"kelima bintang itu bersinar terang di atas bentangan kain berlumur darah.
salah satu dari kelimanya adalah si pengkhianat.
dia si nomor satu. hati-hati."hening.
setelah johnny membacakan isi cluenya, gak ada yang bersuara. mungkin biar ada efek dramatis, bisa kedengeran suara angin berhembus lalu ada suara jangkrik mengerik.
entah dapet ilham dari mana, tapi lucas langsung menatap ke atas lalu berujar, "gak ada bintang."
"ya jelas. dari awal main juga semuanya item cas." winwin berkomentar.
"kan cluenya bilang bintang. ya gua natep langit," jawab lucas jujur.
"sederhana banget ya pikirannya." taeil manggut-manggut sambil menopang dagu.
"terlalu sederhana sampe goblok." johnny ikutan.
ughhh damagenya bukan maen.
lucas sih cengengesan aja. tapi abis itu mereka semua diem lagi. mau mikir selama apa pun kalo kapasitas otaknya standar ya, yaudah. pilihannya cuma mengandalkan hasil pemikiran yang didapat dan yang paling diharapkan adalah keberuntungan.
"yang atas agak susah. gue ga ngerti. ada yang paham?" -winwin
"gue juga ga tau." -taeil
"coba nebak yang 'dia si nomor satu' aja gimana? kayanya lumayan bisa nih" -chenle
"tebak aja dah sebisanya. otak gue rasanya udah menguncup waktu denger kata pertama." lucas udah gak bisa pusing lebih jauh lagi. apalagi dia termasuk golongan yang malas mikir. waktu mau ulangan aja belajarnya lima menit sebelum mulai, selebihnya ya memakai jurus nembak, kalo soalnya essay, ya, isinya paling kalimat-kalimat yang gak sengaja nyangkut di otak terus gak lupa ditulisin 'bismillah semoga lucky'.
"satu..." mata winwin menerawang ke depan. "absen kesatu? anak kesatu?"
sebelah alis lucas terangkat lalu ia berseru, "satu! Ketuhanan Yang Maha Esa!" yang lain langsung menghela napas.
"gue beneran percaya kalo otaknya lucas menguncup." kedua tangan johnny ikut mempraktekkannya seolah sedang menguncup.
"EH EH BANG TAEIL ANAK PERTAMA KAN?" lucas menatap taeil penuh selidik.
"ELO JUGA CAS!" balas taeil.
hawa-hawanya udah mulai panas.
"bentarrrr..." chenle menengahi yang lantas mendapat tatapan dari mereka berempat. "mungkin maksudnya anak tunggal?"
"hmm... bang johnny dong?" winwin menunjuk johnny yang duduk di hadapannya.
"loh chenle anak tunggal juga bukannya?"
chenle langsung menggeleng dan mengklarifikasi waktu mendapat pertanyaan dari taeil. "bukan. chenle punya abang."
"emang le? kita main gak pernah liat," tanya taeil lagi.
chenle mengangguk. "punya tapi udah gak serumah soalnya udah berkeluarga."
"lah rumah dia kan gede banget bang. lo pernah gak ketemu mang ahmad, pasti gak pernah kan?" kali ini johnny yang bertanya pada taeil.
"siapa lagi dah?"
"salah satu mamang di rumah chenle. gue ketemu waktu itu soalnya nyasar pas di dalem rumah chenle."
"ini mau ngomongin mang ahmad?" lucas mencoba mengembalikan topik mulai melenceng. tumben-tumbenan melakukan hal yang benar.
"atau mungkin..." winwin yang gak ikut percakapan soal mang ahmad ternyata sedang menopang dagu sambil mengernyit. "kelahiran dua ribu satu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ー; werewolf | nct ot21 ✔️
Fanfic❝play your role and win the game.❞ [highest rank] #1 in nct #3 in fiksipenggemar #62 in fanfiction ℹ️genre : fanfiction, mystery, thriller, comedy, teka-teki