Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu...
Sudah saatnya aku dan Jisung menjalani hukuman yang sangat menyebalkan."Ishhh...ini sangat menyebalkan."
Gumamku yang masih menyapu-nyapu kelas."Lakukanlah sesuatu dengan penuh keikhlasan..."
Ujar Jisung yang so bijak."Kau ini murid baru jangan membuat masalah..."
Aku meniru perkataan seonsaeng nim."Masalah...aku benci mendengar kata ma-sa-lah"
Ucapku sambil mengejanya."Memangnya kau belum pernah terkena masalah sebelumnya?..."
Tanya Jisung.Aku menarik nafas dalam-dalam dan perlahan membuangnya.
"Justru aku sering membuat masalah dulu disekolah sebelumnya... ""Ouhhh....sebab itu kau pindah kesekolah ini..."
Tebak Jisung yang berhenti menyapu sejenak."Enak saja kau..."
PLAK...
Aku memukul pantatnya dengan gagang sapu."Auwhhhhkkk!!!"
Jisung merintih kesakitan memegang pantatnya."Kau galak sekali
....pantas saja kau selalu mendapatkan masalah..."
Gumam Jisung pelan."Makannya sekarang aku benci dengan kata masalah karena itu aku berusaha menghindarinya...tapi,apa ini ??? Aku malah dapat masalah lagi."
Omelku."Jangan membesar besarkan masalah...ini hanya masalah kecil,jalani saja"
Jawabnya santaiAku menatap tajam Jisung.
"Oleh karena itu aku benci berteman dengan orang-orang...selalu menganggap masalah itu enteng dan tak pernah merasa jera."
Ujarku sinis."Heol...kau ini kenapa?? Asal kau tahu saja,tidak semua orang begitu..."
Sanggah Jisung."Tetap saja..."
Aku tersenyum sinis."Ya!! Jadi ini sebabnya kau hanya diam dikelas tak bergaul dengan siapapun...??"
Tanya Jisung"Ya...aku jadi memilih diam tak banyak bicara,dan asyik dengan duniaku...itu rasanya damaiiii sekali"
Ujarku."Wahhh...makhluk jenis apa kau ini??"
Tanya Jisung yang terheran-heran.
"Ayo lanjutkan...aku sudah malas berdebat"
Aku mulai menyapu lagi.
"Araso..."
Diapun ikut menyelesaikannya.Setelah selesai bersih bersih kelas dan berdebat selanjutnya aku harus mengantarkan buku-buku ke ruang guru.
Akupun mulai menumpukkan buku-buku ketanganku."Jisung-ah...bantu aku"
Ujarku yang mulai kewalahan."Omo...aku baru saja mendapat pesan,dari pelatihku,katanya aku harus pergi kelapangan sekarang."
Ucapnya yang menatap layar ponsel."Ya!! Eotokke?? "
Rengekku."Mana?? Sini aku lihat pesannya!"
Perintahku..."Aigoo...memangnya siapa kau ini? "
Ujar Jisung yang hendak mengkantongi ponselnya."Eitsss..."
Akupun berhasil meraih ponselnya dengan lincahnya.
Dan membuka pesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Teen FictionCerita singkat tentang pembaca dengan oppa.Dalam cerita ini memungkinkan para pembaca merasakan keberadaan oppa yang sangat dekat,keberadaan oppa yang nyata mengisi ruang dihati para pembaca....Oppa bakal buat baper para pembacanya.DREAMS COME TRUE...