part 8

6.8K 652 11
                                    

"Kenapa kau kesini?" Tanya limario. Jennie mengeluarkan sebuah flashdisk dan memberikannya pada limario. "Buka" ucap jennie. limario pun menancapkan ke CPU komputer kemudian membuka flashdisk itu. Ia terkejut saat melihat isi dari flashdisk itu adalah program VK.

"Darimana kau mendapatkan ini?" Tanya limario. "Komputer ibuku. Jawab pertanyaanku lim. Apa ibuku yang membuatmu menjadi seperti ini?" Tanya jennie. Limario hanya bisa terdiam sambil menatap ke layar konputer. "Aku mohon jawab pertanyaanku" bentak jennie.

"Ya, ibumu salah satu anggota dari project VK. Apa kau puas jennie" ucap limario. Jennie bertekuk lutut di hadapan limario sambil menangis. "Aku tidak menyangka ibuku sekejam itu. Ia sudah merenggut kehidupanmu. Bahkan kehidupan prajurit yang dia jadikan bahan percobaan" ucap jennie.

Limario berjalan menghampiri jennie kemudian  memeluknya. "Ibumu tidak jahat jennie. Dia memang menjadikanku sepeerti ini tapi dia juga yang ingin menghentikan project itu. Dia yang membantuku keluar dari tempat itu" ucap limario. Jennie melepaskan diri dari pelukan limario lalu menyentuh kedua pipi limario.

"Kau pasti sangat menderita selama ini. Mianhe" ucap jennie. "Tidak jennie. Ini bukan salahmu ini sudah menjadi takdirku" ucap limario. Perlahan jennie mendekatkan wajahnya ke wajah limario lalu mengecup bibir limario. Limario terkejut saat jennie mengecup bibirnya. "Apa yang kau lakukan?" Tanya limario. "Menebus rasa bersalahku. Aku berjanji aku akan selalu ada untukmu" ucap jennie.

"Tidak jennie. Ini tidak benar. Kau harus menjauhiku. Aku berbahaya untukmu" ucap limario. "Kalau begitu kau bisa membunuhku agar aku menjauh darimu" ucap jennie. Jennie mulai melumat bibir limario. Perlahan limario merespon lumatan bibir jennie. Ciuman mereka semakin dalam. Limario mulai memainkan lidahnya di dalam mulut jennie. Ciuman mereka terhenti ketika mendengar ponsel jennie berdering. Limario melepaskan ciumannya dan meminta jennie mengangkat teleponnya.

"Halo" ucap jennie.
"Unnie, aku sudah berada di rumah. Setelah kau pulang kerja bergegaslah kerumah appa dan jangan lupa bawa kekasihmu" ucap rose.
"Ne chaeng. Aku akan pergi setelah pulang kerja" ucap jennie.
"Okey bye" ucap rose.

Jennie mematikan ponselnya kemudian mendengus kesal. "Ada apa?" Tanya limario. "Ikutlah bersamaku aku akan memperkenalkanmu pada appa" ucap jennie. "What? No. Itu ide yang buruk" ucap limario. "Wae? Kita hanya pergi makan malam. Kau hanya perlu bilang jika kau kekasihku" ucap jennie.

"Wait, kita memang berciuman jennie tapi bukan berarti aku kekasihmu. Kau yang bilang sendiri kau menciumku karna ingin menebus rasa bersalahmu" ucap limario. "Aish... kalau begitu bantu aku. Berpura pura lah menjadi kekasihku lim. Ini sangat penting bagiku. Jika tidak appa akan menjodohkanku" ucap jennie. Limario terdiam sejenak ia memikirkan permasalahan yang di hadapi jennie.

"So, apa yang aku dapatkan jika aku membantumu?" Tanya limario. "Aku akan memberikan apapun yang kau mau" ucap jennie. "Apapun?" Tanya limario."Yes apapun. Apa yang kau inginkan dariku? Tubuhku?" Tanya jennie. Limario tertawa mendengar celotehan jennie. "Jennie kau lucu sekali. bukan itu yang aku inginkan. Aku ingin no idmu. Id kepolisian" ucap limario.

"Mwo? Untuk apa kau meminta IDku?" Tanya jennie. "Kau tidak perlu tau. Jadi aku akan membantumu jika kau memberikan No IDmu. Deal?" Tanya limario. Jennie menarik selembar kertas kemudian menuliskan nomor id kepolisian miliknya lalu memberikannya pada limario. "Okey. Ingat jennie, ini hanya makan malam dan jangan lupa kau membawa seoarng beast. Jadi hati hati dengan perkataan kalian" ucap limario dengan nada mengancam. "Aku akan menjemputmu nanti sore" ucap jennie kemudian meninggalkan rumah suho.

*****************


*** Mr park House ***

Jennie dan limario berdiri di depan pintu rumah mr park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie dan limario berdiri di depan pintu rumah mr park. "Jennie. Apa kau serius ingin membawaku bertemu dengan ayahmu" ucap limario. "Ne. Kau tak perlu memikirkan apapun. Kau hanya perlu ikuti ucapanku" ucap jennie. Jennie menekan bel rumah mr park. Beberapa saat kemudian rose membuka pintu.

Rose memeluk dan mengecup kedua pipi jennie. Rose mulai melempar pandangannya ke arah limario. Rose mulai melihat limario dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Yak park chaeyoung kenapa kau menatap kekasihku seperti itu" tanya jennie. "Not bad" ucap rose. "Mwo?" Tanya limario. "Lim perkenalkan dia adikku park chaeyoung atau bisa dipanggil rose. Chaeng, dia limario manoban" ucap jennie.

"Hai oppa. Senang bisa berkenalan denganmu. Ayo masuklah. Appa sudah menunggu di dalam. Hampir saja aku mulai makan tanpa kalian" ucap rose. Jennie dan limario berjalan mengikuti rose masuk kedalam rumah. Mr park sudah duduk di ruang makan menunggu kedatangan jennie dan lima. "Appa" ucap jennie lalu mengecup pipi mr park.

"Hey darling" ucap mr park sambil tersenyum. "Appa, ini limario manoban. Lim dia ayahku park joon" ucap jennie. Limario dan mr park berjabat tangan kemudian limario duduk di samping jennie. "Jadi kau kekasih jennie?" Tanya mr park. "Yes sir" ucap limario. "Sudah berapa lama kau dengan putriku?" Tanya mr park. "2 bulan appa" sela jennie.

"Oh 2 bulan. Lalu apa pekerjaanmu?" Tanya mr park. "Dokter. Limario seorang ahli beda" srla jennie sambil tersenyum menatap limario. Limario hanya tersenyum pada jennie. "Pekerjaan yang bagus. Dimana kau bekerja?" Tanya mr park. "Ahh lim bekerja di sebuah rumah sakit dipinggiran kota seoul" sela jennie.

"Jennie, appa bertanya pada limario. Kenapa kau yang terus menjawabnya. Biarkan lim yang menjawab pertanyaannya" ucao mr park. "Mianhe appa" ucap jennie. "Lim, bagaimana kau bisa mengenal putriku?" Tanya mr park. (Astaga, aku harap dia mengatakan bahwa kami kenal melalui sebuah kasus. Appa tau jika aku penggila kerja. Jika dia salah bicara habislah riwayatku) batin jennie.

Limario hanya tersenyum sambil menatap jennie. (Kenapa dia tersenyum seperti itu) batin jennie. "Lim?" Panggil mr park. "Ne. Aku mengenal jennie saat dia menangani sebuah kasus pembunuhan. Aku membantunya untuk mengotopsi korban" ucap limario. Mendengar pernyataan limario. Membuat jennie merasa lega.

Mr park beranjak dari tempat duduknya setelah mendengar suara bel berbunyi. Ia berjalan membuka pintu. "Chaeng, jangan jangan yang datang adalah pria yang appa jodohkan padaku" ucap jennie. "Sepertinya begitu unnie" ucap rose. "Jennie, aku mulai gugup" bisik limario. "Tenanglah kau hanya perlu ikuti alurnya" bisik jennie. "Oppa, apa menjadi dokter itu menyenangkan?" Tanya rose.

"Tentu saja tidak. Bayangkan saja jika hidup mati seorang pasien ada di tanganmu. Jika kau bisa menyelamatkannya itu akan membuatmu senang. Tapi jika sebaliknya, rasa bersalah akan menghantuimu seumur hidup" ucap limario. "Astaga itu beban yang sangat berat" ucap rose. Beberapa saat kemudian mr park kembali ke ruang makan di ikuti oleh seorang pria.

"Perkenalakan ini kim taeyung" ucap mr park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perkenalakan ini kim taeyung" ucap mr park.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang