia berkata seolah-olah sudah mengenaliku sejak lama?
DIA BENAR-BENAR HIDUP?!
"Aaaa...Mianhae yo"
Ucapku asal maaf saja padahal masih tak tau apa yang sebenarnya sedang terjadi diantara kita.Aku bingung!
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Teen FictionCerita singkat tentang pembaca dengan oppa.Dalam cerita ini memungkinkan para pembaca merasakan keberadaan oppa yang sangat dekat,keberadaan oppa yang nyata mengisi ruang dihati para pembaca....Oppa bakal buat baper para pembacanya.DREAMS COME TRUE...