Bagian 45

2.7K 198 7
                                    






"Appaa tulunkan chim.."

"Tidak baby.. No no"

"Appaaa! Tulunn! Appaaaaa..."

"No baby.. Itu berbahaya.. Appa tidak mau"

"Ammaaaa tolongg chim ammaa..."

"Tidak mau.. Kalau mochi terus begitu. Amma ngak mau nolong juga"

Jimin kecil tambah menciut di balik jas kerja Namjoon appanya, ada rasa bersalah di lubuk hati kecil Jimin. Ingin rasanya Jimin menangis tapi Percuma juga jika dia menangis karna mereka sekarang juga sudah hampir sampai di parkiran mobil

Kali ini Jimin sudah tak bisa apa apa lagi sebab kedua orang tuanya pun sudah tidak mau menolong, Mungkin memang Ia melakukan kesalahan yang cukup fatal sampai sampai amma nya pun tak berani membantu dirinya.

Buat yang penasaran kenapa Jimin kecil bisa begini, nih.. Saya kasih flashback nya


Flashback on

Pagi yang cerah ini Seokjin juga Jimin sudah merencanakan akan pergi ke taman bermain yang cukup terkenal itu, baru baru saja di siarkan ada beberapa permainan baru dan Seokjin berminat mengunjungi tempat wisata bermain tersebut

Persiapan sudah di bawa dalam tas Seokjin juga jangan lupakan si kecil yang dari tadi sudah berlarian menunggu sang amma yang berjalan cukup santai mengikuti si kecilnya di depan

Kali ini Seokjin berniat naik kendaraan umum, sebab dia ingin sekali berjalan ke tempat tujuan dengan nyantai, Jimin juga tak masalah jika menaiki Bis umum malah lebih menyenangkan ketimbang naik mobil sendiri. Seperti ada sensasi baru jika sesekali menggunakan transportasi umum

Perjalanan dari rumah ke taman bermain terbilang jauh jadi memakan waktu cukup banyak juga, walaupun begitu tidak mambuat minat si kecil berkurang terlebih lagi saat di dalam Bis ada beberapa anak yang seumuran degannya jadi dia sempat bermain di sana. Bukan bermain berlari lari yang di masud tapi bermain yang duduk sambil bermain tablet, tahu lah anak anak jika sudah menonton atau pun bermain game pasti asik dan anteng

Seokjin pun ikut menikmati perjalanan sembari berbincang dengan teman sebangku nya, ternyata orang tersebut memiliki tujuan yang sama dengan Seokjin, yaitu taman bermain. 

"Tuan Dari mana?" Tanya wanita dari salah satu anak yang sedang bermain itu ke pada Seokjin

"Ah itu dari daerah perumahan, agak jauh dari stasiun"

"Owh.. jauh dari saya rupanya"

"Anda sendiri di mana tinggalnya?" Tanya Seokjin balik seramah yang ia bisa

"Apartemen dekat stasiun, yang tempat gedung baru itu.."

Seokjin mangguk mangguk mengerti, dia tahu kok tempat yang wanita tersebut maksud tanpa harus di jelaskan secara rinci, itu tempat yang cukup bagus dan aman. Terlebih lagi dari sana kau akan lebih mudah jika ingin berpergian menggunakan kendaraan umum, tak semudah perumahan yang seokjin tempati.

Kadang Seokjin akan mengingat masa lalunya jika ingat gedung gedung apartemen lama, tak perlu di bahas lagi hanya masa lalu.

Kalau kedua orang tua tersebut membicarakan tentang rumah atau keluarganya, beda jauh jika Jimin dengan...

"Mark... Chim cuka yan kuning!"

"Nee... Aku suka yang biru! Tayo biru" Tunjuk Mark anak yang memiliki umur tak jauh beda dengan Jimin, hanya berjarak bulan saja sepertinya

LITTLE CHIMMY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang