12;unexpected

2.9K 583 63
                                    

Ryujin seumur hidupnya belum pernah mabuk sama sekali, jadi ketika hyunjin datang ke apartemennya dalam keadaan mabuk, ia benar-benar bingung harus harus berbuat apa.

Yang paling pertama ia lakukan adalah, membopong cowok itu ke kamarnya,

"Nyusahin banget lo anjir" ujar ryujin setelah berhasil membawa hyunjin ke atas kasurnya.

Ryujin meremas rambutnya, setelah ini apa yang harus dia lakukan ?

Ryujin melihat jam dinding, sudah jam 12 malam.

Tanpa pikir panjng ryujin langsung membuka sepatu hyunjin, melepas jaket kulit cowok itu dan membenarkan posisi hyunjin.

Ok, malam ini berarti ryujin tidak akan tidur.

Ryujin mendudukkan dirinya di pinggir kasur, menatap hyunjin yang sepertinya tertidur.

"Gue cariin seharian, taunya lo seneng-seneng sampe mabuk segala" ujar ryujin, ia berasa rugi merasa bersalah ke hyunjin.

Ryujin berdiri dari duduknya, tapi baru saja ia akan melangkahkan kakinya, sebuah tangan sudah menariknya hingga ia terjatuh di empuknya kasur miliknya.

Ryujin mebelalakkan matanya, nafasnya tercekat ketika wajahnya dengan wajah hyunjin berjarak sangat dekat.

"Lo apa apaan-"

Omongan ryujin terputus ketika mata hyunjin yang awalnya terpejam itu kini menatapnya sayu.

"Ryu" panggil hyunjin.

Ryujin menelan ludahnya, "kenapa ? Ini juga apa apaan-"

"Lo gak bisa apa fokusnya ke gue aja ?"

Mata ryujin mengerjap beberapa kali, ia tidak mengerti maksud dari omongan hyunjin, "maksud lo apa sih ?" Tanya ryujin pelan.

"Gue kayak gini juga gara-gara lo" ujar hyunjin lagi, dan lagi-lagi membuat ryujin tidak mengerti.

Ryujin menatap hyunjin bingung, "maksud lo itu apa sih ?" Tanyanya.

Hyunjin memejamkan matanya, "gue pusing"

Ryujin berdecak, ia beranjak dari kasurnya, lalu meninggalkan hyunjin di kamarnya.

Tidak ada gunanya mendengarkan orang mabuk.

❣️

Hyunjin membuka matanya perlahan, mengerjap beberapa kali, tetapi baru saja hyunjin mau beranjak, sakit kepala tiba-tiba menyerangnya.

Hyunjin memegangi kepalanya, "bangsat sakit banget" ringisnya.

Menahan sakit kepalanya dengan susah payah, hyunjin akhirnya beranjak dan berjalan keluar dari kamar.

Baru saja hyunjin keluar dari kamar, mata hyunjin sudah menangkap sosok ryujin yang tertidur di sofa ruang tv.

Hyunjin berjalan mendekat, berjongkok di depan sofa, tepat di hadapan ryujin.

Hyunjin menggelengkan kepalanya heran, "cuma gara-gara lo, gue jadi semabuk itu semalem" ujarnya.

Hyunjin menghela nafasnya, lalu dengan perlahan ia menyelipkan tangannya di antara punggung dan paha ryujin, menggendong cewek itu dan membawanya ke kamar.

Hyunjin membenarkan posisi ryujin dan menyelimuti cewek itu sebelum akhinya mengambil jaket kulitnya dan keluar dari kamar ryujin.

Hyunjin mengambil hpnya, mengutak-atiknya sebelum akhirnya menempelkannya di telinganya.

"Ji, lo dimana ?" Tanya hyunjin.

"Dijalan, mau ke kampus"

"Puter balik ji, jemput gue di apartemen ryujin"



❣️


Setelah menunggu yeji datang menjemputnya hampir sekitar lima belas menit. Yeji akhirnya sampai.

"Mendadak banget sih lo minta jemput, untung gue lagi bawa mobil sendiri" ujar yeji ketika hyunjin sudah masuk kedalam mobil.

Hyunjin menghela nafasnya, "sorry ji, jadi ngerepotin" ujarnya.

Yeji melirik hyunjin sebentar, "lo kenapa sih ? Kenapa juga bisa di apartemen ryujin ?" Tanya yeji.

"Semalem gue ke barnya sunwoo, gue mabuk dan mungkin karena itu gue minta dianter ke apartemen ryujin" jelas hyunjin.

Alis yeji mengkerut, "kenapa ke apartemen ryujin ?" Tanya yeji bingung, yeji mengerjapkan matanya beberapa kali, "aneh, gak biasanya lo kayak gini" lanjut yeji.

"Cerita ke gue" ujar yeji.

Lagi lagi hyunjin menghela nafasnya,

"Ryujin sama soobin sekarang kenal dekat" ujar hyunjin, "beberapa kali gue liat mereka ngobrol, dan dua dari yang lalu soobin nganter ryujin pulang" jelas hyunjin.

"Awalnya gue kesal karena rencana kita hampir ketahuan sama bunda" ujar hyunjin," tapi kemarin han bilang ke gue kalo soobin sama ryujin makan di kantin bareng"

Hyunjin menghela nafasnya, "entah kenapa kayaknya gue bukan kesel karena bakal ketahuan"


Yeji tersenyum, "selamat memperjuangkang apa yang gak pernah lo duga sebelumnya"

❣️

"Nyebelin gitu lo wi, dateng seenaknya, keluar seenaknya" gerutu ryujin, "emang di pikir rumah bapaknya apa" tambah ryujin.

"Buru-buru kali" ujar daehwi, "btw lo udah ngomongin yang mau lo omongin kemarin ?" Tanya daehwi, ryujin menggeleng.

"Lah kenapa belum di omongin ?" Tanya daehwi.

Ryujin berdecak, "itu anak kemarin mabuk, mau ngomongin gimana coba, orang dia ngomong aja ngelantur" ujar ryujin, sambil mengingat omongan hyunjin dikamarnya semalam.

Ryujin bergidik, ternyata hyunjin kalo mabuk parah juga.

"Mabuknya gara-gara lo kali ?" Tanya daehwi.

Mata ryujin mengerjap, ia kembali teringat omongan hyunjin semalam, 'gue kayak gini juga gara-gara lo'

Ryujin menutup telinganya, "DAEHWI LO JANGAN BIKIN GUE MIKIR DONGGG"

daehwi bingung, "lah apa sih, mikrin apa coba lo"


Masih dengan tangan yang menutup telinganya, ryujin menggeleng, menghapus kalimat hyunjin kemarin dari pikirannya.

Sampai tiba-tiba ada yang menyentuh bahunya, ryujin menoleh,


"Ryujin, lo dicari hyunjin tuh"


Mata ryujin mengerjap,

"Oh iya bin"

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang