ー; werewolf | nct ot21 ✔️

Ar

get ready!

focus : hendery 

hendery masih istiqamah melakukan penjelajahan di mansion demi menemukan senapannya.

di sesi permainan kali ini dirinya sudah memasuki masing-masing dua ruangan di lantai satu dan dua. namun nihil, ia masih belum menemukan senapannya. 

hendery bahkan mencari senapan di dalam pot besar di sudut koridor, tapi nggak ada juga. "ett dimana sih?!" hendery berkacak pinggang, ia sudah frustasi.

"jangan-jangan gua harus nyebutin mantra dulu biar senapannya keluar?" lalu hendery lantas memejamkan matanya, kedua telapak tangannya saling menggosok lalu menyebutkan mantra apa saja yang lewat dipikirannya.

"niyat ingsun amatek ajiku sijaran goyang. tak goyang ing tengah latar...." hendery berhenti ditengah, keningnya mengerut.

"aduh lupa anying. ah udahlah! mending tidur." ia menyudahi percobaannya membaca mantra dan membuka matanya kembali.

ia membalik badannya yang semula menghadap dinding. di ujung koridor ia melihat ada seseorang yang baru saja berbelok dan sedang berjalan ke arahnya sekarang. orang itu terlalu jauh untuk hendery lihat dengan jelas, hingga jarak mereka sekitar sepuluh meter, hendery baru bisa melihat siapa yang sedang menuju ke arahnya.

"ohh.. jaemin," ucapnya santai.

hendery seakan loading saat ia melihat jaemin berhenti melangkah kemudian melolong.

aaaauuuuu

setelahnya, hendery mematung sedangkan jaemin tersenyum miring.

baru ketika jaemin mulai berlari ke arahnya, hendery sadar dan mengedipkan matanya cepat. hendery jelas melihat perubahan jaemin seiring ia mulai berlari, pertama giginya yang mulai berganti menjadi taring, tepat setelah itu matanya menjadi merah menyala, kakinya pun bukan lagi kaki manusia.

"IBUUUUUKKKKKK!!!!" hendery segera berlari ke arah kanannya, kemana aja pokoknya kabur.

hendery menaiki tangga menuju lantai tiga, sambil masih berlari ia menyempatkan diri untuk menengok ke belakang, jaemin—yang sudah sepenuhnya berubah menjadi werewolf—masih mengejarnya dan makin dekat. "ANJIIIIRRRRRR KOK GUA SIIIHHH!!!" teriak hendery, ia mempercepat larinya kemudian asal memasuki ruangan.

ia membanting pintu tersebut lalu menguncinya begitu masuk ke dalam ruangan itu, hendery segera mengangkat sebuah sofa yang ada disana dan menaruhnya di belakang pintu. tidak cukup hanya sofa, ia juga memindahkan coffe table ke atasnya. entah dapat kekuatan dari mana, padahal biasanya disuruh angkat galon aja encok.

aauuuuu

werewolf kembali memamerkan lolongannya membuat semua pemain yang tersisa merasa takut dan gelisah. apalagi hendery, udah mau modyar rasanya.

brakk

tepat di depan matanya, hendery melihat pintu itu terdorong hebat, untung belom sampai terdobrak beneran karena ia memberi penahan disana.

dobrakan kedua dari werewolf sukses membuat hendery panik lalu ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. 

ruangan ini berdinding kayu, berbeda dengan ruangan lainnya. ada sebuah rak buku, karpet berbulu motif macan, sebuah pajangan kepala rusa menempel di dinding, lalu ia tersentak kala pandangannya sampai pada sudut ruangan.

"alamakjang!" seru hendery sambil menaruh tangannya di dada, ia melihat seekor beruang disana. 

tanpa rasa takut, hendery langsung menuju sudut ruangan dan bersembunyi di balik beruang itu. hatinya lega saat tau ternyata itu hanyalah patung beruang, nyesel sempet takut sedikit abisnya kaya beruang asli.

tepat saat itu juga, pintu berhasil di dobrak oleh werewolf.

detak jantung hendery bukan dua kali lebih cepat sekarang, tapi seratus kali lebih cepat. 

brakk

werewolf melayangkan cakarnya kuat ke arah patung beruang yang hendery gunakan untuk menutupi dirinya, membuat patung itu beserta dirinya terhempas keras ke sudut ruangan yang tadi ada di hadapannya.

hendery mengaduh sakit dan melirik pundak kanannya yang saat ini sudah berdarah.

werewolf segera berbalik dan berencana menyerang hendery kembali. namun hendery berhasil meloloskan dirinya dengan merosot di antara kedua kaki werewolf yang untungnya terbuka lebar.

"gua cariin daritadi taunya lu di belakang gua supri!" omel hendery pada senapan yang sekarang sudah ada di genggamannya.

"gua udah punya senapan" hendery mengeluarkan lidahnya mengejek pada werewolf yang sudah berbalik ke arahnya lagi.

tapi hendery kayanya lupa kalo werewolf itu cepat dan kuat, bukannya nembak malah sibuk ngejek. kena deh sekarang, werewolf mencengkeram kedua pundaknya kuat hingga cakarnya nyaris menembus daging, atau bahkan mungkin sudah.

"AAAAAKK SAKIT TOLOLLLL!!"

hendery tentu berteriak kesakitan apalagi waktu ia melihat taring werewolf sudah ternganga di depan matanya. taring yang besar dan kokoh itu menjadi seribu kali lipat lebih menyeramkan saat hendery sadar bahwa werewolf mengincar perutnya.

ia berusaha mengerahkan segala tenaganya dan berhasil memukul kepala werewolf keras dengan senapannya hingga ia memiliki kesempatan untuk kabur. hendery segera beranjak dari tempatnya meskipun dengan langkah tertatih karena kesakitan.

namun langkahnya tidak bisa terlalu jauh, ia hanya bisa mencapai muka pintu karena sakit yang ia rasakan teramat sangat sehingga ia tidak sanggup berjalan lagi. hendery terduduk bersandar pintu, ternyata perutnya sudah sempat tercabik oleh taring werewolf, goresan yang lumayan dalam dan lebar.

dengan wajah pucat karena kehilangan banyak darah, hendery menatap werewolf yang sudah siap menyerangnya kembali.

"sorry tapi gue ogah mati sendiri." 

setelah itu ia membidik lalu menarik pelatuknya dan peluru tepat sasaran menuju jantung werewolf, membuat werewolf seketika terkapar dan tidak bergerak.

"jago juga gua," ujar hendery lemah. kemudian ia mengambil beberapa kali napas berat hingga akhirnya itu menjadi napas terakhirnya.

werewolf | nct ot21
to be continue

_________________

sumpahh aku ngetiknya sambil monangis

goodbye aheng~
aksi heroikmu akan selalu dikenang😔💖😭