7

42 4 0
                                    

i fall in love with the people i can't have

* * *


-edited-

"Nong! Bebeb kuuu!!"

"Pelan-pelan, Di! Nanti aku katorekan*"

"Hahaha.. Hampura!* Gimana ujian?"

"Lancar, kamu?"

"Lancar sih ngerjainnya mah, ga tau deh nilainya hahaha.." Inong ikut tertawa. "Nong, besok mulai latihan kuy, kata Bayu audisi mulai awal Januari"

"Oh, udah ada jadwalnya?"

"Mhm.. Latihannya di studio si Ipang yaw, biar gratis"

"Calon akunting mah beda euy, penuh perhitungan"

"Asas manfaat, nyaho!* Ada di pelajaran ekonomi"

Mereka tertawa di tempat masing-masing, mereka lagi voice call-an btw, setelah satu minggu saling memberi waktu untuk konsentrasi ujian.

"Jan lupa wa alamat studionya"

"Tar si Ipang share lock di grup. Yaudah atuh, aku mau mengisi tembolok dulu"

"Dasar soang! Selamat lolodok kalau begitu"

"Wah halus sekalih bahasa anda.. Hahaha.. Yu ah bye.."

Inong meletakkan ponselnya di atas meja kantin, dia menunggu makanan yang sedang dipesankan Rei. Aan datang membawa dua mangkok bakso, satu untuknya, satu untuk Inong. Onta sama Puput bergabung membawa makanannya masing-masing, Onta dengan seporsi nasi padang dan Puput yang membawa seporsi somay, Inong jadi tambah laper.

Rei mana sih lama amat?! Heh! Itu ada bakso semangkok, kurang? Kurang lah! Ini mah cuma appetizer.

Akhirnya Rei datang, membawa dua piring nasi bakar komplit. Inong girang, mirip bocah dikasih permen, lalu mulai makan. Onta dan Puput bengong, terkaget-kaget melihat nafsu makan Inong. Biasanya seporsi doang kucup. Ini? Bakso, nasi bakar komplit, belum tadi nyomot somaynya Puput. Rei sih udah ga kaget, -Aan apalagi- karena sering makan bareng di rumah mereka, Rei jadi semakin tahu kalau Inong itu rewog*.

"Udah berapa hari ga makan, Nong?" Sindir Onta. "Udah kaya orang kesetanan aja"

"Kan abis mikir, jadi laper" jawab Inong, dengan santai memakan nasi setelah menghabiskan baksonya.

"Ngomongnya jangan sambil ngunyah" Aan menjalankan fungsinya sebagai satpol PP pribadi Inong.

Aan tidak segan menegur atau bahkan menjitak kepala Inong, kalau dia sudah hilang kendali. Namanya kakak, suka begitu kan sama adiknya? Rei tersenyum maklum, kelakuan ceweknya yang satu ini emang ajaib dan langka, patut dilestarikan.

Notifikasi wa berbunyi dari ponselnya, Inong mengecek pesan masuk, ada link share lock dari Ipang di wag, Inong membuka linknya.

Ooh di Dago ok deh. Inong menyimpan kembali benda itu di atas meja dan melanjutkan makannya.

"Kalian udah tau jadwal audisi The Dream Band?"

Badan Puput menegak, menatap Inong dengan ekspresi heran. Onta, Aan dan Rei juga melakukan hal yang sama, menatap Inong meminta penjelasan.

"Awal Januari katanya" lanjut Inong.

"Jadwalnya udah keluar gitu?" Puput bertanya. "Kemaren buka web-nya, belum ada pengumuman apa-apa"

My Favorite DrummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang