Bagian 33

2.8K 209 47
                                    


"Apa ada kemajuan?"

"Eumm dok.. Saya sulit memprediksikan nya"

"Maksudnya??"

"Kemarin kondisi Jimin terlihat baik baik saja tapi entah kenapa tak ada kemajuan sedikitpun dari sang anak"

Hoseok kaget lalu meminta laporan hasil pemeriksaan keadaan Jimin pagi Tadi dan ia di buat terkejut lagi ketika saat melihat hasilnya yang sama saja seperti dua hari lalu

Sekarang panik melanda Hoseok, karna ia sudah mengatakan bahwa Jimin dapat pulang dua hari kedepan tapi nyatanya keadaan pasien tak ada peningkatan sama sekali, Hoseok bimbang

"Lalu bagaimana sekarang dok?"

"Aku akan mengatakannya kepada mereka, dan kau tolong untuk merahasiakannya kepada siapapun yang bertanya kecuali dari keluarga pasien"

"Baik.."

*

*

*

Jimin baru saja membuka matanya lemah, ia tertidur terlalu lama akibat Efek dari obat yang di berikan.

"Jiminie.. Baby bangun nde.. Makan dulu" Seokjin mengelus pelan tangan Jimin yang tak di Infus. "Eungh!" Lenguh si kecil saat merasakan sakit kepala yang menyerang perlahan, membuat semua nya terasa berputar perlahan, tangannya meremas jari Seokjin cukup kuat untuk memberi tahu kan sang eomma bahwa ia kesakitan

Seokjin panik, segera menekan tombol di samping kasur Jimin "sstt Jiminie tahan sebentar ndee, eomma di sini"

"Cakit ammaa, cakitt kepala Chimm"

"Sabar baby, nanti akan hilang "

Tak perlu waktu lama beberapa perawat beserta seorang dokter masuk.

"Ada apa dengan Jimin?"

"Entah lah, tiba tiba saat terbangun Jiminie mengatakan kepalanya sakit" Hoseok mengguk paham setelahnya suara Jimin kembali menenang

Hoseok berpikir untuk sekedar mempertanyakan apa yang mengganjal di pikiran Mochi kecil itu hingga membuatnya seperti berhenti untuk berjuang, sebab ia tahu apa yang terjadi jika keadaan Jimin terus seperti ini hingga ke depannya

Hoseok meminta para perawat untuk meninggalkan ruangan Jimin, setelah semua pergi menyisahkan Hoseok, Seokjin dan Jimin

Berjalan mendekati Jimin, mengelus surai hitam Jimin lembut "Hai Jimin apa kabar mu hari ini?"

Jimin menggeleng lesuh seperti ada yang ia sembunyikan tapi tak berani ia katakan, mengerti apa yang Jimin sedang lakukan Seokjin  mengelus pipi tembem Jimin "katakan Mochi apa yang Mochi inginkan.. Eomma tak akan marah"

Jimin menatap Seokjin sambil ia kedip kedip kan matanya "janji amma?"

"Tapi dengan Syarat kalau eomma tak bisa berikan Jiminie jangan marah" Jimin mengangguk patuh

"Sebutkan Mochi tak apa"

"Chim inin pulan amma.."

Owhh sekarang Hoseok paham, sepertiny Jimin bosan terus berada di rumah sakit

"Jiminie mau pulang?"

"Auu chim mawu pulan..."

"Apa boleh Hoseok?"

"Dengan satu syarat Jimin harus di istirahat penuh di rumah, tapi besok Jimin baru Bisa pulang, malam ini jimin harus di di rawat di sini. Gimana?"

"Nee! Chim auu"

"Gembira sekali kau mochi, katakan apa pada paman Hoseok?"

"Gomawoo Hobie appa.."

LITTLE CHIMMY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang