Cl

27.6K 6.2K 3.6K
                                    

focus : jaemin

ini kedua kalinya jaemin memasuki ruangan yang sangat tidak ingin ia masuki. juga melakukan hal yang sangat tidak ingin ia lakukan.

di permainan ketiga, ia berubah. ia sangat membenci dirinya yang mendapat peran yang terkutuk, juga secepat itu dirinya untuk menjadi target werewolf dan berubah.

selain dirinya, ada satu orang lagi yang sudah berada dalam ruangan itu. ia bahkan sudah ada di sana sebelum jaemin datang. kalau jaemin boleh jujur, orang itu sangatlah menyeramkan, auranya sangat menekan.

"gimana rasanya jadi werewolf?"

jaemin yang lagi bengong langsung kaget mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut orang itu. seumur-umur jaemin gak pernah mendapat pertanyaan paling aneh kaya gitu. lagian kalo ditanya gimana rasanya jadi werewolf, masa mau dijawab 'seru' atau 'hmm.. lumayan..' apanya juga yang lumayan dari menghabisi nyawa sahabat sendiri?

jaemin tak habis pikir. ia menjawab sekenanya. "ya.. gitu."

"gak usah sedih. lu jadi werewolf sekarang itu udah takdir."

tuhkan. auranya sebelas dua belas sama dosen killer yang kolot. nyeremin, tapi mau ngelawan takut. akhirnya jaemin ngangguk aja.

setelahnya mereka berdua diam sampai orang ketiga akhirnya hadir.

"tumben gua bukan yang terakhir," ucap orang itu.

benar-benar setelah orang tersebut menyebutkan kalimat tadi, personil keempat sekaligus personil terakhir mereka masuk. 

jaehyun.

jaemin menatapnya datar. menatap orang yang sudah membuatnya berubah menjadi pembunuh. kalo boleh, jaemin mau baku hantam sekarang juga.

"ada yang ngikutin gua dah kayanya," ucap jaehyun.

"gua yang urus dah ntar pas keluar," tawar orang yang ketiga masuk. taeyong.

"yaudah cepet kasih tau. lu kan ada yang nungguin." -???

mereka seperti profesional yang sudah tau harus melakukan apa dan apa. sementara jaemin, ia merasa sangat cupu. ia hanya memandang mereka bertiga malas.

"nerawang jaehyun dia. lu bentar lagi mati kali jae." taeyong tertawa bergurau "dah ya gua balik. kan gua pamitnya kencing," lanjutnya kemudian ia keluar dari ruangan itu.

saat memegang kenop pintu, langkah taeyong berhenti. "lu keluar pas udah gua urus, ntar gua kasih kode."

dan sekarang, sisa mereka bertiga. 

"jae-" kedua orang yang memiliki nama depan itu kompak menoleh. "jaemin maksud gua." orang itu memberi klarifikasi.

"kenapa?"

"lu lagi yang beraksi sekarang." orang itu kembali menyuruh tanpa diskusi dulu. jaehyun juga tidak keliatan ingin menanggapinya atau membela jaemin. 

"kok gua lagi?"

"lu kan baru, gua capek udah jadi werewolf dari awal. lagian gua juga yang mikirin strategi buat kita." entah kenapa jaemin merasakan adanya senioritas disini. tapi jaemin mau membantah juga gak berani. yaudah, menghujat dalam hati aja.

"eh tapi jaemin cakep juga mainnya tadi milih mark. kayanya si mark panutannya haechan, harusnya pasukan kita nambah tuh," ucap jaehyun berkomentar.

"baguslah haechan gak jadi masuk kawanan werewolf tadi." orang satunya menanggapi.

"lah emang kenapa?" jaehyun bingung.

"kita gak butuh orang yang mulutnya lemes disini."

"anjir mulut lu pedes banget." jaehyun menggeleng sambil mengelus dadanya. "lu ada bakat jaemin, iyain aja." entah jaehyun sedang memuji atau tidak, tapi jaemin sama sekali tidak senang mendengarnya.

ー; werewolf | nct ot21 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang