Part 14

4.4K 186 29
                                    

Jatuh cinta dan udah cinta itu tipis perbedaannya. Yang ngebuat susah itu yang merasakan, mau ngaku tapi malu.

•••

Riana menatap lekat sahabatnya yang duduk diseberang. Ya, siapa lagi kalau bukan Ether. Cewek itu menompang dagu sambil tangannya memainkan sedotan cola. Sepulang sekolah tadi Riana mengajak Ether ke McD, berhubung ia membawa mobil.

"Ther, lo nggak sakit kan?"tanya Riana yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Ether yang tidak seperti biasanya.

Ether menghela napas berat. "Gue keliatan sakit, hm?"tanyanya balik.

"Enggak sih, cuman gerak-gerik lo tuh aneh. Nggak.seperti biasanya,"jawab Riana lalu menyedot es coffe nya.

"B aja."

Riana menghela napas kasar. Sahabatnya ini memang susah jujur. Susah sekali. Padahal Riana tau betul tentang Ether, sikapnya, gaya bicaranya yang dingin, tatapan matanya setajam elang dan....hatinya yang membeku semenjak keluarganya terpecah belah.

"Lo bohong. Tatapan mata lo itu seakan bicara kalo lo merasakan sesuatu yang beda,"ujar Riana.

"Lo jatuh cinta?"tepat setelah Riana menebak, tubuh Ether langsung menegak.
Kenapa Riana bisa menebak tepat sasaran?

"Kenapa diam? Jangan bilang dugaan gue bener,"tuduh Riana curiga melihat Ether yang diam melamun.

"Eh, Ther, tadi kata anak kelas lo berangkat bareng Kevin? Beneran?"Riana mengalihkan topik bicara.

Ether diam.  Mengaduk colanya dengan sedotan.

"Ther...,"panggil Riana karena pertanyaannya tak digubris.

Lagi, Ether diam.

Riana mendecak gemas,"ETHER!!!" panggil Riana lagi, nadanya naik satu pitam dan ditekan.

"Ha..eh,apa...,"Ether yang melamun terpelonjak kaget. Lamunannya buyar seketika.

"Lo budek ya?"ketus Riana.

"Enak aja, telinga gue sehat,"elak Ether sambil membenarkan posisi duduknya.

"Kalo sehat, kenapa ditanyain nggak jawab, dipanggilin nggak nyahut? Lo mikirin apa sih ha?"dumel Riana mencak-mencak.

"Em...nggak ada, cuman melamun."

"Melamun? Seriusan? Hahahaha,"Riana melerai tawa. Membuat semua pengunjung McD menatap kearah keduanya. Mungkin sedang membatin seperti ini:

Dasar anak SMA, nggak tau malu ketawa keras. Emang situ pikir ini restoran nenek moyang lo apa?

Ether auto membekap mulut Riana, bahaya jika terus dibiarkan ternganga. "Diem, Na. Pada liatin lo bego,"peringati Ether berbisik.

"Auh...le..puaa.s..,"cicit Riana memukuli tangan Ether yang membekap mulutnya.

"Sialan lo!"umpat Riana kini mengelap mulut dengan tisu.

"Oh iya...,"otak Riana mengingat sesuatu. "Lo beneran berangkat bareng Kevin tadi pagi?"

"Hm."

My Cool Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang