Arjun pov
aku telah berada di negara yang sama dengan pujaan hati ku, namun aku belum menemuinya dan masih tetap mengawasinya dari jauh. Setiap kali melihatnya ingin rasanya aku berlari dan membawanya dalam pelukan ku membisikan betapa aku hampir mati merindukannya dan seberapa besar aku mencintainya. Semunya ku tahan. Aku tak boleh gegabah. Salah langkah sedikit saja maka dia akan berada dalam bahaya.
"semuanya telah siap, tuan" albert menyerahkan sebuah berkas untuk ku baca
"mereka adalah orang-orang jefri yang menyamar menjadi karyawan di tempat kerja nyonya"
"penerimaannya di perusahaan juga sudah di rencanakan" ucap ku sambil terus membaca berkas di tangan ku
"seperti dugaan mu tuan. Jefri merencanakan penculikan nyonya besok saat ia pulang kerja dan malam ini akan ada transaksi yang akan di lakukan jefri"
Aku memandangi albert dengan tajam tanpa mengatakan apa pun. Albert mulai menunduk gelisah, pelipisnya mulai berkeringat dingin
"kami telah melakukan persiapan untuk menggagalkan rencana jefri untuk transaksi nanti malam dan mengenai nyonya penjagaannya telah di tingkatkan" ucap jefri pelan
"aku tidak ingin ada kesalahan" ucap ku dingin
"i..iya, tuan"
"kamu nampak ragu" kataku sambil mendekat ke arah albert
"sebenarnya" albert menyeka keringat pada wajahnya "beberapa orang kita yang menyamar sebagi pekerja jefri telah di tangkap"
Aku tersenyum lebih tepatnya seringaian yang terlihat menyeramkan bagi albert yang kini semakin menunduk ketakutan.
"kamu telah lama bekerja pada ku albert"ucap ku sambil memegang pundak albert yang menegang "maka siapkan pembantian" kata ku berbisik pelan pada albert.
Albert menganggukan kepalanya cepat dan dengan langkah yang cepat juga ia berlalu meninggalkan ruangan ku berada. Aku menatap pemandangan kota melalui jendela kaca pada ruangan ini.
"jemputlah kematian mu malam ini jefri, sahabat ku"
TBC
JANGAN LUPA VOMENT YA
YOU ARE READING
SECRET OF MY LIFE (END)
Short Storypria sekarat yang tiba-tiba saja memeluk ku membawa diriku dalam lingkaran kehidupan yang bahkan tak pernah ku bayangkan sebelumnya