26;unexpected

2.5K 506 26
                                    

Daehwi langsung menghela nafas ketika ia sudah membuka pintu kamar ryujin.

Sahabatnya itu lagi patah hati.

Patah hati akibat pilihannya sendiri untuk menolak cowok yang memang dia sayang.

"Udah lah jin" ujar daehwi sambil mengelus punggung ryujin yang masih menangis di atas kasur.

"Pilihan lo" ujar daehwi, "harus lo pertanggung jawabin, terima konsekuensi" ujar daehwi.

Ryujib menurunkan selimut yang awalnya ia pakai ubtuk menutup wajahnya,

Daehwi melotot, "gila !! Nangis dari kapan lo ? Sampe bengkak itu muka" ujarnya kaget.

Ryujin memukul pundak daehwi, "gue lagi sedih jangan di candain dong !!!" Protesnya.

Daehwi mengangguk, "terus sekarang gimana ?" Tanya daehwi.

Ryujin menunduk, "udah selesai"

Alis daehwi terangkat, "selesai apanya ?"

"Gue sama dia" jawab ryujin.

"Bener bener selesai ????" Tanya daehwi.

Ryujin mengangguka, "beneran selesai daehwiiiiiii" pekik ryujin lalu kembali menangis.

Daehwi menghela nafasnya, lalu ia memeluk sahabatnya itu, "gapapa jin, mungkin ini yang terbaik" ujarnya,

"selama ini pilihan lo yang bener bener udah lo pikirin mateng mateng, semuanya pasti bener" ujar daehwi.

Ryujin menangis sejadi-jadinya,

Sebenarnya, ia kira ia tidak bakal sesedih ini setelah lepas dari hyunjin. Tapi ternyata, berhenti manangis saja tidak bisa.

Dipikirannya masih terbayang hyunjin yang selama ini selalu ada bersamanya.

Ryujin mendesah berat,

Kalau bukan karena orang tuanya yang berada di kanada,

Dan bisa menarik dirinya untuk kesana kapan saja.

Ryujin pasti sudah menerima hyunjin semalam.

❣️

Ryujin masuk kedalam kantin, ia bisa melihat daehwi yang melambaikan tangan ke arahnya.

Ryujin menghela nafas, padahal hari ini dia sama sekali tak berniat untuk kuliah, tapi tadi daehwi memaksanya.

Ryujin berjalan kearah meja daehwi, sambil mengikat rambutnya.

Karena sibuk mengikat rambut, ryujin sampai jadi menabrak orang. Ryujin mendongak, "m-maaf" ujarnya, ryujin mengerjapkan matanya ketika sadar siapa yang ia tabrak.

Ryujin meringis pelan,

"Maaf ya bin" ujarnya pelan.

Soobin terkekeh, "santai aja, dulu juga lo pernah nabrak gue" ujarnya.

Ryujib terkekeh canggung, "yaudah gue kesana dulu" ujar ryujin hendak menghindar dari soobin.

"Lo ngehindarin gue ?" Tanya soobin.

Ryujin menghentikkan langkahnya, ia bingung harus menjawab apa, "e-engga bukan gi-"

"Setau gue lo udah putus kan sama hyunjin ?"

Ryujin terdiam sejenak,

"Lo tau darimana ?" Tanya ryujin pelan.

"Hyunjin sendiri yang bilang" jawab soobin santai.

Ryujin menghela nafasnya kecewa,

Untuk apa dia masih menghindar dari soobin kalau hyunjin sendiri sudah menyebarkan berita putusnya mereka.

❣️

Sejak saat bertemu di kantin, soobin jadi terus terusan mengikuti ryujin kemanapun ryujin pergi.

Jujur ryujin agak sedikit risih, tapi ia tidak punya alasan untuk menghindar.

Kalau dipikir-pikir, dulu mungkin ia bakal senang jika soobin bisa sedekat ini dengannya.

Tapi sekarang,

Yang ryujin pikirkan hanya hyunjin.

Tadi ryujin sempat kecewa karena hyunjin dengan cepat sudah menyebarkan berita putusnya mereka.

Tapi ryujin tidak bisa mengelak.

Karena memang benar.

Mereka berdua putus.

Walaupun kemarin itu hanyalah pacaran pura-pura, tapi ryujin merasa kalau yang ia rasakan itu bukanlah pura-pura.

Itu yang membuat ryujin sedih.

"Habis ini lo mau kemana ?" Tanya soobin.

"Pulang" jawab ryujin singkat.

"Gue anter ya ?" Tawar soobin.

Ryujin menggeleng, "gue udah ditunggu Daehwi di parkiran" ujar ryujin.

"Ryujin"

Ryujin dan soobin menoleh, ryujin sedikit kaget ketika tau siapa yang memanggilnya, "yeji ?" Ujar ryujin.

Yeji berdiri dihadapan ryujin, "bisa ngomong sebentar ?" Tanya yeji.

Ryujin sebenarnya ragu, karena ia tau betul apa yang mau yeji omongkan, tapi ryujin merasa kalau memang ada sesuatu yang harus mereka omongin.

Ryujin mengangguk, "bin, kalo ketemu daehwi suruh dia pulang aja, gue sama yeji" ujar ryujin ke soobin lalu pergi bersama yeji.

Yeji mengajak ryujin ke cafe depan kampus, "lo mau pesen apa ?" Tanya yeji ke ryujin.

Ryujin menggeleng, "gausah ji"

Yeji mengangguk, lalu ia duduk didepan ryujin, "ngeliat lo yang lesu sekarang, gue akhirnya percaya kalo kalian memang udah putus"

Ryujin menghela nafasnya, "dia udah cerita ke lo ?" Tanya ryujin.

Yeji mengangguk,

"Gimana keadaannya dia ?" Tanya ryujin.

Yeji menggeleng, "dia sama sekali belum keluar kamar hari ini" ujar yeji.

"Lo tau" ujar yeji tiba tiba, "gue sebenernya pingin banget marah ke lo karena udah mainin hyunjin" ujar yeji.

"Lo ngasih dia harapan sebesar besarnya, tapi lo malah nolak pas dia ngajak serius" ujar yeji, "mau lo tuh apa sih jin ?" Tanya yeji kesal.

Ryujin diam, menunduk

Yeji mebghela nafasnya, "tapi gue tau kalo lo punya alasan sendiri yang gak mungkin kalo lo ceritain ke dia"

Ryujin mendongak, menatap yeji

"Tapi mungkin lo bisa cerita ke gue ?" Tanya yeji.




Ryujin kembali menunduk, ia menangis,


"Gue takut kalo ujung ujungnya gue balak ninggalin dia ji"

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang