10;unexpected

3K 557 61
                                    

Ryujin mengacak rambutnya, kenapa dia tidak mikir sejauh itu ?

Bisa saja ada orang yang melihat dirinya pulang bersama soobin, dan menyebar gosip yang aneh-aneh.

Ryujin memukul jidatnya beberapa kali, "ryujin goblok goblok goblokkk" gerutunya.

Ryujin melihat jam dindingnya, ia mendengus kesal, ini adalah jam tidur siangnya, kalo bukan karena hyunjin yang tidur dikamarnya, dia pasti sudah masuk ke dalam mimpinya.

Ryujin memutuskan untuk beranjak dari duduknya dam berjalan kearah dapur, mengambil segelas air dan meminumnya.

Ting tong !

Ryujin menghela nafasnya, dengan malas dia berjalan menuju pintu dan membukanya, "siapa ?" Tanya ryujin, tapi sedetik kemudian matanya membelalak.

"Lo... ngapain ?" Tanya ryujin terkejut.


"Kenapa ? Lo kage ngeliat gue ?" Tanya siyeon.

Ryujin bingung harus apa, yang ia bisa lakukan hanyalah menutup pintu secepat mungkin.

Tapi gagal, karena siyeon dan teman-temannya sudah menahan pintu lebih dulu dan mendorong ryujin hingga punggung ryujin menabrak dinding.

Siyeon berjalan masuk, "santai aja, gue cuma mau liat" ujarnya.


Ryujin meringis, punggungnya lumayan sakit, tapi bodo amat dengan rasa sakitnya, siyeon lebih utama

Ryujin berlari menyusul siyeon, "lo apa apaan sih sembarangan masuk rumah orang" ujar ryujin emosi.

Siyeon yang sudah berdiri di depan pintu kamar ryujin itu membalikkan badannya, "gue cuma mau mastiin omongan orang, gak ada salahnya kan ?"

Ryujin mengacak rambutnya frustasi, "yeon, lo taukan di dunia ini tuh ada kata yang disebut 'privasi' ?"

Siyeon tersenyum, "gue tau berita yang beredar itu pasti gak bener, hyunjin mana mau kesi-"

Omongan siyeon terputus ketika pintu kamar ryujin dibelakangnya itu terbuka,

Siyeon menoleh, matanya langsung terbelalak ketika melihat siapa yang berdiri di hadapannya sekarang.

"Hyunjin...?" Ujar siyeon terkejut, "lo ngapain disini ?" Tanyanya lagi.

Hyunjin, dengan wajah baru bangunnya itu menatap siyeon malas, "tidur" jawab hyunjin santai.

Siyeon menatap hyunjin tidak percaya, "lo bercanda..."

Hyunjin berdecak, "terserah lo, pokoknya sekarang gue minta lo keluar dari sini, tidur gue belum cukup" ujarnya.

Siyeon menggeleng tidak percaya, lalu dengan penuh rasa kecewa, ia dan teman-temannya itu pergi keluar dari apartemen ryujin.

Ryujin menghela nafasnya ketika mendengar suara pintunya yang tertutup, ia langsung terduduk di lantai, "MANTAN LO ITU UDAH GILA TAU GAKK" pekiknya.

Hyunjin mengacak rambutnya, "gue juga gak nyangka dia sampe segininya" ujarnya.

Ryujin berdiri dari duduknya, ia menghampiri hyunjin dan menarik tangan cowok itu, "pergi lo dari sini !!" Ujar ryujin sambil menarik tangan hyunjin untuk keluar.

"Eh gimana sih lo ??! Ryujinnn !!" Seru hyunjin, tangannya berusaha untuk melepas tangan ryujin yang menarik dirinya.

"Keluar lo !! Jangan ganggu gue sekarang" ujar ryujin sambil tetap menyeret hyunjin.

"Eh eh denger dulu ya" ujar hyunjin ketika ia sudah berada di luar apartemen ryujin.

"Apa lagi ?!" Sungut ryujin.

"Tadi kalo gak ada gue, mungkin lo udah habis sama siyeon, bilang makasih kek" ujar hyunjin kesal.

Ryujin berdecak, "yang bener itu, lo harusnya minta maaf sama gue, karena siyeon dateng kesini juga gara-gara lo"

Hyunjin mengerjapkan matanya beberapa kali, iya juga ya ?

"Urus sendiri mantan lo" ujar ryujin sebelum akhirnya menutup pintu apartemennya.

Hyunjin mengacak rambutnya,

"Salah ngomong kayaknya gue"

❣️

"Hyunjin"

Hyunjin yang baru membuka pintu rumah itu menoleh kaget, "bunda jangan ngagetin dong" keluh hyunjin sambil memegangi dadanya.

"Kamu gak ngajak ryujin ?" Tanya bunda nayeon.

Hyunjin menggeleng pelan,

"Kenapa ?" Tanya bunda nayeon.

"Ya ngapain juga bun ?" Balas hyunjin cuek.

Bunda nayeon menatap hyunjin curiga, "kamu gak pulang sama dia ya ?" Tanya bunda nayeon.

Hyunjin panik, "pulang bareng kok" jawabnya.

Mata bunda nayeon memincing, "tapi tadi kayaknya bunda liat dia goncengan sama cowok dijalan"

Mata hyunjin membelalak, mampus ini sih.

"Bunda salah liat kali" ujar hyunjin diiringi ketawa canggungnya.

Bunda nayeon tampak berpikir, "ah masa iya bunda salah liat"

Hyunjin mengangguk, "hyunjin yakin bunda salah liat" ujarnya.

Bunda nayeon menatap hyunjin, "yaudah, mungkin bunda emang salah liat" ujarnya.

Hyunjin menghela nafasnya lega,

"Lain kali ajak ryujin kesini ya" ujar bunda nayeon sebelum akhirnya meninggalkan hyunjin.

Hyunjin berjalan kearah sofa, merebahkan tubuhnya yang lemas gara-gara bunda nayeon tadi.

"Hampir aja" gumam hyunjin lalu memejamkan matanya, menenangkan dirinya.

Tiba-tiba mata hyunjin terbuka, dengan cepat dia mengambil hpnya dari kantong celananya, mengutak-atiknya lalu menempelkan benda tipis itu di telinganya.

"Kenap-"

"Lo tuh gue bilang hati-hati kenapa sih !!!" Omel hyunjin.

"Apaan sih marah marah"

Hyunjin memejamkan matanya, mencoba mengatur emosinya, "lo tau, bunda gue ngeliat lo goncengan sama soobin tadi" ujar hyunjin dengan suara yang pelan.

"HAH ?! KOK BISA ?!!"

Hyunjin meringis, "ya mana gue tau shin ryujeannnnnn"

"Gila nih, udah bener-bener gak aman"

"Makanya itu lo kalo mau ngapa-ngapain itu mikir dulu" ujar hyunjin gemas.

"Bodo amat ah, soobin ganteng, gue gak bisa nolak"

Mata hyunjin melebar, "bisa-bisanya lo mikirin diri sendiri" ujarnya heran,

"Ya habisnya-"

Hyunjin berecak,

"Fine, urus urusan lo sendiri dan gue gak bakal bantu lo kalo siyeon nyerang lo lagi" ujar hyunjin penuh penekann.

"Lah ? Gue diserang siyeon juga gegara lo an-"


Hyunjin mematikan sambungan telfonnya,

Ia menyapu rambutnya kebelakang,

"Cewek emang selalu egois ya ?"










((Selamat hari kelulusan buat kelas 12✨))

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang