Aliya pov
Tanpa harus menunjukan foto-foto pernikahan pun aku sudah mempecayai jika arjun memang benar suami ku. ibu juga telah menyakinkan ku. hanya saja mereka tak ingin menceritakan kejadian yang membuat ku melupakan semuanya. Tak masalah bagi ku karena aku bisa mencari tau nya nanti.
Saat ini aku sudah berada di rumah suami ku. suami. Memikirkan kata itu saja membuat ku merona. Rumahnya sangat indah. Terdapat taman di halaman belakang. aku tak tau seberapa kaya arjun karena banyak barang-barang bahkan lukisan mahal di rumah ini. Aku tak bisa menjelaskan secara detail rumahnya. Bahkan kata sempurnah pun tak sanggup menggambarkan keindahan rumah ini.
Kamar kami terletak di lantai dua. Ada sebuah balkon yang akan menjadi tempat kesukaan ku. sedangkan di lantai tiga terdapat ruang kerja arjun dan beberapa ruangan lainnya yang tidak ku ketahui fungsinya namun arjun tak melarang ku kesana.
Aku sedang asik membolak-balikan lembar demi lembar foto. Semua foto tentang perjalanan hidup kami. Foto keluarga kami. Hingga foto pernikahan kami. Semuanya nampak bahagia berbanding terbalik dengan keadaan kami saat ini terlebih arjun yang berhadapan dengan senjata api hampir setiap harinya. Entah apa yang telah terjadi aku akan mencari taunya.
"hubungi aku secepatnya jika terjadi masalah" suara arjun terdengar memasuki kamar kami. Sepertinya ia sedang berbicara dengan seseorang melalui telfon.
Aku tersenyum padanya "apa terjadi sesuatu?"
"hanya masalah pekerjaan di kantor" arjun mencium keningku tapi wajahnya perlahan menuju leher ku refleks aku medorongnya walau ia tak bergeser sesenti pun hingga kecupan-kecupan itu membuatku mendesah.
Kaki ku terasa lemas. Arjun menahan pinganggku dan menariknya semakin rapat pada tubuhnya. Aku dapat merasakan sesuatu mengganjal di perut ku membut pipi ku semakin merona.
"aa...arjun..sshh" kata ku tak sanggup menahan desahan ku
"iya sayang" jawabnya sambil terus menyentuh tubuh ku. bahkan tangannya kini mulai meremas kedua bukit kembar ku dengan lembut. Aku menggigit bibir ku menahan desahan ku.
"mendesahlah sayang. Kamar ini kedap suara" katanya sambil melepaskan baju ku.
Aku tak sanggup menahannya lagi. Desahan-desahan itu semakin bertambah seiring kegiatan kami. Aku tak bisa menolak setiap sentuhan yang di berikan oleh arjun. Sentuhannya sungguh sangat mematikan untuk ku.
Hari ini dan seterusny aku telah menjadi milik arju seutuhya. Bukan hanya raga ku tapi juga hati ku pun akan menjadi miliknya. Aku mencintai mu arjun, suami ku.
==
"apa kamu sedang sakit sayang" tanya ibu terdengar khawatir melihat ku yang ikut bergabung di meja makan memakai syal dan baju lengan panjang. Semua itu aku lakukan untuk menutupi jejak arjun. Sedangkan arjun meminum kopinya tanpa berniat membantu ku menjawab pertanyaan ibu.
"aku baik-baik saja bu" jawab ku
"aliya hanya kelelahan bu" jawab arjun
Ibu melihat ku dan arjun bergantian sesaat kemudian menganggukan kepalanya. Kami menikmati makan malam ini dengan obrolan-obrolan ringan. Aku bahagia. Rasanya saat ini aku telah memiliki keluarga yang lengkap.
TBC
JANGAN LUPA VOMENT YAA
YOU ARE READING
SECRET OF MY LIFE (END)
Short Storypria sekarat yang tiba-tiba saja memeluk ku membawa diriku dalam lingkaran kehidupan yang bahkan tak pernah ku bayangkan sebelumnya