Aliya pov
Dokter sudah selesai memeriksa keadaan ku. katanya aku hanya shok karena kejadian yang aku alami jadi aku hanya perlu istirahat. Aku juga sudah di perbolehkan pulang besok pagi.
Aku menatap arjun dengan kesal yang saat ini sedang berusaha menyuapkan aku makanan yang terus ku tolak dengan cara memalingkan wajahnya hingga senduk berisi makanan itu hanya mengenai pipiku.
"kamu ingin aku memulai dari mana" suarahnya terdengar pasrah
"dari awal kita bertemu" jawab ku yang mulai tertarik dengan pembahasan ini
"kamu tau ceritanya sayang. kamu yang menolong ku dan membawa ku ke rumah sakit. Apa kamu lupa" arjun membersihkan pipiku yang terkena senduk
Aku menatapnya kesal. Arjun tertawa melihat wajah cemberut ku. ini pertama kalinya aku melihat dia tertawa. Wajah datarnya selama ini terlihat jauh lebih tampan. Aku tidak bisa mengatakan kalau aku tidak terpesona dengan wajah itu.
"habiskan makanan mu maka aku akan menceritakannya" suaranya menyadarkan aku yang sejak tadi menatapnya. dasar bodoh . rutuk ku dalam hati
"aku akan makan sambil mendengarkan ceritamu" arjun mengangguk setuju
Arjun mulai menyuapi aku. Sebenarnya aku bisa makan sendiri tapi yaa, sudahlah tidak apakan jika aku di manja saat ini.
"orang tua kita bersahabat. Mereka bahkan mempunyai usaha bersama membuat hubungan persahabatan semakin erat. Kita pertama kali beretemu saat usia ku lima belas tahun. Sejak saat itu aku tak bisa mengalihkan pikiran ku dari seoramg gadis kecil yang bahkan akan menangis jika ada yang menyentuh boneka kesayangannya. Kamu sangat lucu dengan boneka beruang mu saat itu" arjun memulai ceritanya dan aku terus mendengarkan tanpa menyela sama sekali.
"waktu terus berjalan dan kamu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Aku harus melatih otot ku agar mejauhkan mu dari para pria yang saat itu mengincar mu hingga kamu mengaduh pada orang tua kita betapa sangat menyebalkan aku yang terus melarag dan mengikuti kamu kemana pun kamu pergi" arjun tersenyum mengingat masa-masa itu membuat ku juga ikut tersenyum.
"kita selalu bersama kecuuali pada malam hari kita harus kembali ke rumah masing-masing. Sehingga aku memikirkan berbagai cara dan memaksamu untuk menikah dengan ku"
"memaksa?" tanya ku terkejut mendengar ia mengatakan kata memaksa
Arjun mengusap lembut rambut ku "kamu bahkan tidak bisa membawa tas sekolah mu sendiri yang hanya berisi buku dengan mengatakan tas itu berat dan memaksa ku membawakan tas berwarna pink dan bergambar imut jadi saat aku mengancam akan pergi jauh kamu mulai menangis dan mengatakan bersedia menikah dengan ku asal aku tetap bersama mu"
"aku tidak ingat" jawab ku sambil memalingkan wajah menyembunyikan semburat merah yang mulai muncul di pipi ku saat mendengar cerita arjun
Arjun mengangguk "yaa, hanya aku yang ingat"
"kenapa aku tidak ingat semua yang kamu ceritakan?" tanyaku
"sesuatu telah terjadi dan akan lebih baik seperti sekarang. Kamu tidak mengingat apa pun" jawabnya pelan dan langsung beranjak pergi meninggalkan ku sendiri di ruang rawat dengan sejuta pertanyaan.
TBC
JANGAN LUPA VOMENT YAA
YOU ARE READING
SECRET OF MY LIFE (END)
Short Storypria sekarat yang tiba-tiba saja memeluk ku membawa diriku dalam lingkaran kehidupan yang bahkan tak pernah ku bayangkan sebelumnya