"selamat datang di permainan werewolf."
seketika mereka semua menegang, karena diantara mereka semua tidak ada yang mempunyai suara seperti itu.
"anjir itu siapa moderator. ga usah sok-sok suara misterius gitu dah." ada nada takut dari kalimat yuta.
"bukan gua ya," jawab taeil.
"gua juga bukan," sambung winwin.
"bang ga lucu bang." jisung mulai keringet dingin.
"cilukbaa, buka mata kalian dulu deh. saya mau memperkenalkan diri."
mereka menuruti yang diucapkan oleh suara misterius itu dan membuka mata, kemudian saling pandang-pandangan.
"siapa anjー"
"ssttt.. jangan ngomong dulu. saya mau ngomong."
semua langsung diam. lucas yang tadinya mau ngomong juga langsung nutup mulut rapat-rapat.
"perkenalkan saya moderator kalian di permainan werewolf kali ini. wah~ banyak ya kali ini yang main."
sebagian dari mereka celingak-celinguk mencari sumber suara. sementara yang lain ada yang fokus dengerin, bengong, atau yang tiba-tiba kebelet pipis juga ada.
"werewolf yang kalian mainkan kali ini bukan sekadar main werewolf biasa. kalian akan memainkan peran kalian masing-masing secara sungguhan. seru kan? nah, udah siap? yuk main~"
"ini gua takut anjir tapi moderatornya kocak," ucap jeno yang mau ketawa tapi mukanya tegang sekaligus takut.
"ini main apa sih ada suara-suara gini?" tanya yangyang. dia sebenernya belom pernah main werewolf, dan tau werewolf juga sekadar ada manusia serigala terus nanti makan-makan sama gantung-gantungan.
"tutup mata kalian semua. awas ya jangan ada yang ngintip~"
mereka semua menutup mata dengan perasaan yang sudah jelas was-was. mungkin kalo di situasi normal mereka bakal ketawa dengar kocaknya suara moderator yang lebih seperti menggoda daripada memperingati, tapi kali ini, untuk buka mulut aja mereka takut.
"seer silahkan buka mata. siapa yang ingin kamu terawang?"
"oke, tutup. werewolf silahkan buka mata. tentukan target kalian danー"
"AAKHHHー!" terdengar ada suara teriakan diantara mereka yang membuat mereka semua makin menegang. suara itu terdengar diantara ten dan winwin yang membuat mereka khawatir dengan kun. karena kun duduk diantara mereka.
"ish ish ish~ udah dibilangin jangan ngintip masih aja penasaran. nah, werewolf, tunjuk satu orang yang akan kalian jadikan the frame kalian."
"yak, tutup. lanjut, guardian silahkan buka mata. pilih satu orang yang ingin kamu lindungi."
"oke tutup. wild child silahkan buka mata dan pilih satu orang untuk dijadikan panutan."
"oke tutup anak liar. doppelganger silahkan buka mata. pilih satu orang yang ingin kamu warisi perannya."
"okehh.. tutup. yaa~ silahkan buka mata semuanya. nah, kalian akan diberi waktu 20 menit buat jalanin peran. setelah itu akan ada bunyi sirine dan kalian balik lagi ke halaman belakang untuk melakukan voting ya~ selamat bersenang-senang~"
semua langsung membuka mata takut-takut dan menemukan tubuh kun yang terbujur kaku dengan kulit tubuh pucat dan ada goresan dileher. mereka menatapnya ngeri sekaligus sedih.
"kun ge..." lirih yangyang melihat kun yang selama ini sudah ia anggap sebagai kakak kandung.
"gila. gua mau pulang," ucap mark yang keliatan banget kalo dia frustasi.
"ga bisa. ini bukan main-main lagi. lu harus menangin diri lu saat ini baru bisa pulang," ucap doyoung serius.
"meskpiun gua harus bunuh temen gua gitu?!" ucap jeno yang sedikit tidak terima dengan perkataan doyoung.
"ya. meskipun lu harus bunuh gua, kita semua," jawab doyoung final.
"waktunya terus berjalan lhoo.. mau ngerumpi aja?"
werewolf | nct ot21,
to be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
ー; werewolf | nct ot21 ✔️
Fanfiction❝play your role and win the game.❞ [highest rank] #1 in nct #3 in fiksipenggemar #62 in fanfiction ℹ️genre : fanfiction, mystery, thriller, comedy, teka-teki