Bagian 19

3.6K 236 11
                                    




"Hiks.. hiks.. aappaaa"

"Huks ammaaa..."

"Uyangg hukss uyang appaaa"

Tubuh mungil Jimin bergetar, terus menangis sepanjang malam sambil memanggil appa dan eommanya dalam tangisnya. Mungkin Jimin sudah merindukan kedua orang tuanya, karna sudah lebih dari tiga hari ia tak bertemu mereka. Jangan kan bertemu melihat wajah kedua orang tuanya saja tidak, bagaimana tak rindu

Tapi untung saja Jimin tak terus di sakiti oleh Suzy sejak kemarin, sebab Suzy sekarang tidak ada di korea.

Biasanya kalau Suzy berkunjung ke sini lalu mendengar suara tangis Jimin ia akan menyakiti mochi ini bagaimana pun caranya yang penting Jimin tersiksa di matanya. Menurutnya jika ia menyakiti mochi ini maka Namjoon pun akan sakit pula. Dan Itu yang membuat Suzy senang

Iya Suzy senang tapi cobalah untuk sedikit melihat anak tak bersalah yg ia sakiti, Jimin menderita disini. Namun tak sedikitpun Suzy mempedulikannya

.

"Daniel.. bagaimana ini... anak ini tak berhenti menagis di tambah suhu tubuhnya semankin meningkat. Ini tak baik Daniel... kita harus gimana?" Suara wanita itu lirih, ia tak tega melihat sikecil Jimin terus rewel sejak matahari tenggelam hingga tengah malam. Padahal sudah di kompres tapi tak mempan malah suhu Jimin semakin naik

"Aku juga tak tahu harus gimana lagi... sudah ku lakukan berbagai cara tapi ia tak henti hentinya menangis... ahk!! Minaaa aku kasihan... tapi aku tak bisa berbuat apa apa lagi" jawab Daniel sambil mondar mandiri di depan kasur Jimin, memikirkan harus bagaimana lagi dia.. pasalnya Jimin sudah di berikan segala seuatu yg bisany buat ia tenang tapi kali ini semua tak benar dimata Jimin. Begini salah begitu salah.. semua serba salah

"bisakah kita bawa dokter?" Tanya Mina sang wanita yang disewa untuk merawat Jimin

"Ngk boleh kata nyonya! Katanya Jimin tak boleh di temui orang lain sekalin kita kita"

"Yahh trus gimana ini?! Tolong pikirkan bagaimana caranya Daniell!!"

"Yah! kau pikirkan lahh aku sudah lelah berpikir" jawab Daniel sambil mendudukkan dirinya di sofa single tepat di hadapan kasur Jimin

"Issshh ini tak ada gunanya" Mina terus mengompres Jimin, berusaha agar suhu tubuh Jimin turun

"Sapa yg kau bilang tak ada gunanya hah?!" Kata Daniel sebal sambil menikkan nada suara

Kedua orang dewasa ini terus memikirkan bagaimana caranya agar Jimin tidur dengan nyenyak sambil berdebat. Ya lebih tepatnya mereka hanya berdebat di sini

*

Dan sinilah Namjoon bersama Chanyeol di rumah Chanyeol di temani Jeno dan Jaehyun (selaku anak buah Chanyeol) , sedang menyelidiki beberapa bukti beserta rekaman kamera cctv yang di harapkan dapat mencari keberadaan Jimin

Sebenarnya mereka sudah tahu siapa yang menculik Jimin.. yahh karna Namjoon sudah menebaknya sejak awal, bahwa surat tersebut berasal dari Suzy.. selaku mantan bngsa* nya

Namun saat Suzy di cari tak ada yang menemukannya, jangankan menemukannya Suzy seperti hilang di telan bumi pasalnya semua tempat didaerah seoul sudah di jelajah namun tak menghasilkan bukti apapun, ia juga sudah tak pernah terlihat dan kabrnya pun tak ada semenjak kejadian penculikan Jimin. Sepertinya Suzy benar benar bersembunyi dari Namjoon

Kembali ke Namjoon dan Chanyeol
Mereka berdua sedang mengecek rekaman kamera cctv yang berada tepat di tempat si penculik menaruh mobilnya... yahh sebenarnya mereka sudah tahu ada kamera cctv di daerah situ.. tapi si pemilik rumah tidak ada pada saat hari pencarian namun akhirnya ketemu dengan bantuan nenek Sumi..

LITTLE CHIMMY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang