17

22 4 0
                                    

i'll never stop chasing your heart, my love is yours to hold, my love is all for you..

* * *


-edited-

Tiba di Stone, cowok itu bersikap seolah Inong adalah pacarnya. Dimulai dari meminta Inong menunggunya membukakan pintu mobil sampai menggandeng tangannya saat memasuki tempat itu. Inong tidak keberatan, tapi entah kenapa dia malah terkikik geli melihat tangannya digandeng erat oleh cowok itu.

"Ketawa mulu, kenapa sih?"

"Geli.. Udah kaya truk kita, gandengan, yang pacaran aja kalah" Si Inong nih mulutnya suka kelewat polos.

"Kan tadi di mobil aku udah bilang.."

"Apa?"

"Anggap aja kita pacaran, kalo kamu mau beneran juga gapapa sih.. Seneng aja aku mah"

"Ngarep!"

"Kamu ngga, gitu?" Inong membuka mulut tapi tidak ada kata yang keluar, dia sendiri belum yakin dengan perasaannya pada cowok ini.

"Eh, ngapain ke sini?"

Inong baru sadar cowok itu tidak mencari tempat duduk, dia malah menuntunnya mendekati panggung.

"Ketemu PafPastry"

"Kamu kenal mereka?" Cowok itu mengangguk.

"Kamu juga kenal mereka ko"

"Hah?"

Cowok itu menarik Inong ke belakang punggungnya, seolah menyembunyikan Inong dari orang lain.

Eh??!!

"Bay!" Cowok itu menepuk bahu seseorang.

"Oiy! Eehh.. Datang oge maneh, Pang! Apa kabar?"

"Baik.. Si Didi sampoku mana?"

"Masih dandan. Biasalah ambewe.." mereka berdua kompak tertawa.

"Suruh cepetan, ada kejutan nih buat dia"

"Kejutan? Kejutan apaan?"

Inong maju beberapa langkah saat merasakan tangannya ditarik lembut ke depan.

"Apa?" Inong menatap cowok itu bingung.

Matanya kemudian membulat saat melihat Bayu gitaris PafPastry, berdiri tepat di hadapannya.

"Inong?!" Bayu pun terkejut. "Ini beneran Inong, Pang?" Ipang mengangguk sambil tersenyum.

"Inong!!!"

Eh, itu kan, Didi?

Didi menerjang tubuh Inong sampai nyaris terhuyung ke belakang. Untung saja tangan Ipang bergerak cepat menahan punggung Inong agar tidak jatuh ke lantai, Inong cuma bisa melongo, bingung.

Kenapa Bayu dan Didi PafPastry bisa mengenalnya? Tapi walaupun baru pertama kali bertemu, Inong merasa sudah lama mengenal mereka. Perasaan tidak asing yang sama dengan yang dia rasakan kepada Ipang.

"Kamu kemana aja, Inong?" Didi melepaskan pelukannya, mencubit-cubit pipi Inong dengan gemas. "Kangen tau! Kita salah apa sampe kamu tega ninggalin kita tanpa kabar hm?"

Inong tidak tahu harus menjawab apa, dia hanya bisa membalas tatapan tiga orang yang menatapnya haru dengan raut wajah bingung.

"Kamu ga inget?" Didi terlihat sedih, saat tahu Inong yang tidak lagi mengenalnya.

Inong sedikit merasa bersalah tapi kemudian memberikan gelengan sebagai jawaban untuk Didi.

"Kita ketemu di Festival Putih Abu, Nong.." Didi menjeda beberapa detik. "Kita berlima kepilih jadi all star waktu itu. Kamu, aku, Bayu, Eril sama Ipang"

My Favorite DrummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang