Cr

26.4K 6.7K 1.9K
                                    

focus : renjun

renjun mengikuti orang itu hingga ke lantai tiga. dirinya merasa sedikit kewalahan karena orang tersebut lumayan gesit, seperti sadar sedang diikuti.

ia berjalan tanpa takut apa pun, renjun menjadi semakin yakin.

sayangnya, renjun kalah gesit. selepas di belokan koridor, orang itu hilang dari pandangannya.

renjun celingak-celinguk melihat sekeliling. "cepet banget anjir jalannya." ia melangkah mengikuti instingnya hanya untuk kemudian putar balik setelah lima langkah.

"ngikutin siapa lo?"

renjun tersentak.

nyaris saja renjun menabrak seseorang ketika hendak putar balik. renjun sedikit menjauh untuk melihat wajahnya. 

"b-bang doy?" renjun menengok ke belakang dan ke depan bolak-balik.

ya, doyoung adalah orang yang ia ikuti, tadi renjun yakin banget dia berjalan ke arah sana, kenapa tiba-tiba sudah ada di depannya lagi?

doyoung melipat kedua tangan di depan dada. "lo mau sembunyi... atau mau melaksanakan tugas?"

gak bohong, renjun baru kali ini merasa sangat terintimidasi. dia bahkan bingung mau menjawab apa.

doyoung tersenyum miring. "baru gini udah takut duluan. tapi gua akui, lo cukup pintar buat ngerti maksud cluenya."

WOE YA IYALAH! IPK RENJUN KEMAREN 3.4!

dengan mengumpulkan segala keberanian yang ada, renjun akhirnya membalas senyum miring itu. "emang pinter." renjun sedikit mendongak, menantang. "ckckck munafik bener lo jadi orang, bang. gak tau sih gua ya, yang lain pada sudi maafin lo atau enggak, itu urusan mereka, lo, dan Tuhan. tapi mengirim lo kepada Tuhan, adalah urusan gua."

"berani juga nyali lo. kalo gua mati, kayanya lo juga mati?" doyoung membalas, ia menunjuk ke arah depan dengan dagunya.

renjun berbalik, dan netranya disambut oleh pemandangan werewolf yang sudah berubah sepenuhnnya, berjarak hanya sekitar sepuluh meter di depannya.

aaauuuu

tidak mau membuang waktu, renjun segera beranjak melewati doyoung sekian langkah kemudian berbalik. ia mengeluarkan pistolnya.

"semoga cepat mati. see you in hell." doyoung tersenyum. renjun segera menarik pelatuknya.

dor!

kemudian ia segera lari.

jadi begini rasanya dikejar werewolf. mau menembak, peluru juga sudah habis. renjun hanya berharap jika feelingnya benar bahwa ia merasa diikuti sejak permainan ketiga, ia berharap bahwa orang yang mengikutinya adalah guardian.

sial bagi renjun.

ia berlari hingga ujung koridor. 

buntu.

satu-satunya jalan kabur, sudah terlewati oleh werewolf yang saat ini menuju ke arahnya.

werewolf itu semakin dekat.

sampai akhirnya, saat werewolf hanya berjarak dua langkah dari renjun, seseorang memukulnya keras dari belakang.

bug!

johnny datang dari balik sang werewolf dengan membawa tongkat bisbol, yang sayangnya, kini sudah sisa seperempat bagian.

meskipun pukulan johnny kencang hingga membuat tongkat patah, werewolf jauh lebih kuat. paling pukulan johnny hanya terasa seperti tamparan bagi werewolf.

"bang lawan!" renjun panik.

"pake apa bangsat ini tongkat gua patah!" johnny menengok kanan kiri. ia hanya menemukan satu-satunnya benda yang bisa ia pakai untuk melawan werewolf sekarang.

sebuah pot yang lumayan besar.

johnny mengangkatnya tanpa ragu. entah dapat kekuatan dari mana, mungkin setelah ini, tangannya akan berasa mau copot.

ia mengarahkan pot berat itu menuju kepala werewolf, membuatnya seketika tumbang.

"mati belom tuh?" johnny mendekat ke werewolf yang terkapar dengan hati-hati.

"kabur aja bang keburu dia bangun."

johnny menyetujui. akhirnya mereka melangkah dengan berjinjit agar tidak menimbulkan suara sedikit pun.

"masuk kamar ini aja njun," ajak johnny.

"anjer mo ngapain?"

"et pikiran lu ye. kita sembunyi disana, kalo werewolf ga beneran mati dan cuma pingsan, pasti nanti dia bangun kan?" johnny berbisik. "nah siapa tau dapet jackpot kita, pas dia bangun udah wujud manusia lagi."

renjun berpikir sebentar, kemudian mengangguk.

mereka masuk ke dalam kamar yang dekat dari tkp tadi, alias  tempat kejadian perkara. pintu tidak mereka tutup rapat, celah daun pintu dan kusen paling hanya lima milimeter.

renjun mengintip dengan berjongkok, sementara johnny berdiri.

untungnya tidak butuh waktu lama hingga akhirnya sirine tanda selesai permainan terdengar.

"selamat kepada gunner dan guardian, karena telah menembak dan melindungi orang yang tepat kali ini. tidak ada yang menjadi korban werewolf, dan seorang werewolf telah mati."

sang gunner dan guardian yang berada di satu tempat pun sekarang merasa bangga.

setelahnya terdengar suara erangan dari seseorang.

johnny dan renjun menoleh satu sama lain.

"udah bangun." johnny berkata tanpa suara.

rasa penasaran semakin memenuhi diri mereka.

hingga akhirnya seseorang dari arah yang seharusnya melewati kamar tempat mereka sembunyi. sudah pasti orang yang memiliki peran werewolf.

"njun, gua gak salah liat kan?"

"bang taeyong."

"anjer dibadutin kita selama ini."

werewolf | nct ot21
to be continue


____________

renjun be like :

ga bosen2 aku bilang makasih buat kalian yang udah baca sampe sini 🥺thank youuuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ga bosen2 aku bilang makasih buat kalian yang udah baca sampe sini 🥺
thank youuuuuuu

emmm... kemenangan bagi para good side udah di depan mata belom ya?

ー; werewolf | nct ot21 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang