14;unexpected

2.8K 544 45
                                    

Ryujin menghela nafasnya, "jangan lepas handuk lo sebelum gue nemuin hoodie lo" ancam ryujin ke hyunjin yang lagi sibuk menutupi badannya dengan handuk.

"Lo tuh lebay tau gak" gerutu hyunjin.

"Bodo amat, gue gak mau liat pokoknya" ujar ryujin sambil mencari-cari hoodie cowok itu di lemarinya.

"Gak ada di situ, batu amat sih lo" ujar hyunjin, "gue barusan udah cari diaitu, gak ada di si-"

"Ini apa ?"

Hyunjin langsung diam,

"Lain kali yang nyari itu mata, bukan mulut" ujar ryujin lalu memberikan hoodie itu ke hyunjin.

Hyunjin langsung menerima hoodie itu lalu memakainya, "omongan lo udah kayak bunda gue" ujarnya.

Ryujin menghela nafasnya, "anak cowok kayak lo itu emang cuma bisanya ngerepotin" ujar ryujin.

Hyunjin berdesis, "sok tau lo" sungutnya.

Ryujin tiba-tiba diam, menatap hyunjin tanpa berkata apa apa, tentu saja membuat hyunjin bingung

"Apa lo liat-liat ?" Tanya hyunjin.

Ryujin menghela nafasnya, "gue minta maaf" ujarnya setelah pusing dengan pikirannya sendiri.

Hyunjin mengerjapkan matanya, "untuk ?" Tanyanya.

Ryujin berdecak, "jangan ditanya dong untuk apa, gue ngomong itu aja udah susah tau gak" omelnya.

Hyunjin menatap ryujin aneh, "ya gue gak tau lo minta maaf kenapa"

Ryujin berdecak, lalu ia mengalihkan pandangannya, ia tidak bisa menatap hyunjin, "untuk masalah soobin kemarin" ujarnya pelan, "sampe hampir ketahuan sama bunda lo, gue minta maaf" lanjutnya.

Hyunjin menatap ryujin, lalu sedetik kemudian ia terkekeh, "lebay amat sampe minta maaf"

Ryujin langsung menatap hyunjin, "yaiya lah, waktu ditelfon lo kedengerannya marah, gue jadi kepikiran"

"Lo kepikiran ?"

Ryujin berdecak, "kepikiran karena merasa bersalah maksud gue" koreksinya.

Hyunjin mengangguk,

"Gue maafin....",

".....Asalkan lo jangan berhubungan lagi sama soobin"

❣️

Ryujin sebenarnya sedikit bingung, setelah makan malam, bunda nayeon tidak memperbolehkan dia pulang, padahal bunda nayeon sendiri setelah makan malm langsung pergi ke bandara, rencana menyusul ayah hyunjin ke thailand.

Yang mana artinya bunda nayeon tidak ada dirumah.

Kenapa juga ryujin harus tertanam di rumah hyunjin ?????

"Anter gue pulang" ujar ryujin ke hyunjin yang lagi nonton tv bareng yeji.

Bukan cuma hyunjin, yeji juga menoleh, "bunda gak bolehin gue anter lo pulang" balas hyunjin.

Dahi ryujin berkerut, "kenapa ?"

"Lo disuruh nginep itu artinya ryujin" ujar yeji.

Ryujin diam untuk beberapa saat, "tapi gue gak mau nginep..." ujarnya pelan.

Hyunjin menghela nafasnya,

Melihat hyunjin yang seperti itu, yeji mengerti situasinya, "lo harus tetep disini, kalo bunda gue udah nyuruh lo nginep, berarti lo harus nginep" ujar yeji membuay hyunjin menoleh.

Yeji melirik hyunjin sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke ryujin, "tenang aja, lo tidur sama gue kok" ujar yeji.

Ryujin menghela nafasnya, "yaudah, kamar lo dimana ji ? Gue mau langsung tidur aja" ujar ryujin.

"Yaudah sekalin gue tidur juga" ujar yeji lalu berdiri dari duduknya.

Mereka berdua jalan kelantai atas meninggalkan hyunjin sendiri.

Yeji membuka pintu kamarnya, "gue tidur di sebelah kanan, lo dikiri" ujar yeji.

Ryujin mengangguk, "eh ji" panggilnya, yeji menoleh "kenapa ?"

"Gue boleh pinjem baju tidur lo ?" Tanya ryujin, yeji yang sudah naik diatas kasur itu mengangguk, "ambil aja di lemari gue tuh" ujar yeji sambil menunjuk lemarinya.

Ryujin menurut, ia mengambil satu baju tidur milik yeji dan memakainya di kamar mandi.

Setelah selesai, ryujin berbaring desebelah yeji yanh sedang bermain hp. Ia membelakangi yeji.

"Jin, gue mau nanya serius" ujar yeji.

Ryujin mengerurkan alisnya, "nanya apaan ?" Tanyanya.

"Menurut lo" ujar yeji menggantung,

"Hyunjin itu gimana ?" Lanjut yeji pelan.

Ryujin mendudukkan badannya, "gimana apanya ?" Tanya ryujin.

"Gimana orangnya ? Kepribadiannya ? Sifat ?" Jelas yeji.

Ryujin mengangguk, "nyebelin sih dia" ujar ryujin.

Yeji mengerjapkan matanya, "gitu aja ?" Tanyanya heran.

Ryujin mengangguk, "cuma itu kata yang bisa menggambarkan dia ji" jelas ryujin.

Yeji menghela nafas, ia setuju dengan omongan ryujin, tapi bukan itu yang ia ingin dengar.

"Lo nganggep dia sebagai cowok kan ?" Tanya yeji hati-hati.

Ryujin menoleh, "cowok dalam artian ?"

"Pacar mungkin ?"

Ryujin menggeleng, "gak kepikiran"

❣️

Setelah obrolannya dengan yeji, ryujin malah jadi tidak bisa tidur. Padahal awalnya dia benar-benar mengantuk.

Ryujin melirik yeji yang sudah tertidur disebelahnya, tenggorokkan tiba-tiba terasa kering.

Ryujin menyibak selimutnya, ia beranjak dari kasur dan keluar dari kamar yeji menuju dapur, berniat mengambil segelas air.

Ryujin memang dasarnya bukan orang yang penakut, jadi dia sangat santai berjalan dalam gelap menuju dapur, sampai akhirnya ia melihat lampu dapur menyala dan ada seseorang di dapur.

Ryujin tidak berpikiran itu hantu, ia malah takut kalau orang itu adalah maling atau perampok.

Ryujin mengendap endap berjalan ke dapur, mengintip orang itu dari balik tembok,

Mata ryujin yang awalnya memincing itu melebar,



"Hyunjin ?"

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang