Zahrina Syalwaaisya

Chapter - 22

.

.

.

.

.

Perubahannya memang beda sudah beberapa bulan dan juga hampir berakhirnya tahun ini untuk masuk tahun berikutnya. Semenjak semua sudah mempunyai keluarganya masing-masing rumah sudah sepi hanya keberadaan mama saja jika mama Elina sedang bekerja dirumah dan Devian yang sudah mulai jarang dirumah begitu juda dengan diri kecilnya yang mulai sibuk, ia harus belajar dan selalu belajar, Devian selalu menuruti apa yang dikatakan papanya. Devian sama sekali tidak pernah membantah.

Tengah malamnya Rikardi baru sampai dirumah dan mama Elina siap untuk menantinya. Mama Elina selalu menyambut suaminya dengan sigap. Saat tidurnya mama Elina sudah mempersiapkan keperluan Rikardi yaitu waktu suami sebelum tidur dan mama sedang melihat halaman website, papa baru selesai keluar dari kamar mandi.

Rikardi
"Elina, kau masih belum tidur?"

Rikardi mendekat ke kasur dan meminum susunya sampai habis

Elina
"Belum!"

Rikardi
"Aku ingin berterimakasih."

Elina
"untuk apa mas?"

Rikardi
"Terimakasih kau telah menyayangi anakku itu seperti anakmu sendiri, tapi.. aku juga bersyukur mempunyai istri sepertimu Elina. Terimakasih banyak untuk selama ini."

Elina
"Kau tak perlu begitu mas, aku iklas atas semua ini kulakukan."

Rikardi memeluk istri yang mulai dicintainya. Banyak hal yang terjadi disaat dulu sangat banyak kesalahan yang dilakukan Rikardi dulu sampai ia memadukan Elina. Awalnya pernikahan mereka disebabkan oleh perjodohan karna orangtua mereka saling berteman namun Rikardi sendiri tak menolak dirinya hanya pasrah menjalani ini semua walau tak mencintai Elina sampai Rikardi dikirim kerja ke istanbul disanalah ia menemukan perempuan yang sangat dicintainya. Sulit baginya menerima keadaan Rikardi yang tak tega menceraikan Elina, tapi.. ia meminta izin dari Elina tentang ini dan Elina mengizinkannya walau hatinya sakit

Semenjak kejadian dulu dan sekarang Rikardi masih tak bisa merasa baik dengan keadaan seperti ini. Sesulit ini Rikardi untuk berterimakasih kepada istrinya saat ini dirinya sangat sayang kepada istrinya dan memeluknya.

Rikardi
"Maafkan aku,elina. Aku mencintaimu❤"

Elina tak menjawab dia hanya membalas pelukan suaminya saja selama sekian lama menjalani pernikahan ini sekaranglah Elina merasa sangat bahagia saat suaminya mengatakan Mencintainya.

.
.
.
.
.