Part 10

4.5K 217 58
                                    

Entahlah disaat kau tak terlihat hidupku terasa hampa,seolah seperti ada yang hilang;apakah aku merindukanmu?

•••

Sudah sekitaran dua hari Kevin menghilang entah kemana. Ditelepon nggak bisa,di WA enggak diread,di DM Instagram pun tak kunjung dibalas.

"Gue kangen Kevin,Yan,"lirih Gading menompang dagu sambil mengetukkan telunjuknya dimeja.

Brian menghela napas pelan,"Gue juga. Kangen banget sama tuh tuyul,"setujui Brian tak kalah lesu dari Gading.

"Yas,lo rindu nggak?" kali ini Gading menayai Dias yang asyik main game diponselnya.

Dias menggeleng, "B aja."

"Lo mah nggak punya hati Yas,yang ada dihati lo kan cuman game,"rutuki Gading gregetan.

"Sini HP lo!" Gading menyambar ponsel ditangan Dias. "Eh..eh...bal--" belum selesai protes Gading lebih dulu membuka penutup ponsel, mencabut batre nya.

"Nih,gue balikin! Batre nya gue sandra dulu!" tajam Gading lalu mengembalikan ponsel pada pemiliknya.

Dias mendengus kesal,"Ish...sialan lo!"desis Dias memasukkan ponsel kedalam saku.

•••

Ether berada didalam kelasnya,raut wajahnya terlihat datar seperti biasanya. Namun kali ini agak dibumbui atmosfer kebosanan. Entahlah,ada yang berbeda dua hari terakhir ini. Biasanya pagi begini,Kevin selalu mengganggui nya dengan kata-kata lawakan. Tapi,sekarang tidak ada bahkan cowok itu tidak pernah terlihat setelah kejadian penolakan berangkat bareng olehnya. Ah...,apa Kevin depresi?

"Napa lo murung gitu?" tanya Riana sedari tadi memperhatikan ekspresi wajah sahabatnya itu. Seperti dilanda masalah.

"Enggak papa."

Alis kanan Riana terangkat,"Oh ya? Gue udah kenal lo lama Ther,mana mungkin gue salah. Lo lagi ada masalah ya?"tebak Riana percaya diri.

Ether megedikkan kedua bahunya,"Sedikit, mungkin."

"Apa?"

"Entahlah,rasanya bosen."

Riana memutar bola mata malas,"Ye elah....bosen aja lo pikirin,bukannya selama ini lo jadi orang yang membosankan?"sindir Riana.

"Iya kah?"

"Iya lah,lo mah bosenin,jadul,dikit-dikit baca buku,baca buku dan baca buku. Keluar kek,cari angin kalo perlu cari pacar sekalian."

"Lo tuh cantik,putih,mancung,titisan orang luar,lah gue..." Riana menunjuk dirinya sendiri,"asli dalam negeri tanpa campuran apapun,"tambahnya miris.

"Lo tuh harusnya bersyukur, dikejar dua cowok ganteng. Apalagi Evan,beuhh gantengnya nyampe ke ati."

"Ya udah,buat lo aja."

"Ha? Maksud lo?"

"Buat lo, gue enek ama dia."

My Cool Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang