14

23 4 1
                                    

don't lie, bright eyes, is it me that you see when you fall asleep? 'cause I know it's you I dream about every night

* * *


-edited-

Ipong memerhatikan tingkah sodara kembarnya yang mendadak rajin mengecek ponselnya setiap menit. Karena penasaran Ipong mengintip dari balik punggung Ipang, rupanya Ipang sedang menatap foto profil whatsapp milik Inong.

"Jangan diliatin doang, ajak ngobrol dong.." Ipang tersentak dengan perkataan Ipong. "Ga berani?"

"Bingung mau ngomong apa"

Ipong menghela nafas, "ngapain nanyain nomor hpnya atuh?" Ipang tidak menjawab dan memilih meletakkan ponselnya di meja.

"Ngomongin apa kalian?"

"Ini bang, ada yang nanyain nomor hp cewek tapi setelah dapet malah dianggurin, bingung katanya mau ngomong apa"

"Julid pisan maneh, Pong!" Ipang melempar gulungan kertas yang digenggamnya ke arah Ipong, Ipong hanya menanggapinya dengan tawa.

"Kudu berguru sama gw nih"

"Ya ajarin deh tuh bang, maklum jomlo dari lahir, ga tau dia caranya nyekill cewek"

"Ngaca, Pong!"

"Heh, urang mah teu jomlo, cuma LDRan doang"

"Lu doang relationshit" decih Ipang.

"Yang jomlo sirik!"

"Sudah hentikan perdebatan tidak berfaedah ini, mending kita latihan"

"Samlekooom.." suara seorang cewek yang sangat mereka kenal menggema di ruangan.

Senyum lebar langsung terpampang di wajah Ipang, sementara Barto menghampiri sumber suara.

"Lu masih hobby treak rupanya" cewek itu tertawa.

"Maap bang, pengaruh ilang di gunung kayanya nih" cewek itu mengalihkan pandangan kepada si kembar. "Upin Ipin, sejam aja ya" si kembar mengangguk. "Gw latihan dulu ya, bang"

"Buru-buru amat? Kita ngobrol dulu lah"

"Ntar lagi deh, gw buru-buru. Ni abis latihan kudu balik lagi ke kampus, langsung main di poram"

"Oh.. Gw juga maen, tapi dapet jadwal agak sore"

"Band lu kan udah terkenal, bang, pasti dipasang di puncak acara. Band gw mah masih ecek-ecek"

"Gabung sama band gw makanya"

"Ko jadi kesitu?"

"Band gw ga punya drummer"

"Iya gitu?" Cewek itu bertanya kepada si kembar, mereka mengangguk dengan wajah memelas.

Dia malah dibuat tertawa oleh wajah memelas mereka yang terlihat sangat dibuat-buat itu. "Gw pikir-pikir dulu deh, bang.. Gw latihan dulu ya"

"Jangan lama-lama mikirnya"

"Iya! Bawel!" protes cewek itu sambil kabur dari hadapan Barto.

Barto tertawa ringan, tawa mencurigakan menurut seseorang. "Lu yakin ga punya perasaan lebih sama dia, bang?" Tawa Barto jadi bertambah keras, menyadari nada cemburu dari pertanyaan Ipang.

"Kita pernah bahas kan? Siapa yang ga suka sama cewe kaya dia? Termasuk gw.. Gw emang suka sama dia.." Ipang menahan nafasnya, Ipong siaga satu. "Dulu.."

Ipang buru-buru membuang nafas dan mengatur kembali ritmenya, nyesek juga suka sama cewek yang banyak fansnya.

"Tapi, gw ditolak hehe"

My Favorite DrummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang