24;unexpected

2.7K 542 104
                                    

Tolong komennya ya🙃







Hyunjin mengalihkan pandangannya dari cewek yang duduk disebelahnya ini, "apa lagi sih ?" Tanyanya sinis.

Ryujin merapihkan rambutnya dan piyamanya, "gue perlu bicara sama lo" ujarnya tegas.

Hyunjin melirik ryujin sebentar, "menurut gue gak perlu" balasnya datar.

"Gue gak nanya" sahut ryujin membuat hyunjin menoleh, "gue gak peduli perlu atau enggaknya menurut lo"

"Yang jelas, gue mau ngomong sesuatu ke lo" ujar ryujin tegas.

Hyunjin menghela nafasnya, sepertinya tidak ada celah untuk meruntuhkan keyakinan ryujin. Jadi cowok itu hanya diam, seolah mempersilahkan ryujin untuk berbicara.

"Gue minta maaf" ujar ryujin pelan.

Hyunjin diam, ia bahkan tidak menatap hyunjin, pandangannya lurus kedepan.

"Lo denger gue gak sih ???" Tanya ryujin sedikit kesal.

Hyunjin berdecak pelan, "denger" jawabnya.

Ryujin menatap hyunjin tidak percaya, "terus ???? Lo ngomong apa kek gitu, awkward banget gue minta maafnya" omel ryujin.

Hyunjin mendesah berat, "gue dari awal emang ngerasa gak perlu ngomong sama lo, terus lo ngeharapin gue ngerespon kayak gimana ??" Ujar hyunjin sedikit emosi.

Ryujin diam, ia kaget

Hyunjin mengacak rambutnya, "dari awal emang gue seharusnya gak berharap lebih sama lo, salah gue disana"

"Gue bahkan gak ngerti lo minta maaf untuk apa sekarang ? Gue rasa lo gak perlu minta maaf, karena juga lo gak bakal ngebales perasaan gue ke-"

Omongan hyunjin terhenti,

Terhenti ketika bibir ryujin tiba-tiba menutup erat bibirnya.

Hyunjin mebgerjapkan matanya beberapa kali, ia kaget. Ia tidak menyangka ryujin akan menciumnya.

Emosi hyunjin perlahan memudar, tangannya meraih pinggang ryujin menarik perempuan itu untuk lebih dekat, walaupun sedikit sulit karena mereka berada didalam mobil.

Tangan ryujin perlahan terkalung di leher hyunjin, memeluk kuat leher cowok itu.

Ciuman mereka bukan hanya sekedar menempel sekarang, hyunjin memulai pergerakan kecil diatas sana.

Tapi, ketika pergerakan itu baru saja mulai, ryujin lebih dahulu menarik wajahnya menjauh.

Hyunjin mebatap ryujin, meminta penjelasan dengan posisi mereka yang masih seperti tadi.

"Berisik banget mulut lo" ujar ryujin dengan membalas tatapan hyunjin yang masih ia peluk itu.

Tapi seakan tersadar, ryujin tiba-tiba mendorong tubuh hyunjin hingga mereka sekarang menjauh.

Ryujin merapihkan rambutnya canggung karena hyunjin terus memperhatikannya.

Ryujin menghela nafasnya, "Gue ngerti sekarang"

Alis hyunjin terangkat satu, "ngerti soal apa ?"

Ryujin menoleh, menatap hyunjin,

"Alur hubungan kita"

❣️

Daehwi melotot tidak percaya, "lo nyium hyunjin duluan ????? Seriously ???? Shin ryujinnn ???"

Ryujin mengacak rambutnya, "lo jangan bikin gue tambah malu gini dong ah" gerutunya.

Daehwi berusaha menenangkan dirinya, "atas dasar apa lo nyium dia ?" Tanyanya.

Ryujin menunduk, "gak tau, gue gak sadar, dia bilang dia salah berharap sama gue" ujar ryujin, "gue ngerasa kalo dia gak boleh mikir kayak gitu tentang gue, jadi gue....cium" lanjut ryujin pelan.

Daehwi menggelengkan kepalanya, "fix fix fix fix !!!! Ryujinnn !! Fix lo suka juga sama itu orang" ujar daehwi heboh.

Ryujin memukul pundah daehwi, "jangan bilang gitu dongg !!!" Omelnya.

Daehwi menggeleng, "yakin gue seratus persen !!" Ujarnya yakin,

Ryujin diam, "tapi gue rasa, gue udah tau alurnya"

Daehwi mengerjapkan matanya beberapa kali, "alur apaan ?" Tanyanya bingung.

"Alur hubungan gue sama hyunjin kedepannya" jawab ryujin pelan.

"Gimana emangnya ?" Tanya daehwi lagi.

Ryujin mebghela nafasnya, "gue akuin, gue mungkin udah ada rasa ke dia sekarang-"

"Tuh kan !!!!"

"Dengerin dulu daehwi ah !!!" Omel ryujin.

Daehwi mengangguk lalu mempersilahkan ryujin melanjutkan omongannya,

"Tapi gue yakin, kita gak bakal bisa lama" lajut ryujin pelan, "jadi sebenernya percuma" tambahnya.

Daehwi mengerutkan dahinya, "kenapa emangnya ? Percuma gimana ?"

Ryujin menunduk, "emangnya lo lupa ....

....keluarga gue gimana ?"

"Oh iya juga jin..."

❣️

"Ngapain sendirian disini ?"

Hyunjin yang awalnya sedang sibuk berpikir itu menoleh, "ngagetin anjir" gerutunya.

"Lagian, malem malem di balkon sendirian, mana bengong lagi" ujar yeji, "ngeri" tambahnya lalu berdiri disebelah hyunjin.

"Mikir gue ji" ujar hyunjin.

Alis yeji terangkat, "mikirin apa ? Ryujin ?"

Hyunjin mengangguk,

"Bukannya masalah kalian udah selesai ?" Tanya yeji, "mana lo belum bilang makasih lagi ke gue, gara-gara gue tuh kalian balikan !!" Ujarnya.

Hyunjin terkekeh, "iyaiya makasih" ujarnya sambil mengacak rambut yeji.

"Mikirin apa lagi dong ?" Tanya yeji, "heran gue, itu ajak demen banget bikin lo kepikiran" geruru yeji.

Hyunjin diam sebentar, "hubungan gue sama dia udah...membaik ??"

Yeji mengangguk, "i made it" ujarnya bangga.

"Kemarin gue ngobrolin hal-hal serius sama dia" ujar hyunjin, "dia bilang dia ngerti" tambah hyunjin.

Dahi yeji berkerut, "ngerti apaan ?" Tanya yeji.

"Alur hubungan gue sama dia" jawab hyunjin.

Senyuman yeji melebar, "bagus dong !! Kesempatan lo nih" ujarnya semangat.

Hyunjin menatap yeji ragu, "yang bener ? Gak yakin gue" ujarnya pelan.

Yeji menggeleng,

"Jangan cupu" ujarnya, "ini kesempatan lo, jabgan sia-siain" tambahnya.

Hyunjin menghela nafasnya, metapa yeji ketika perempuan itu menepuk bahunya pelan




"Gue dukung apapun pilihan lo"

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang