1;unexpected

5.5K 732 91
                                    

"Lo balik sama gue atau gimana ?" Tanya daehwi ke ryujin.

Perempuan berambut sebahu itu terlihat berpikir, "enaknya gimana ya ? Lo ke arah mana ?" Tanya ryujin.

"Duh pake nanya arah mana, sans aja, bisanya juga gapake nanya kalo mau nebeng" ujar daehwi lalu memberikkan helm kepada ryujin, "gue main bentar di apartemen lo" tambahnya.

Ryujin mengambil helm yang diberikan daehwi, "yaudah sama lo berarti" ujar ryujin lalu terkekeh sambil membuka kaitan helm.

Daehwi dan ryujin menoleh kebelakang ketika mendengar keributan dari arah salah satu gedung, "apaan tuh ?" Tanya daehwi penasaran.

Mata ryujin memincing ketika melihat seorang cowok berlari kearah parkiran dengan diikuti beberapa cewek.

Keributan memang bukan berasal dari mereka, tapi merekalah penyebab keributan orang-orang disekelilingnya.

"Hyunjin mutusin siyeon didepan umum anjir"

Ryujin mwngerutkan keningnya ketika mendengar omongan cewek yang memarkirkan motornya disebelah motor daehwi.

Ryujin berdecak, ia tidak peduli, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke arah daehwi, "ayo pulang, biasa orang nyari sensasi" ujar ryujin cuek.

Ryujin menaikkan sebelah alisnya ketika melihat daehwi yang masih menatap kearah yang sama dengan pandangan terkejut bercampur bingung.

"Lo kenapa anjir ? Kesurupan ?" Tanya ryujin panik.

Daehwi masih menatap lurus, "dia kesini jin" ujar daehwi pelan.

ryujin bingung, ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya kembali membalikkan badannya untuk mengetahui apa yang dilihat daehwi.

Tapi, baru saja ryujin membalikkan badannya, tiba tiba ada seseorang yang menarik kedua bahunya dengan hentakkan yang cukup keras membuatnya ketarik begitu saja,

Mata ryujin melebar,

"Apa apaan-"


Omongan ryujin terpotong akibat bibirnya dibungkam oleh bibir orang itu.


❣️

"Jin diem dulu, dengerin penjelasan-"

"Lo kira gue bisa diem dalam keadaan kayak begini ?!" Potong ryujin cepat dan emosi, membuat daehwi langsung ciut.

Ryujin menatap tajam cowok yang duduk didepannya ini, "maksud lo apa main nyium gue sembarangan tadi ?" Tanya ryujin langsung.

Cowok bernama hyunjin itu berdecak, "gue kepepet, jangan baper-"

"Hati hati ya kalo ngomong" ujar ryujin memberi peringatan, tentunya penuh emosi, "lo kira gue cewek apaan ?!" Lanjutnya.

Hyunjin menghela nafasnya, "please jangan lebay-"

"Jangan lebay ? Hah ! Lo nyuruh gue jangan lebay ?" Tanya ryujin tak percaya, "lo sadar ga sih barusan itu udah termasuk pelecehan ?!" Tanya ryujin, lagi lagi penuh dengan emosi.

Hyunjin mengacak rambutnya frustasi, lalu ia mamajukan badannya, "Please tolong tenang dulu jangan emosi, kita omongin baik-baik, gue bakal jelasin semuanya" ujar hyunjin memohon.

Tapi seperti sudah terbakar emosi, ryujin tidak bisa mencerna omongan hyunjin atau bahkan tidak mau, emosinya meluap luap.

Bodo amat dengan omongan hyunjin.

"Jangan mentang-mentang lo terkenal, banyak yang nyukain lo, terus lo bisa bertingkah seenaknya" ujar ryujin masih dengan penuh emosi.

"Gue gak tau lo maksud lo apa, tapi itu bener bener ngelukain harga diri gue" ujar ryujin tajam.

Hyunjin berdecak, "makanya lo dengerin gue dulu!!" ujar hyunjin emosi.

"Kenapa jadi lo yang marah ?! Harusnya gue yang marah" balas ryujin tak kalah emosi, menurutnya hyunjin sama sekali tidak berhak untuk marah, karena dia disini posisinya sebagai 'pelaku'

Daehwi memegang pundak ryujin, "dengerin dulu, jangan pake emosi" ujarnya berusaha menenangkan ryujin, ryujin berdecak lalu menyenderkan punggungnya di punggung kursi seolah mengijinkan hyunjin untuk menjelaskan semuanya.

Hyunjin menghela nafasnya, "pertama-tama gue minta maaf" ujarnya, "cuma itu yang bisa bikin gue lepas dari mantan gue"

Ryujin dan daehwi, melebarkan matanya, terkejut mendengar penjelasan dari hyunjin. Jadi maksudnya, hyunjin menjadikan ryujin sebagai pelarian ? Umpan ? Atau apa ? Bahkan ryujin memposisikan dirinya itu apa sekarang, benar benar seperti tidak ada harganya.

"Gue gak ada pilihan lagi selain ngelakuin itu, dan gue rasa cuma itu yang bisa bikin dia berhenti ngejar ngejar gue tadi" jelas hyunjin.

Hyunjin mengela nafasnya, "sekali lagi gue minta ma-"

Omongan hyunjin terhenti ketika ryujin menyiramnya dengan segelas es teh, ia memejamkan matanya.

"Brengsek" umpat ryujin sebelum akhrinya pergi meninggalkan tempat itu.

❣️

Ryujin membuka jaketnya, meletakkannya pada kursi meja riasnya, kemudian ia menarik kursi itu dan duduk.

Ia memandang dirinya dari pantulan kaca, perlahan air matanya meggenang dipelupuk matanya.

Ia menangis.

Ia merasa dirinya kotor.

Ia merasa dirinya adalah perempuan gampangan yang bisa dicium oleh siapa saja dan dimana saja.

Hwang hyunjin brengsek.

Pandangannya tertuju pada bibir merahnya, ryujin mengacak rambutnya frustasi.

Ryujin bener bener marah, bener bener kesel, bener bener emosi kalo mengingat kejadian tadi.

Tapi sialnya selalu terbayang.

Ryujin menoleh ketika mendengar suara notifikasi dari hpnya,

Dengan malas dia mengambil hpnya dari dalam tasnya,






Hyunjin:
|Kita omongin baik baik besok





"Cuih, mana sudi"

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang