4;unexpected

3.2K 582 34
                                    

Hyunjin tidak ada pilihan selain mengajak ryujin untuk berbicara di dalam mobilnya, karena mereka tidak mungkin berbicara diparkiran, ia tau ini bukan obrolan biasa.

"Mau ngomongin apa ?" Tanya hyunjin.

Ryujin menoleh, menatap hyunjin marah,

"Otak lo dimana ?" Tanya ryujin yang membuat hyunjin menatapnya bingung.

Ryujin menghela nafasnya, "gue tau lo terkenal, gue tau lo dipuja-puja, dan gue tau gue bukan apa-apa....."

"Tapi lo gabisa seenaknya kayak gini sama gue !!" Ujar ryujin, emosinya akhirnya meledak juga.

Hyunjin menghela nafasnya, "gue tau. Gue minta maaf"

Ryujin berdecak, "segampang itu lo minta maaf ?" Tanya ryujin, "lo pikir nasib gue bakal gimana di kampus ? Gue udah jadi bahan omongan orang-orang asal lo tau" ujar ryujin, matanya menatap tajam hyunjin.

Hyunjin mengacak rambutnya, "makanya lo tinggal bilang aja lo pacar gue" ujarnya kesal.

Ryujin memejamkan matanya, menahan emosinya, "berhenti ngomong seolah-olah gue gapunya harga diri"

Hyunjin menyenderkan pungunggnya, memikirkan cara bagaimana menjelaskan hal yang ia simpan itu pda ryujin.

"Gue gak maksud-"

"Gak maksud apa ?" Potonh ryujin, "jelas jelas lo ngerendahin gue" ujarnya, kali ini suaranya bergetar.

Hyunjin menatap mata ryujin yang sudah berkaca-kaca itu, lalu ia menghela nafasnya

"Ok, mungkin nanti lo bakal ngerti sendiri makasud gue itu apa"


❣️


Ryujin berjalan masuk kedalam gedung fakultasnya, ia sudah bertekat untuk tidak mendengarkan kata orang-orang dan mengabaikan tatapan orang-orang.

"Oi jin" panggil daehwi.

Ryujin menoleh, "hmmm" gumamnya.

"Gimana ? Udah lebih tenang setelah bolos dua hari ?" Tanya daehwi.

Ryujin mengangguk, "lumayan" jawab ryujin singkat.

"Tapi orang-orang makin menjadi-jadi setelah liat lo masuk" ujar daehwi sambil memperhatikkan sekeliling mereka, lalu ia menghela nafasnya berat.

"Gapeduli" ujar ryujin cuek.

Daehwi menyentuh pundak ryujin, "tapi jin, gue mikir kalo lo emang harusnya pacaran sama hyunjin" ujar daehwi tiba-tiba.

Ryujin menghentikkan langkahnya, ia menoleh menatap daehwi tidak percaya, "ngawur lo" sungutnya lalu berjalan meninggalkan daehwi.

Daehwi kembali mengejar ryujin, "ih jinnn denger dulu"

Ryujin mengentikkan langkahnya lagi, ia membalikkan badannya menghadap daehwi, "apa lagi ?" Tanyanya kesal.

Daehwi ciut, "ya maksud gue...gitu" ujarnya pada akhirnya, takut.

Ryujin berdecak, ia langsung meninggalkan daehwi. Dan kali ini daehwi tidak menyusul ryujin. Mungkin ryujin masih butuh waktu untuk menenangkan diri.

Ryujin memilih untuk masuk kedalam kamar mandi, menyiapkan mentalnya untuk menghadapi orang-orang di luar sana.

"Ayo shin ryujin, pasti bisa" ujar ryujin menyemangati dirinya, ia menatap pantulan dirinya di cermin, merapihkan rambut sembelum akhirnya berjalan kearah pintu.

Ketika ryujin akan membuka pintu kamar mandi, pintu tersebut sudah lebih dahulu terbuka membuat ryujin memundurkan langkahnya.

"Tuhkan bener disini"

Tubuh ryujin membeku ketika melihat siyeon dan teman temannya yang memasuki kamar mandi dengan menatap ryujin seakan akan menghabisi ryujin.

Ryujin memundurkan langkahnya,

"Kenapa mundur mundur ? Takut ?" Tanya siyeon meremehkan.

Ryujin mengepalkan tangannya, berusaha untuk mengurangi rasa takutnya, "permisi, gue mau keluar" ujar ryujin pada akhirnya.

Siyeon dan teman temannya itu tertawa, "mau keluar ?" Tanyanya, "tunggu setelah urusan kita selesai" ujar siyeon lalu segera mengunci pintu kamar mandi.

Ryujin tentu saja panik, tapi ia meyakinkan dirinya untuk bisa menghadapi siyeon kali ini.

Siyeon mendekat kearah ryujin diikuti teman temannya, ryujin terkejut ketika teman teman siyeon mencengkram kedua tangannya sehingga dia tidak bisa berkutik.

Dengan kuat, siyeon menjambak rambut ryujin hingga ryujin meringis kesakitan.

"Lepasin" berontak ryujin.

"Kali ini gue bisa puas-puasin" ujae siyeon sambil menjambak rambut ryujin, "hyunjin gak bakal dateng nolong lo" tambahnya.

Ryujin meringis, tangannya berusaha berontak agar lepas dari cengkraman teman siyeon, ryujin menatap siyeon tajam, "pengecut" sungutnya.

Ekspresi wajah siyeon berubah ketika mendengar perkataan ryujin, dengan cepat ia mengambil cutter dari dalam tasnya dan mengacungkan cutter itu di depan wajah ryujin.

"Lagi sekali lo ngomong, gue gak bakal segan-segan ngelakuin hal buruk ke lo" ancam siyeon.

Ryujin tertawa mengejek, "gue juga makin gak segan-segan ngatain lo pengecut"

Siyeon menggenggam erat cutter ditangannya, emosinya memuncak. Ia tersinggung dengan omongan ryujin.

Siyeon mengayunkan cutternya kearah ryujin,

Tetapi belum sempat cutter siyeon mengenai ryujin, pinty kamar mandi sudah terlebih dahulu terbuka dengan didobrak.

Siyeon terdorong kesamping, membuatnya meringis kesakitan karena terjatuh dengan cukup keras.

Ryujin terkejut ketika seseorang menariknya kedalam sebuah pelukan dalam satu hentakkan,

Pelukan yang sama seperti waktu dibalkon.



Ryujin mendongak,

Hyunjin memeluknya dengan sangar erat.



Ryujin memejamkan matanya, tangannya terangkat untuk memeluk hyunjin balik.

Untuk kedua kalinya hyunjin menyelamatkan nyawanya.







[oiya guys, yang suka txt bisa mampir kesini ya hehehehe]

[oiya guys, yang suka txt bisa mampir kesini ya hehehehe]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang