23;unexpected

2.5K 547 34
                                    

"Gak jelas kan ?" Tanya ryujin penuh emosi, "aneh menurut gue, dia dateng dateng mainin hp gue terus marah marah karena gue chat sama soobin" jelas ryujin lagi.

Yeji daritadi hanya diam mendengarkan cerita ryujin,

"Terus tadi kita ngomong lagi dikamarnya, dan jujur gue sakit hati denger omongannya tadi" ujar ryujin.

Yeji menghela nafasnya, "lo mau denger cerita dari gue gak ?" Tanya yeji.

Ryujin menatap yeji bingung, "lo tau sesuatu emangnya ?"

Yeji menaikkan bahunya sekilas, "engga sih, tapi gue tau pemicunya apa"

Ryujin menaikkan alisnya sekilas,

Yeji membenarkan posisi duduknya, "kemarin, hari peringatan kematian adiknya hyunjin"

Jujur ryujin sedikit terkejut mendengar omongan yeji, tetapi ia masih tidak menemukan hubungannya dengan kejadian hari ini.

"Alasan bunda sakit, gara gara itu" jelas yeji, "bunda selalu sakit setiap hari peringatan kematian adik hyunjin"

"Makanya, cuma hyunjin yang bisa bikin bunda tenang" tambah yeji.

Yeji menatap ryujin, "kemarin hyunjin ke apartemen lo kan ?" Tanya yeji, ryujin mengangguk.

"Pasti karena dia pingin ngilangin bebannya" ujar yeji, membuat ryujin tersentak, "maksud lo ?" Tanya ryujin.

"Sama kayak bunda, hyunjin juga bakal kepikiran tentang adiknya" jelas yeji, "makanya dia ke apartemen lo, buat nenangin pikiran"

Ryujin speechless,

Yeji terkekeh kecil, "taunya malah nambah beban ya ? Kalian berantem"

Ryujin memejamkan matanya,

Tidak heran kenapa hyunjin bisa segitu marahnya ke dia.

Ryujin mengaku,

Mengaku kalau kali ini memang salahnya.

❣️

Ryujin semalaman tidak bisa tidur, sama sekali tidak bisa tidur. Pikirannya terus terpenuhi oleh hyunjin.

Setelah mendengar cerita yeji tadi, ryujin milih untuk pulang. Ia tidak bisa kalau langsung berhadapan dengan hyunjin.

Tapi pagi ini, ia sudah memantapkan dirinya untuk menemui hyunjin, dan...meminta maaf mungkin ?

"Mata atau kantong doraemon tuh ?"

Ryujin mencibir mendengar celetukan daehwi, "jangan ngejek gue, gatau apa lo gue kesiksa semaleman" getutu ryujin.

Daehwi menatap ryujin penuh arti, "pasti mikirin hyunjin ini mah, yakin gue" ujarnya, ryujin diam.

"Gimana masalah lo sama dia ? Udah kelar ?" Tanya darhwi.

Ryujin menggeleng, "belum" jawabnya.

Daehwi menghela nafasnya, "buruan omongin, emangnya lo betah apa berantem sama hyunjin ?"

Ryujin diam, "ya engga betah...."

Daehwi menoleh kaget, lalu ia menatap ryujin iseng, "cieeee gak betah ya diem-dieman"

Ryujin menukul bahu daehwi, "apaan sih anjer"

Daehwi terkekeh, lalu tiba-tiba ia menghentikkan langkahnya, membuat ryujin kaget,

Baru saja ryujin akan mengomeli daehwi, cowok itu malah membuat ryujin kaget,

"Tuh cowok lo"

Ryujin menoleh kaget, ternyata benar hyunjin sedang berjalan ke arah mobilnya, tanpa berkata kata ke daehwi, ryujin lngsung berlari menyusul hyunjin.

Ryujin menghela nafasnya ketika ia berhasil masuk ke mobil hyunjin bersamaan dengan cowok itu.

"Ngapain ?"

Ryujin menelan ludahnya, lalu dengan ragu dia menoleh ke hyunjin yang sedang menatapnya datar.

Ryujin merapihkan rambutnya, lalu membenarkan posisi duduknya.

"Gue ngerasa ada yang masih perlu kita omongin" ujar ryujin.

"Tapi gue gak ngerasa" balas hyunjin datar.

Ryujin mengerjapkan matanya, "eungggg... tapi menurut gue ada" ujarnya pelan.

"Menurut gue gak ada, jadi lo bisa turun sekarang" ujar hyunjin lagi.

Ryujin mendesah berat, ia tidak tau harus membalas apa lagi perkataan hyunjin.

Jadi dengan berat hati, ia membuka pintu hyunjin lagi dan keluar dari mobil hyunjin. Ryujin menatao miris mobil hyunjin yang langsung jalan begitu ia menutup pintu mobil.

Ryujin berdecak, ia menoleh ketika mendengar suara tawa,

"DAEHWI SIALANNN JANGAN NGETAWAIN GUEEEEE ANJERR !!!"

❣️

Ryujin mengikat rambutnya sambil berjalan ke arah dapur, ia baru saja bangun dari tidur siang.

Ryujin mengambil segelas air putih dan meninumnya, mengambil beberapa biskuit dari toples dan berjalan ke arah kamarnya lagi.

Alis ryujin terangkat ketika ia mendengar suara hpnya, "kenapa lagi ini" gumamnya setelah melihat nama yang tertera di layar hpnya.

"Kenapa ji ?" Tanya ryujin setelah menempelkan hpnya di telinga kanannya.

"Lo dimana ?"

"Rumah, kenapa ?" Tanya ryujin lagi.

"Cepet ke mini market deket apartemen lo"

Dahi ryujin mengkerut, "ngapain ? Gue baru bangun nih" ujarnya.

"Cepetannnn !! Gue udah usaha nih ngajak hyunjin kesini, gue tau lo pasti mau ngomong sesuatu sama dia"

Mata ryujin melebar, "anjir lah kenapa gak bilang daritadi ???" Pekik ryujin.

"Buruan ryujinnnn"

Ryujin panik, "bentar gue ganti baju dulu" ujarnya lalu berlari ke arah lemari pakaiannya.

"Gak perlu anjir !!! Ini anak udah ngomel-ngomel di mobil katanya gue kelamaan belanjanya"

Ryujin diam sesaat, ia melihat penampilannya, masa iya dia bakal kesana pakai piyama ?

"Bodo amat anjir" gumamnya, "tahan dulu ji, gue lari sekarang kesana" ujar ryujin lalu langsung berlari keluar apartemennya.

Ryujin benar-benar lari ke mini market dekat apartemennya, dengan piyama dan sandal jepit.

Beberapa orang melihatnya aneh, tapi ryujin bodo amat.

Begitu sampai di mini market itu, ryujin bisa lihat yeji dari dalam yang sedang menunjuk mobil hyunjin yang terparkir.

Tanpa pikir panjang, ryujin langsung membuka pintu mobil hyunjin dan masuk.

"Lama banget-


-lo ngapain disini ?"







Ryujin menoleh,

"Hehehehehe"

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang