Bagian 16

4.9K 263 14
                                    


"Mochi appa berangkat ya"

Cup~

"Jangan repotkan Eomma"

Namjoon sudah rapi dan siap berangkat kerja. Namun sebelum berangkat Namjoon menyempatka mengecup pipi gembil Jimin yang masih tidur di ranjang bayiny.

Jimin masih tidur dalam damainya. Pasalnya semalam Jimin tidak tidur hingga tengah malam, membuat mochi ini masih tertidur hingga melewatkan waktu sarapan bisanya.

"Joon.. sudah bagun kah Jimin?" Seokjin bertanya sambil menunggu Namjoon mengenakan Sepatu sambil berdiri di depan pintu depan rumah

"Belum... mungkin mochi itu mengantu sekali, sebab semalem gk tidur" Namjoon mengambil tasnya di atas rak sepatu

"Uhm.. biarkan saja... biar bangun sesukanya"

"Yaudah, aku berangkat dulu. Jaga dirimu dan mochi kita"

"Pasti!"

Cup..

Namjoon memberikan kecupan ringan pada Seokjin tepat di dahi sebelum ia berangkat

.

Sreak... sreak...

Mata Jimin berkedip pelan sambil menyesuaikan cahanya yang masuk kematanya. Setelah Jimin mulai sadar sepenuhnya bayi itu langsung mendudukan tubuh mungilnya sambil mengusap matanya kasar

"Nyahh amma..." suranya serak sedikit cempreng memanggil Eommanya dengan nada rendah

Tak ada sautan sama sekali membuat Mochi ini memautkan bibirnya. Jimin berdiri sambil menoleh ke kanan dan kekiri memeriksa ada siapa saja di kamar. Ternyata tak ada orang sama sekali.

Jimin berini siatif mengambil bantalnya, berusaha mengeluarkan bantal itu dari ranjangny.

Bhup..

Bantal empuk itu jatuh tepat di luar ranjang Jimin. Setelah itu Jimin berusaha memanjat pagar ranjangnya yang cukup tinggi dengan bantuan beberapa guling dan bantal yang ia Injak. Kedua tangan kecilnya berpegangan pada pagar bagian teratas dan kakinya ia naikkan satu, dengan usaha Jimin sukses memanjat pagar.

Bugh..
Jimin menjatuhkan tubuh mungilnya tepat pada bantal empuk di bawahnya, tak membuat badan mungil itu sakit.

Jimin mulai berdiri, melangkahkan kaki mungilnya menuju pintu kamar. Namun baru beberapa langkah Jimin tumbang, menyebabkan rasa ngilu pada bokong mungilnya.

Jimin lelah untuk berusaha keluar dari kamar karna tubuh mungilnya takmungkin bisa menggepai pintu ataupun membukanya

"Ammaaa"

Clek...

"AMMAA!!" Jimin berteriak saat Seokjin membuka pintu

"Omo! Jiminie sudah bangun" Seokjin mengendong Jimin sambil membawa Jimin ke kasurnya

"Bagaimana mochi bisa keluar dari ranjang?" Tanya Seokjin pada Jimin sambil melepas baju Jimin

"Nyu amma jat" Jimin menunjuk ranjangnya yang masih terdapat bantal diluar ranjang

"Uhm?! Jiminie memanjat ranjangnya?" Seokjin mendelik kaget bagaimana Jimin bisa memanjat ranjang yang memiliki tinggi sama dengan Jimin

Seokjin mengeleng ngelengkan kepalanya sambil tersenyum masih membayangkan bagaimana otak kecil Jimin bisa berpikir sejauh itu untuk keluar dari ranjagnya

"Tunggu ya Jiminie eomma nyalakan kran airnya dulu" kata Seokjin setelah melepas semua pakaian Jimin namun tidak popok si mochi.

Membuat Jimin terlihat gemil dengan tubuhnya yang bisa di bilang endut, kulit bersih nan cantiknya, dan jangan lupa pipi bakpaunya yang kenyal beserta bibir plum berwarna pink itu. Membuat siapa saja ingin mengigitnya karna terlihat sangat imut dan menggemaskan. Matanya juga tidak terlalu sipit hingga dapat menambah kesan imut didiri Jimin

LITTLE CHIMMY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang