Bagian 42

2.7K 164 22
                                    

"Appa! Appa! Appa!!" Pekik si kecil di atas tubuh sang appa sambil memukul mukul dada appanya

Yang di bangunkan enggan membuka mata, memilih mendengarkan suara si kecil yang masih asik berusaha membangunkan dirinya

"Appa... Banunn utahh pagii, banunn nanti amma malah appa"

"Nee nee appa bangun mochi.."

"Hehehe appa banun!!" Walaupun Namjoon sudah membuka matanya, tetapi Jimin masih terus berloncat loncat kecil di atas dadanya. Suara tawa dan pekikan Jimin adalah sarapan indah bagi Kim Namjoon.

"Appa sudah bangun mochi" Ucapnya sembari membawa Jimin kedalam pelukan hangat, dapat ia rasakan detak jantung si kecil berdetak cukup cepat dengan mulut yang terbuka bernafas, pasti Jimin lelah berloncat loncat sedari tadi

Namjoon membangunkan tubuhnya dari atas kasur masih dalam keadaan memeluk tubuh mungil Jimin, dilihatnya dulu sekitar sebelum beranjak turun.

Ia melirik jam sekilas, jam sudah menunjukan pukul 6 tepat

Di usap sebentar kepala Jimin setelah itu turun beranjak keluar kamar

"Appa.. Cenapa gendon Chim?"

"Karna appa suka" Kata Namjoon penuh semangat

"Appa chim inin cekolah!" Pinta Jimin yang pertama kali, baru kali ini mochinya Namjoon minta sekolah

"Mwo?? Mochi ingin sekolah? Apa kau yakin mochi??"

"Nee! Inin cekolah, inin belajal cepelti Taetae hyung!"

Namjoon langsung mencubit hidung kecil anaknya gemas "belajar dari bawah dulu mochi... Berbicara saja masih belum jelas, mau seperti Taetae.. Uhgg appa gemas"

"Ah.. Appaa janan cubit.. Cakit!" Namjoong tertawa pelan sambil melepaskan jubitan kecil dari hidung Jimin. Yang di cubit mengusap usap hidung nya sendiri yang sepertinya akan memerah walaupun hanya sedikit aja

Mereka sampai di lantai bawah langsung di sungguh kan dengan wangi masakan rumahan dari arah dapur, segera Namjoon berjalan cepat menuju dapur yang pasti sudah ada Seokjin memasak di sana

Benar saja Seokjin masih sibuk memasak sampai tak sadar Namjoon menarik kursi untuk tempat mereka makan, agak berisik karna suara gesekan kaki kursi dengan lantai tapi tak membuat Seokjin kebalik tubuh

Selesai dengan pekerjaan nya Seokjin tersenyum lalu membalik badan, betapa terkejutnya ia saat melihat Namjoon sudah duduk anteng dengan Jimin menatapnya tanpa berkedip

"Hey, kalian melihat apa?"

"Pahamu terlihat sayang"

"Chim mau cucu amma."

Seokjin hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dua namja tersayangnya itu, pikirnya lucu sekali jika setiap pagi mereka dapat anteng seperti ini

Seokjin mengambil botol dot milik Jimin lalu membawa pancake keatas meja makan sekaligus. Di taruh semua makanan di sana setelah itu ia duduk di samping Namjoon, owh jangan tanyakan Jimin, anak mungil tersebut sudah duduk sangat anteng di atas meja karna tubuh nya kecil dan pastinya Jimin sudah bersih keras tak ingin duduk di kursi bayinya lagi jadi Namjoon menaruh Jimin di atas meja, toh anak kecilnya tak memiliki tubuh sebesar dirinya juga Seokjin.

Acara sarapan mereka di mulai, awalnya sunyi dengan suara piring dan sendok yang beradu, sampai suara barito Namjoon mengalihkan kesunyian di meja makan tersebut

"Jinseok.. Mochi ingin sekolah"

"Uhuk! Uhuk!" Sesuatu membuat Seokjin tersedak, dengan cepat ia mengambil gelas dan langsung ia teguk air di dalamnya guna mengurangi batuk

LITTLE CHIMMY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang