17;unexpected

2.7K 523 44
                                    

Ryujin berlari kecil ketika melihat mobil hyunjin di parkiran kampus, mengecek keberadaan cowok itu lewat jendela lalu masuk ketika melihat cowok itu sudah ada didalam.

"Lama ?" Tanya ryujin setelah menutup pintu mobil.

Hyunjin menggeleng, "gue juga baru keluar kelas sepuluh menit yang lalu" jelas hyunjin membuat ryujin menghel nafasnya lega.

Hyunjin menoleh, "hari ini gue gak bisa mampir-mampir, kalo emang mau tau tentang masalah itu, gue ceritain sekarang aja"

Ryujin kaget lau ia menggeleng dan menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya, "engga engga engga mau !! Apaan sih lo sama yeji kok sukanya langsung to the point gitu ?!??" Pekiknya.

Hyunjin diam sebentar, lalu ia menyenderkan punggunya sambil terus menatap ryujin, "terus maunya gimana ?"

Ryujin menelan ludanya susah, kenapa tiba-tiba hyunjin menatap dia seperti itu ?

"Gue tunggu sampe lo siap" ujar hyunjin lagi.

Ryujin menatap hyunjin bingung, "kok lo kelitannya gampang banget mau cerita soal ini ?" Tanya ryujin, "bukannya ini masalah pribadi ? Yeji juga keliatannya gak gampang mau cerita"

Hyunjin mengangguk,

Alis ryujin terangkat satu, "terus kenapa....lo mau kasih tau gue ? Gue pikir lo gabakal mau cerita ke gue"

Hyunjin menghela nafasnya, "gue kan udah ke tangkep basah sama lo malem itu" ujarnya agak santai.

Ryujin diam, iya juga sih, hyunjin pasti takut kalau dirinya bakal menganggap hyunjin cowok lemah atau semacamnya karena kepergok menangis.

Ryujin menoleh membalas tatapn hyunjin, "yaudah ceritain ke gue sekarang" ujarnya yakin.

Hyunjin memincingkan matanya, kemudia ia terkekeh pelan, "yaudah, gue mulai darimana ya enaknya" ujarnya smabil berpikir.

"Gue mulai dari 12 maret 2005" ujar hyunjin memulai ceritanya.

Ryujin menaikkan alisnya, "spesifik banget" ujarnya heran.

Hyunjin mengangguk, "gue gak bakal lupa kejadian ini soalnya, masih bener-bener ke rekam di otak gue dengan jelas"

Ryujin mengangguk mengerti, "ok lanjut" ujarnya mempersilahkan hyunjin melanjutkan ceritanya.

"Hari itu gue sama nyokap, bokap dan adik gue ceritanya mau ke rumah nenek" jelas hyunjin.

Ryujin menganggukkan kepalanya, ia benar benar mendengarkan hyunjin dengan seksama.

Tapi tiba-tiba ryujin ngeh dengab satu hal, "adik lo yeji kan maksudnya ?" Tanyanya memastikan.

Hyunjin mencibir pelan, "cerita gue jangan di potong" tegurnya, ryujin mengangguk mengerti lalu meminta maaf.

"Di perjalanan, kita semua harus turun dari mobil karena ban mobil kita pecah" jelas hyunjin, "sambil nunggu ayah ganti ban mobil, gue sama adik gue mainin batu di pinggir jalan"

Ekspresi wajah hyunjin tiba-tiba berubah, "batu yang adik gue mainin, gue lempar iseng ke tengah jalan"

"Adik gue yang emang dasarnya masih gak bgerti apa-apa itu, lari buat bgambil batu itu, tapi-"


Tok,tok,tok.


Hyunjin dan ryujin menoleh kearah kaca hyunjin, tatapan mata hyunjin langsung berubah tajam ketika tau siapa yang mengetuk jendela mobilnya.

Hyunjin turun dari mobilnya, "kenapa bin ?" Tanyanya datar.

Tanpa menghiraukan hyunjin, soobin malah menundukkan badannya untuk melihat ryujin.

"Ryujin" panggil soobin.

Ryujin yang sebenernya menahan kesal karena cerita hyunjin baru setengah itu akhirnya menatap soobin, "eh, iya bin ?"

Soobin menyodorkan sesuatu ke ryujin, "lo di undang siyeon ke acara ulang tahunnya"

❣️

"Lo diundang juga sama siyeon ?" Tanya ryujin ke hyunjin.

Hyunjin mengangguk,

Ryujin berdecak, entah kenapa ia merasa kesal, ia membuang pandangannya ke jendela mobil.

"Kenapa ?" Tanya hyunjin bingung dengan reaksi ryujin.

"Kenapa gak bilang ke gue ?"

Bukan cuma hyunjin yang terkejut dengan ucapan ryujin, bahkan ryujin sendiri juga terkejut dengan ucapannya sendiri.

Ryujin menggeleng panik, "bukan gitu maksud gue !!" Pungkasnya.

Hyunjin menatap ryujin bingung, "terus maksud lo ?"

"Maksud gue, kenapa lo gak bilang ke gue, lo mau dateng tanpa gue ? Nanti kalo orang-orang curiga gimana...?"

Hyunjin diam, "gue emang mau ngajak lo kok, tapi ternyata lo juga di undang" jelas hyunjin.

Ryujin menghela nafasnya, entah kenapa ia merasa lega. Ia lalu membuka kartu undangan yang diberikan soobin tadi.

Matanya dengan seksama mengikuti tiap kata yang ia baca, tapi tiba-tiba matanya melebar, "nanti malem ??????" Pekiknya.

Hyunjin menghela nafasnya pelan, lalu ia mengangguk, "kayaknya siyeon ragu buat ngundang kita, makanya hari ini baru dikasih" ujarnya.

Ryujin menoleh menatap hyunjin panik, "gue belum ngapa-ngapain hyunjin !!!!" Pekiknya.

"Masih ada waktu" ujar hyunjin setelah melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 4 sore.

Dengan panik ryujin langsung mengambil hpnya, "gue harus telfon daehwi sekarang" ujarnya, tapi tiba-tiba hyunjin menarik hp ryujin dan menaruhnya di dashboard mobil.

Ryujin menatap hyunjin bingung, "ngapain sih lo ?" Tanyanya.



Hyunjin menoleh, "lo gausah panik, gue udah minta tolong yeji"










Hyunjin menoleh, "lo gausah panik, gue udah minta tolong yeji"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[guys please kindly check my new story]

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang