11;unexpected

3K 591 100
                                    

Ryujin melihat jam dindingnya, ia meringis ketika tau bahwa sekarang adalah jam 11 malam, dan ia tidak bisa tidur.

Perbincangannya dengan hyunjin masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Dia merasa dirinya egois.

Mungkin sekarang ryujin tidak apa-apa, tapi hyunjin ? Mungkin saja terjadi kekacauan sana.

Ryujin mengacak rambutnya,

Memulai hari esok saja terasa berat bagi ryujin, bagaimana jika siyeon dan teman-temannya kembali berulah....

...dan hyunjin tidak datang membantunya.

Sial.

"Apa gue gak usah kuliah aja besok ?" Gumam ryujin.

Ryujin kembali berpikir, "gak mungkin omongan itu anak bakal terjadi, dia kan masih butuh gue" ujar ryujin, menenangkan dirinya sendiri.

Mata ryujin mengerjap beberapa kali, "ah tapi kayaknya serius deh" ujarnya takut.

"Aelah gue diserang siyeon juga gegara itu anak !!" Ujar ryujin penuh emosi, "ya dia harus bantu gue lah, bertanggung jawab...." lanjutnya pelan.

Perasaan bersalahnya muncul. Selama ini hyunjin selalu menyelamatkan dia dari siyeon seperti janjinya, tapi dia sendiri tidak bisa bekerja sama.

Dan parahnya dia masih mengharapkan hyunjin menyelamatkannya dari siyeon.

Ryujin berdecak,

"Apa gue egois ya ?"

❣️

Telinga ryujin panas, seharian ini di kampus yang ia dengae hanya orang-orang yang membicarakan dirinya.

Terutama ketika ia masuk kedalam gedung fakultas hyunjin. Dirinya seperti sasaran empuk orang-orang disana.

"Tau gitu gue gausah kuliah" ujarnya pelan setelah tau bahwa hyunjin hari ini tidak kuliah.

"Ngapain sih lo nyari hyunjin ? Tumben" tanya daehwi heran.

Ryujin beranjak dari tempatnya, "gue mau ngomongin sesuatu sama itu anak, gue udah mikirin semaleman taunya dia gak kuliah, sialan" jelas ryujin.

Daehwi menyusul ryujin, "ngomongin apa ?" Tanyanya.

Ryujin menaikkan bahunya sekilas, "gak penting sih" ujarnya.

"Kalo gak penting kenapa lo sampe bela-belain nyari itu anak kesini ?" Tanya daehwi.

Ryujin diam, otaknya berpikir, "apa gue coba telfon dia aja ya ?" Tanya ryujin.

Daehwi mengangguk, "gak ada salahnya" ujarnya.

Ryujin segera mengambil hpnya dari dalam tas, mencari kontak dari hyunjin, tapi ia kembali terdiam, ia menoleh ke daehwi, "tapi masa iya gue telfon dia sih....?" Tanyanya pelan.

Daehwi menatap ryujin kesal, "labil lo ah ngeselin, kalo penting ya telfon, kalo engga ya gak usah"

Ryujin terdiam, lalu tangannya malah kembali menaruh hpnya kedalam tas,

"Gausah deh ya..."

❣️

Ryujin meminum es tehnya, sesekali melihat layar hpnya, menunggu kabar.

"Ngeliatin hp mulu"

Ryujin mendongak, "eh engga juga kok bin" ujarnya canggung ketika mengetahui siapa yang menyapanya itu.

Soobin menarik kursi didepan ryujin, "gue pikir lagi nunggu kabar dari hyunjin, itu anak kan gak masuk"

Ryujin menggeleng pelan, "gue nunggu kabar daehwi, itu anak masih nemuin dosen" balasnya.

"Pulang sama dia ?" Tanya soobin.

ryujin mengangguk,

"Kenapa gak sama gue ?" Tanya soobin lagi.

Ryujin mengerjapkan matanya beberapa kali. Otaknya berpikir keras. Ryujin tidak mau munafik, pesona soobin ini bener-bener bikin dia tidak bisa menolak.

Tapi yang ryujin pikirkan malah hyunjin.

Ryujin menghela nafasnya, dia tidak mau menambah masalah lagi, karena masalah kemarin aja belum selesai.

Ryujin menggeleng, "gausah deh bin, gue sama daehwi aja" tolaknya.

Satu alis soobin terangkat, "yakin gak mau ? Perasaan kemarin mau deh, kenapa ? Hyunjin marah sama lo ?"

Ryujin diam, mau jawab iya tapi rasanya kok gaenak.

Alhasil ryujin cuma bisa senyum canggung,

Soobin berdecak, "lebay emang itu anak, cemburuan gak jelas" ujarnya.

Ryujin meringis, bukan karena itu padahal

"Apa gerak gerik gue ketauan ya ?" Tanya soobin membuat ryujin bingung.

"Maksud lo ?" Tanya ryujin.

"Gerak gerik gue yang mau ngerebut lo dari hyunjin ini emangnya kebaca ?"

❣️

Ryujin menghela nafasnya, omongan soobin tadi bikin dia kepikiran. Memang sih di akhir kata cowok itu bilang kalau dia bercanda.

Tapi tetap saja bikin ryujin kepikiran.

Sebut saja ryujin baper, karena memang ekspresi muka soobin terlihat serius.

Ryujin mengacak rambutnya frustasi, masalah dengan hyunjin belum selesai sekarang ditambah dengan masalah soobin.

Bisa gila dia lama-lama.

Ryujin berdiri dari duduknya, mengikat rambutnya lalu berjalan kearah kamarnya, tapi baru saja ia membuka pintu kamarnya, suara bel apartemennya malah menghentikkan pergerakkannya.

Ryujin berdecak, "siapa sih malem malem gini" gerutunya, padahal dia baru saja mau istirahat.

Dengan malas ryujin berjalan menuju pintu, membukanya dengan perlahan, karena takut kejadian seperti siyeon kemarin terulang lagi.

Ryujin mengintip, matanya melebar ketika tau siapa yang datanh ke apartemennya malam-malam begini.

Ryujin membuka pintunya lebar, "lo ngapain ?" Tanya ryujin.

Hyunjin yang berdiri didepan pintu ryujin itu hanya memejamkan matanya, "gak ngapa-ngapain kok" ujarnya lalu tersenyum.

Ryujin menatap hyunjin bingung,


"Lo mabuk ?"


Hyunjin tersenyum,

"Iya sayang"

Unexpected | h.hyunjin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang