Bagian 8

6.9K 396 1
                                    


-Pagi ini-

Seokjin berjalan riang, menggendong Jimin dengan gendongan kangguru(?). Tak lupa tangannya yang membawa sebungkus buah jeruk dan tangan yang lain membawa tas bayi Jimin. Jangan lupa kan Jimin, bayi itu sudah rapi dan wangi sedang melihat lihat setiap rumah dan jalan yang mereka lewati.

Seokjin berniat menjenguk seseorang Berhubung Namjoon sudah berangkat dan Jimin sudah sarapan, Seokjin yang bosan memilih untuk keluar rumah.

Tak perlu waktu lama Seokjin berjalan. Seokjin sudah dekat

'Tok.. tok..'

"Permisi.. "

"Iya... tunggu sebentar "

CKLEK..

"Hah! Nakk tumben sekali pagi pagi kesini.. ayo mari masuk dulu"

"Baik halmonie "

Seokjin mengikuti nenek tua itu masuk, tak lupa ia menutup kembali pintu terbuka

Rumah itu terhiasi dengan beberapa piring kaca yang sudah terukir, vas bunga dengan ukiran bunga bunga, dindingnya di hiasi dengan gantungan tertulis dalam bahasa jepang. Rumahnya emang tidak besar itu cukup kecil untuk di tempati. Namun masih bisa di tempati.

"kita mengobrol di belakang saja ya nak, lebih nikmat di belakang. Tanaman hijau halmonie ada di belakang "

Seokjin mengangguk dan tersenyum mengiyakan permintaan wanita tua itu

.

Mereka duduk di halaman kecil, yang berada di bagian belakang rumah milik sang nenek. Yang di hiasi dengan tanaman hias, rumput hijau. Dan halaman belakangnya berhadapan langsung dengan mata hari terbenam.

"Halmonie ini saya bawakan beberapa buah " Seokjin menyerahkan sebungkus buah pada wanita itu

"Kenapa repot repot nak.. kau datang dan membawa bayi ini saja, halmonie sudah senang.. "

"Tidak apa halmonie.. ini hanya beberapa buah, tidak repot kok" Seokjin menyerahkan kantung berisi buah pada nenek tua itu

"Terimakasih " nenek menerima nya dan menaruhnya di samping ia duduk

Jimin yang mulai bergerak ingin lepas dari eommanya. Membuat Seokjin melepaskan Jimin dari gendongannya dan mendudukan mochi itu di antara ia dan nenek. Memberikan Jimin boneka kuning miliknya.

Mochi itu sedang asik mengunyah telingan boneka anjing kuning itu, dan berteriak sesekali sambil meremas bonekanya gemas. Nenek tua itu akan tertawa kecil melihat tingkah mochi gembul yang sedang menggigit bonekanya.

"Nak Jin.. suamimu tampan ya.. " pipi Seokjin sukses memerah, kaget dengan pertanyaan yang mengarah padanya

" ha-halmonie tahu suami sa saya?! Ka-kapan halmonie menemuinya? Kok bisa tahu? "

"Owh.. beberapa hari lalu, halmonie berjalan dari pasar. Namun saat
mendengar suara tawa Jimin, ku cari suara tawa menggemaskan ini.. dan ternyata di balik gerbang hitam tinggi itu ada Jimin sedang bermain tepat di halaman depan rumah, gemas aku melihatinya. Tapi mungkin suamimu mengira aku orang jahat.. ia langsung memebawa Jimin menjauh dari sana. Halmonie salut melihat prilaku suamimu ia sangat peduli dan was was pada orang yang tiadak ia kenal" panjang lebar nenek itu mebceritakannya

"Maaf jika halmonie tersinggung dengan sifat suami saya... ia masih sangat sensitif pada setiap tetangga dan oarang di sekitar, masih truma kehilangan Jimin. Jadi ia akan mengira siapapun yg melibat Jimin aneh. Akan dikira orang jahat" jelas Seokjin dengan tangan ia kepalkan kecil sambil menunduk malu

LITTLE CHIMMY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang