Part 9

4.5K 223 5
                                    

         Sudah sepuluh kali Brian mendekatkan ponsel ditelinga dan sepuluh kali pula terdengar pesan suara operator.

Maaf,nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi. Silahkan coba beberapa saat lagi.

Brian memandangi ponselnya geram. Berkali-kali cowok itu menelpon Kevin yang entah hilang kemana. Ditelan Bumi kalik hahaha!

Garing?

Yaudah. Nggak usah ketawa. Understand?

"Sialan tuh bocah! Awas aja kalo ketemu gue jadiin lemper tuh bocah!" sungut Brian kesal.

"Nape lo Yan,serius amat. Nyariin Steva?"tebak Gading bisa membaca raut kesal diwajah Brian.

"Bukan."

"Lah terus? Kalo bukan Steva apaan?"penyakit kepo Gading bermulai.

"Gue lagi nyariin tunangannya Dora," jawab Brian ngaco tingkat dewa.

Mata Gading terbuka sempurna,"emang Dora mau tunangan? Sama siapa?"tanyanya berbinar.

"Sama Spongebob."

"Wah...kok gue baru tau ya. Sal--" perkataan Gading terhenti akibat jitakan Brian yang mendarat dikepalanya.

"Jadi orang pinter dikit kek,bego amat lu! Mana ada Dora tunangan sama Spongebob, yang ada buyut gue bangkit dari kubur," gemas Brian. Pasalnya otak Gading dari dulu nggam pernah bener yang ada makin kronis setiap harinya.

"Ding..." panggil Brian.

"Apa?"

"Beli otak harganya berapa?"

Gading mengangkat bahu,"entah,buat siapa emang?"

"Buat lo! Gue mau beliin otak buat lo!"tajam Brian lalu pergi meninggalkan Gading.

"Sialan! Emang dia kira otak gue sedeng apa?" gerutu Gading menatap punggung Brian.

"Yan! Lo mau kemana woy?! Bentar lagi pelajaran nenek lampir!"teriaki Gading lantang.

"Berisik!" balas Brian tak kalah berteriak.

•••

         Kegiatan rutin sang cewek es batu. Membersihkan lokernya yang dipenuhi tumpukan berbagai merk coklat dan amplop surat beraneka warna. Ether mendesah berat,tangannya mengambili satu per satu coklat dan surat yang membludaki lokernya bahkan sampai ada coklat berjatuhan ke lantai. Ah,Ether tidak peduli!

Ether menutup lokernya,hingga...

"Astaugfirullah..." dia terpelonjak disaat Evan berada dihadapannya. Merekahkan senyum. Membuat coklat dan surat ditangannya terjatuh di lantai.

"Hai putri Ilumi!" sapa Evan tanpa dosa.

Ether tak berniat membalas,dia beranjak pergi. Namun sayang tangannya lebih dulu dicekal oleh Evan.

"Buru-buru amat sih,enggak kangen apa sama abang Evan?" goda Evan seraya mengedipkan satu matanya.

Cuih! Ether mengumpati Evan.

"Minggir!"usir Ether dengan nada datar.

"Kalo gue nggak mau gimana?"

My Cool Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang