32;unexpected

2.7K 505 90
                                    

Ryujin kira hyunjin akan mengajaknya bertemu di suatu tempat, tapi nyatanya ketika ryujin masuk ke dalam mobil hyunjin, cowok itu terlihat tidak berniat untuk menjalankan mobilnya.

"Gue kemarin ketemu mami lo" ujar hyunjin menghentikkan kecanggungan.

Ryujin menoleh sekilas, "mami gue bilang apa ke lo ?"

"Katanya lo bakal pindah minggu depan" jawab hyunjin pelan.

"Itu aja ...?"

Hyunjin menggeleng pelan, "katanya gue cuma bisa ketemu lo hari ini" ujar hyunjin, "untuk terakhir kalinya" tambah hyunjin,

Ryujin mendadak lemas, ia menyenderkan punggunga, "gue gak bisa ngomong apa-apa" ujar ryujin.

Hyunjin menoleh menatap ryujin sedih, "gue bingung harus gimana" ujar hyunjin.

Ryujin membalas tatapan hyunjin dengan mata berairnya, "gue bahkan gak ngerti harus gimana" ujar ryujin.

Tangan hyunjin terangkat untuk mengelus kepala ryujin, "jangan nangis dulu" ujar hyunjin pelan.

Ryujin menghapus air matanya, "seandainya kalo gue pindah..." ujar ryujin menggantung.

"...lo gimana ?" Tanya ryujin pelan.

Hyunjin menarik tangannya dari kepala ryujin,

"Ryu" panggil hyunjin.

Ryujin menatap hyunjin dalam,


"Jujur..." ujar hyunjin menggantung, "gue pingin banget ngeusahain lo biar tetep disini, Alasannya pasti lo udah tau...."

"Karena gue sayang sama lo" lanjut hyunjin yang membuat ryujin diam.

Ryujin sebenarnya penasaran dengan perasaan hyunjin ke dia. Tapi dia tidak pernah menyangka akan mendapat jawabannya sejelas ini.

"Gue pingin perjuangin lo, pinggiiiiinnnn banget" ujar hyunjin, "tapi gue gak tau, lo pingin gue perjuangin atau engga ? Lo sayang sama gue atau-"





"SAYANG LAHH !!!" Potong ryujin emosi.

"Lo kira gue nangis nangis pingin tetep disini karena siapa ????" Tambah ryujin, kali ini hyunjin yang diam.

Setelah menyelesaikan kalimatnya, untuk beberapa detik mereka hanya diam dan saling memandang.

Ryujin menundukkan kepalanya dan meringis, apa dia terlalu frontal ?

Ryujin kembali mendongak,

"Enggak, bukan gitu maksud gu-"


Omongan ryujin terputus,

Karena hyunjin yang mencium bibirnya tiba-tiba. Lagi.

Ini sudah ciuman mereka yang keberapa di dalam mobil ?

❣️

Ryujin hanya mengikuti arah kemana hyunjin menariknya. Ia tau betul hyunjin akan mengajaknya kemana.

Apartemennya.

Hyunjin memencet bel apartemen ryujin beberapa kali, padahal ada ryujin disampingnya yang bisa membuka kode aprtemen. Tapi entah kenapa ryujin juga tidak berniat untuk membuka apartemennya, tangannya malah menggenggam tangan hyunjin kuat.

"Iya siapa-" omongan mami sekyung terputus.

Dari ekspresi mukanya terlihat kalau mami sekyung sedikit kaget melihat ryujin dan hyunjin yang berdiri sambil berpegangan tangan.

"Kalian ngapain-"

"Saya mau minta izin tante" ujar hyunjin tegas.

Mami sekyung menatap hyunjin bingung, "Izin untuk apa ya ?" Tanya mami sekyung.

Hyunjin menatap ryujin yang semakin meremas tangannya kuat, cewek itu benar benar takut sekarang.

"Izin untuk serius ngejalin hubungan sama ryujin" jawab hyunjin yakin.

Mami sekyung menghela nafasnya, kemudian ia menatap anak satu-satunya itu, "kamu kenapa gak ngomong apa-apa ryujin ?"

Ryujin menatap hyunjin sekilas sebelum akhirnya menatap mata maminya, "mi... ryujin... anu...."

"Yang jelas ngomongnya ryujin" tegur mami sekyung, "mama jadi ragu untuk ngasih kalian izin kalo kamunya ragu begini"



Mata hyunjin melebar, ryujin menatap maminya tidak percaya. "Mami serius mi ?" Tanya ryujin kaget.

"Makanya kamu ngomong yang bener dulu supaya mami gak ragu" ujar mami sekyung.

Ryujin berdeham, "mami, tolong izinjin ryujin buat tetep disini" ujar ryujin.

"Kasih alasan kenapa mami harus ngizinin kamu untuk tetep disini ?" Tanya mami sekyung.

Ryujin mengerjapkan matanya, "karena ryujin sayang hyunjin ......?"

Mami sekyung menghela nafasnya, "kuliah kamu ?"


Ryujin mengangguk heboh, "Iya kuliah aku juga gak mungkin setengah setengah kan mi" ujarnya.

Mami sekyung menatap ryujin dan hyunjin bergantian, dan akhirnya pandangannya tertuju pada anaknya

"Asal kamu janji kuliahnya gak main main, mami bakal izinin"

❣️

Ryujin sebenarnya penasaran, sebenarnya apa yang membuat maminya berubah pikiran dalam sehari.

"Mi" panggil ryujin.

"Hmmm ?"

Ryujin mendekat kearah duduk maminya, "mami kenap tiba-tiba berubah pikiran sih ?"
Tanya ryujin.

"Kenapa ? Harusnya engga ya ?" Tanya mami sekyung.

"Enggak mi enggakk !!!" Pekik ryujin, "nanya doang" tambahnya pelan.

Mami sekyung menghela nafasnya, "yeji yang ngeyakinin mami"

Ryujin mengerjapkan matanya, "yeji ?"

Mami swkyung mengangguk, "dia yang ngeyakinin mami kalo hyunjin itu cowok baik baik" jelas mami sekyung.

Ryujin diam untuk beberapa saat, sebelum akhirnya ia berterima kasih kepada yeji didalam hatinya.

"Tapi dari awal mami udah tau sih kalo dia anak baik baik sejak ketemu di bandara" ujar mami sekyung.

"Kalo udah tau begitu kenapa pake ngelarang segala mi" gerutu ryujin.

"Ya habisnya mami gak yakin juga masa iya cowok cakep, baik, modelan hyunjin begitu mau sama kamu ?" Ujar mami sekyung, "kan mami mikirny dia cuma mainin kamu, secara kamu kan gak ada cewek ceweknya sama sekali nih..."

"Apaan sih mi ??" Gerutu ryujin.

Mereka berdua diam untuk beberapa saat,




"Eh ryujin" ujar mami sekyung tiba-tiba,

"Apaan mi...."



"Kenapa mau aja dicium hyunjin di mobil ??? Anak gadis ih !! Harga diri ryujin harga diri !! Jual mahal dong !!!"

Mampus.







((Percaya gak kalo lagi satu chap udah tamat))

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang