Bagian 50

3.5K 158 8
                                    






Matahari tak nampak sama sekali pagi ini, haya cahaya nya saja yang menyapa

Bahkan langit tidak tampak biru sama sekali, menandakan sesuatu yang datang pasti.

Tapi hal ini bukanlah masalah bagi sorang Namja yang sedang memasak di dapur tersebut. Bukan berpikir untuk berbelanja sebelum air turun dari awan mendung, ia lebih memilih mengeluarkan daging dari kulkas dan langsung memanggang di atas kompor

Sebenarnya di dalam hati ia merasa resah. Kali ini apartemen terasa sepi tanpa ada tanda kehidupan sama sekali, bahkan tetangga tak bersuara sama sekali. Itu terjadi ketika beberapa bulan lalu teman baiknya pindah untuk menjalin rumah tangga dengan kekasih, yang mungkin sekarang sudah menjadi keluarga.

Merasa daging tersebut sudah matang sempurna, namja ini segera memindahkan calon sarapan itu ke atas meja, tak lupa menyiapkan nasi dan juga segelas air sebagai teman.

Baru saja mengambil tempat duduk yang nyaman, tiba tiba guntur bersuara cukup keras menyambar, membuat namja ini terkejut sampai gelas yang berada di tangan pun jatuh ke sarapan tersebut

Benar benar membuat pagi nya berantakan dan basah kuyup. Kalau sudah seperti ini ia harus keluar untuk mencari sarapan sebelum memulai pekerjaan baru yang baru saja ia Terima. Memang sial padahal baru saja mencoba menerima hari ini

"Kemana aku harus membeli daging segar.. Ughh sepertinya hari ini aku harus akui, dasar penayangan kurang hajar" Namja tersebut mengambil beberapa lembar uang dari balik laci, lalu di masukkan ke saku jaket. Setelah itu pergi dari dalam apartemen tersayang ke toko terdekat

Berniat segera belanja lalu pergi pulang dengan cepat, namun sayang di sayang hujan turun saat ia sampai di depan pintu toko. Hujang yang sangat deras sampai sampai suara genteng terkena air pun terdengar seperti mau roboh

Namja tadi bergerutu sebal sembari membuka pintu toko tersebut. Double sial untuk hari ini

Sepagi ini ternyata masih cukup sepi, bahkan pegawainya hanya satu orang yang berjaga. Tidak mau berpikir terlalu lama, ia memilih mengambil sebuah roti untuk mengganjal perut dari pada ia mati kelaparan di dalam toko itu

Setelah membayar namja manis ini segera mengambil tempat duduk, dan langsung memakan rotinya. Hujan yang tampak semakin deras membuat nya harus diam di tempat ini lebih lama

Cringg''

Itu adalah tanda bahwa ada seseorang yang telah masuk kedalam toko. Namja ini sempat menengok lalu kembali memilih memakan roti dan melanjutkan acara melamun, sampai tanpa sadar sebuah mobil terparkir apik di depan toko

Mobil hitam mewah pada zamannya itu tampak mengeluarkan seseorang berjas, seorang namja yang keluar menerobos hujan demi masuk ke dalam toko.

"Kim Seokjin!"

"Yak! Jongin!" Sontak Seokjin yang tadi memegang roti tiba tiba melepasnya secara tidak sengaja sampai mengenai seseorang yang sedang memilih minuman di sana

"Sshh.."

"Ahh mianhae.. Mian.. Saya tidak sengaja" Seokjin yang tadi duduk anteng sekarang sudah membungkuk apik di depan sang korban rotinya. Dia sedikit membantu mengambil roti yang menempel pada jas putih namja tadi perlahan

Saat orang itu mengangkat kepala, dengan jelas jas yang tampak mahal tersebut terkena selai coklat dari roti milik Seokjin. Disana namja itu terlihat mencoba membersihkan tapi malah semakin melebar

"Maaf kan sa—"

"Tuan Namjoon.. Hah.. Hah.., cepat lah.. Tuan besar menelpon terus dari tadi" Itu kata seorang namja tua yang sepertinya adalah seorang sopir, tampak sekali dari cara berpakaian nya dan juga cari memanggil orang di depannya

LITTLE CHIMMY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang