Arjun pov
Hari ini aliya ingin pergi berbelanja. Dia hanya perlu menyebutkan apa yang dia inginkan maka akan aku penuhi tapi melihat binar bahagia di matanya –dengan sangat terpaksa aku mengijinkanya pergi keluar bersama beberapa anak buah ku yang akan mejaganya.
Setiap sepuluh hingga lima belas menit anak buah ku yang menjaga aliya harus melaporkan mengenai kondisi aliya. Aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi. Sejak ia mengatakan ingin pergi keluar aku merasakan firasat buruk namun aku tak bisa menolak keinginannya jadi yang bisa ku lakukan hanya memastikan keselamatanya.
Tiga puluh menit telah berlalu dan belum ada laporan apa pun dari anak buah ku. aku sudah mencoba menghubungi mereka namun tak ada yang menjawab. Segerah ku raih kunci mobil ku dan megendarainya dengan cepat.
Panggilan dari anak buah ku segerah ku terima "katakan pada ku apa yang terjadi" ucap ku
"maafkan kami tuan tapi..." suaranya gemetar ketakutan "nyonya aliya hilang di culik
"APA?" teriaku marah. Ku banting kemudi mobil ku ke pingir jalan dan menginjak rem nya dengan kuat membuat beberapa pengemudi menyumpahi ku karena tindakan ku yang hampir mencelakai kami.
"bagaimana bisa? Aku telah menugaskan kalian untuk menjagahnya dengan baik"
"maafkan kami tuan. Kami..." aku memutuskan panggilan itu begitu saja. Jari ibu ku bergerak dengan cepat dia atas layar ponsel ku melacak keberadaan aliya. Saat sudah ku dapatkan aku segerah mengirim lokasinya pada anak buah ku dan melajukan mobil ku dengan kecapatan di atas rata-rata.
"tunggu aku sayang"
===
Rumah yang telah lama kosong. Tidak terawat dan telatak cukup jauh dari kota memang menjadi tempat yang bagus untuk menyembunyikan sandra. Aku menuruni mobil membaca pesan dari anak buah ku jika mereka telah mengepung tempat ini dan melumpuhkan beberapa orang suruhan christoper.
Aku memasuki rumah itu dengan langkah tenang. Tak ada apa pun dalam ruangan itu hanya perabotan yang telah rusak tapi aku yakin aliya ada dalam rumah ini
Suara tepuk tangan di belakang ku memaksa ku untuk membalikan tubuh ku. menatap christoper yang sedang menampilakan wajah bodohnya yang sangat ingin ku hancurkan hingga wajah itu tak dapat di kenali lagi
"aku harus mengakui jika pergerakan cukup cepat. Kamu terlalu cepat menemui ku sehingga permainan ini terlalu cepat di mulai" katanya masih dengan wajah yang menurut ku terlihat bodoh
"dimana aliya?" tanya ku tanpa basa basi
"kamu tida ingin mengobrol –mungkin mengenang kisa lama dengan segelas wine"
Aku melihat ke sekitar "tempat ini lebih cocok menjadi kuburan mu"
"bagaimana jika kuburan mu dan aliya. Sepesang kekasih yang meninggal bersama-sama bukankah itu terdengar romantis" christoper terkekeh "atau mungkin kamu lebih suka dengan kisah jika kamu mati disini dan aliya akan menjadi milik ku. itu terdengar kejam dan cocok dengan mu"
Dor
Tembakan ku berhasil mengenai lenganya membuat christoper mengumpat pada ku
"kau ingin membunuh ku?" tanyanya sambil berteriak
"itu tujuan ku datang ke tempat ini"
TBC
jangan lupa voment sebanyak-banyaknya
YOU ARE READING
SECRET OF MY LIFE (END)
Short Storypria sekarat yang tiba-tiba saja memeluk ku membawa diriku dalam lingkaran kehidupan yang bahkan tak pernah ku bayangkan sebelumnya