setelah larut dalam penyesalan sejenak, johnny akhirnya bangkit. berada dalam lubang penyesalan gak ada gunanya sekarang, dia harus terus maju dan melanjutkan permainan. ya meskipun tentu saja, dia akan selalu menyalahkan diri sendiri atas meninggalnya para sahabat karena gak bisa melindungi mereka dengan baik.
"cas ayo." johnny menghampiri lucas yang masih tiduran di dalam bathtub kering dengan tatapan kosong.
lucas beranjak tanpa suara. harusnya johnny heran melihat tingkah lucas yang sangat gak seperti biasanya, tapi dia udah tau apa penyebab lucas menjadi begitu.
sebelum turun untuk kembali ke halaman belakang, mereka berdua sepakat mengunjungi play room tadi sebentar. hanya untuk mengecek keadaan renjun, mereka udah siap jika keadaannya malah membuat mual. tapi yang mereka jumpai malah play room yang bersih sebagaimana tempat itu seharusnya. gak ada jasad renjun ataupun sisa-sisa keganasan werewolf.
"turun aja bang. renjun dan yang lain pasti udah pada tenang," ucap lucas pelan.
akhirnya lucas memimpin jalan, hingga akhirnya mereka sampai di halaman belakang. baru ada chenle duduk sendirian disana. baru kemudian gak lama setelah johnny dan lucas hadir, ada winwin lalu taeil yang berada gak jauh di belakangnya.
"gua kira permainan ini udah selesai." taeil berujar dengan pandangan yang jelas sekali frustasi.
"bang taeyong bilang werewolfnya habis. kenapa masih lanjut?" -chenle
"jangan-jangan emang gak bakal ada yang menang. jangan-jangan semuanya bakal mati." -lucas
"heh! kalo ngomong dijaga. ntar moderator denger terus dikabulin? emang lu mau?" kalimat dari johnny itu langsung membuat lucas menggeleng kuat.
"pasti ada traitor. makanya kita belom selesai." entah winwin bicara pada siapa. tapi semua mata jadi melihat ke arah winwin.
"traitor tuh pengkhianat bukan sih?" -taeil.
winwin mengangguk. "kalo ga salah sih."
"ASUK!" umpatan lolos dari mulut taeil.
sementara chenle melongo, johnny mengacak rambut frustasi, lucas mengerjap-ngerjap udah kaya ikan ditaroh di darat.
"gua udah ga tau lagi harus nebak siapa. sumpah." taeil menghembuskan napas pendek lalu menyangga kepalanya di dahi.
kemudian mereka menghabiskan sekitar satu menit dalam hening. kerenggangan sangat kerasa di antara mereka sekarang. gimana gak? tadinya mereka sangat ramai dengan jumlah 21 dan sekarang hanya tersisa lima. dari yang tadinya bisa berangkat tawuran, sekarang hanya bisa main monopoli berlima.
"kita jujur-jujuran aja gimana? atau ada yang curiga siapa traitornya?" chenle mengusulkan.
"gua gak tau mau curiga sama siapa. tapi yang pasti gua bukan traitor, lucas juga bukan."
perkataan johnny membuat alis winwin bertaut. "kok yakin banget? kalian berdua bersekongkol?"
"gua tadi sama renjun--."
"NAH LU! SAMA RENJUN?!" taeil tiba-tiba memotong ucapan lucas.
"bukan bang. dengerin dulu." lucas mengambil napas beberapa kali sebelum akhirnya melanjutkan. "gua tadi sembunyi bareng renjun terus ada werewolf dateng. padahal ketemu gua dulu, tapi gua ga diapa-apain."
"gila. ga napsu kali dia liat lu. bukan tipe makanannya." johnny berujar asal yang langsung mendapatkan tatapan tidak percaya dari lucas.
"tapi syukur deh ga napsu dia liat gua. gua juga belom mau mati." -lucas
"kalo gua dan yang lain ga percaya cerita lu gimana cas?" taeil berujar biasa. "sorry bukan apa-apa. kan bisa aja lu bohong," lanjutnya.
"dia jujur bang, gua jamin," sahut johnny. "gua ketemu dia tadi udah kaya kehilangan nyawa, sisa wujudnya doang. gua juga liat werewolfnya disana."
meski masih gak terlalu percaya, tapi taeil memilih untuk tidak melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang banyak muncul di pikirannya. situasi sekarang udah rumit, syukur masih damai tentram. jangan sampai jadi ribut apalagi sampai berantem.
"chenle juga percaya kok bang johnny bukan traitornya."
"jangan gampang percaya le," ujar winwin memberitahu.
"chenle beneran tau soalnya-- CLUE!"
chenle langsung menghentikan perkataannya saat melihat secarik kertas muncul di tengah meja. johnny langsung menyambar dan membacanya. kemudian ia mengernyit.
"kenapa lama amat datengnya sih?" -winwin.
"bro bacain ngapa diem aja." -taeil
"gua ga ngerti banget. demi Tuhan!" johnny memberikan ekspresi sumpah-lu-gak-bakal-ngerti.
"baca dulu udahh." -taeil
"oke." kemudian johnny membaca isi cluenya dengan lantang.
"kelima bintang itu bersinar terang di atas bentangan kain berlumur darah.
salah satu dari kelimanya adalah si pengkhianat.
dia si nomor satu. hati-hati."werewolf | nct ot21
to be continue
______________
pendek gak sih?
sengaja biar cluenya ga langsung ke jawab huehuhwuehheh
ayo tebakk
KAMU SEDANG MEMBACA
ー; werewolf | nct ot21 ✔️
Fanfiction❝play your role and win the game.❞ [highest rank] #1 in nct #3 in fiksipenggemar #62 in fanfiction ℹ️genre : fanfiction, mystery, thriller, comedy, teka-teki