Chapter - 21

13 1 0
                                    







.

.

.

.

.





Kumpulan kertas-kertas selalu memenuhi mejanya dan setiap minggunya ia selalu memeriksa perpentingan didalam media dan sekarang kesibukkan selalu mendatanginya walau ia sempat untuk ambil cuti sementara.

Ruangan yang sunyi itu hanya dingin dengan dinginnya AC tidak dengan yang lainnya. Otaknya penuh dengan saham mana yang harus ia terima atau saham mana yang harus ia jual dan apakah sahamnya kekurangan. Permasalahanmemenuhi dirinya Rilzas memijat pelan kepalanya. Ia sulit untuk berpikir tentang perusahaannya dan juga tentang rumah tangganya dan ia belum bertemu kembali dengan cinta pertamanya dulu dan sekarang punya istri yang tidak ia cintai. Bagaimana ia bisa menceraikannya kecuali istrinya yang meminta. Ia bersangkutan dengan papanya.

Rilzas
"Si raka apa bisa kasih satu solusi buatku sekarang?"

Pikirnya sih Rilzas ingin pergi jauh-jauh dari dunia yang membuatnya menderita. Waktu semakin mendesaknya Rilzas seorang pebisnis jadi waktu akan selalu mengejarnya dan apalagi perusahaannya masih bersangkutan dengan perusahaan papa hanya setengah yang ia punya.

Tengah malam Rilzas akan pulang kerumah jam segitu Zahrina sudah tidur dan jam 1 atau jam 2 Zahrina terbangun dari pada ia tak bisa berbuat apa-apa Zahrina akan mengerjakan shalat tahajjud. Rumah tangga mereka entah kapan akan bersatu dan Rilzas tak kepikiran kesitu. Setiap pulang kerumah Rilzas akan langsung masuk ke dalam dan tak akan keluar hingga pagi. Rilzas sama sekali tak peduli dengan keadaan rumah itu yang ia cari hanya jawaban saja.

Awal paginya Rilzas langsung saja meninggalkan rumahnya tanpa pamrih. Mbak kati yang tiap harinya hanya melihat Zahrina terdiam duduk sendiri. Ada apa dengan keluarga ini? dan Rilzas tak pernah sekalipun makan dirumah. Jam kerja sekarang awal perjalanannya ia akan mampir ke resto langganannya dan setelahnya kekantor dan jadwal hari ini tak terlalu padat. Rencananya Rilzas akan ke tempat adiknya, dirinya ingin cari solusi bagaimana caranya untuk berpisah. Sampai duluan dikantor ia ingin memeriksa sesuatuatau apapun yang menyangkut dengannya baru setelah itu ia akan pergi sempat saat Rilzas ingin keluar ia sudah mendapati Raka yang sedang menutup pintu ruang kerjanya.

Raka
"Mau kemana kak?"

Rilzas tak langsung  bicara dia melepas kancing jas nya.

Rilzas
"kau tau, banyak masalah yang kudapati sekarang!"

Raka
"Iya, tapi... sepertinya kau ingin pergi kak?"

Rilzas
"Awalnya begitu tapi kau sudah ada disini!!"

Raka
"oh jadi kak Rilzas ingin ketempatku"

Zahrina SyalwaaisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang