*** kepolisian seoul ***
Jennie masuk ke dalam ruangan dan melihat kai dan jisoo sedang berbincang bincang. Saat melihat jennie, kai langsung berdiri dan tersenyum menatap jennie.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu padaku?" Tanya jennie. "Tidak. Aku hanya senang bisa melihatmu lagi" ucap kai. Jennie hanya terdiam kemudian dudul di mejanya dan mulai menyalakan komputer.
"Jennie, berhentilah bersikap dingin padaku. Aku hanya ingin membantumu dan limario. Aku ingin menebus kesalahanku" ucap kai.
"Buktikan itu" ucap jennie. Jennie beranjak meninggalkan ruangan tapi kai menahan tangan jennie "limario kan yang membunuh vincent. Aku tau kau bersama limario" ucap kai dengan penuh penekanan.
Jennie langsung menatap tajam ke arah jisoo "kau memberitahunya?" Tanya jennie. "Jennie kita harus saling bekerja sama untuk menyelesaikan kasus beast ini" ucap jisoo.
"Astaga, sulit dipercaya" ucap jennie. "Jennie, aku mohon percaya padaku. Aku ingin membantumu dengan limario. Beri aku satu kesempatan" ucap kai. "Kalau begitu kau ikut aku" ucap jennie.
Kai hanya mengangguk kemudian mengikuti jennie. Jennie membawa kai ke sebuah taman yang sangat sepi. "Untuk apa kita kesini?" Tanya kai. "Tunggu saja" ucap jennie.
Jennie melihat sekeliling tapi tak ada tanda tanda kehadiran limario. Tiba tiba ia merasakan seseorang memeluknya dari belakang "maaf aku terlambat" bisik limario.
Jennie langsung berbalik menatap limario "yak. Kau membuatku terkejut. Aku tidak mendengarmu datang" ucap jennie. "Hmm apa kau lupa jika aku memiliki kecepatan" ucap limario sambil tersenyum.
"Kau seperti vampir di film twilight" ucap jennie sambil tertawa. "Dimana ciuman selamat datang untukku?" Tanya limario sambil menaikkan alisnya.
Cup
Jennie mengecup bibir limario "dasar mesum" bisik jennie. Limario menarik pinggang jennie untuk mendekat padanya "hanya padamu" ucap limario
Eheem eheem
Kai berdeham karna melihat jennie bermesraan dengan limario di depannya.
"Ahh aku hampir lupa. Lim perkenalkan ini kai. Dia yang aku ceritakan padamu" ucap jennie. Limario dan kai pun bersalaman " jadi kau yang dulu seorang beast?" Tanya limario.
"Ya lim. Aku dulu seorang beast" ucap kai. "Lalu apa rencanamu jennie?" Tanya limario. "Kita temui target dan kita bernegosiasi" ucap jennie. "Wait? Apa maksudmu bernegosiasi dengan korban?" Tanya kai.
"Limario, memburu semua beast yang di buat oleh vincent dan aku berencana menegosisasi dengan target supaya dia bisa kembali normal sepertimu" ucap jennie.
"Mwo? Apa kau sudah gila bernegosiasi dengan beast. Dengar jennie, apa yang terjadi padaku adalah sebuah kecelakaan dan aku beruntung. Bagiamana jika rencanamu gagal?" Tanya kai.
"Setidaknya kita harus mencobanya" ucap jennie. "Aku setuju pada kai. Caramu terdengar gila jennie" ucap limario.
"Lim, semua yang kita lalui memang sudah gila. Tapi kita bisa melaluinya. Kita harus mencobanya agar bisa mengerti jika apa yang kita rencanakan berhasil atau tidak" ucap jennie.
"baiklah ayo kita coba" ucap limario. "Hmm jadi mulai darimana kita?" Tanya kai.
"Kai kembalilah ke kantor. Ajak jisoo unnie ke tempat suho dan minta suho membuatkan serum untuk menghentikan detak jantuk sejenak dan obat bius. Aku rasa suho akan mengerti. Sedangkan aku dan limario akan mencari tau mengenai target" ucap jennie.
"Baiklah. Aku pergi sekarang" ucap kai kemudian meninggalkan limario dan jennie. "So darimana kita mulai?" Tanya limario.
Jennie menatap limario sambil membelai dada bidang limario. "Kita mulai dari kamarmu" ucap jennie dengan nada sensual. Limario menarik pinggang jennie membuat perut jennie menempel pas di tonjolan yang ada tertutup resleting celana limario.
"Kau belum puas ms kim?" Tanya limario sambil tersenyum. "Yak, dasar mesum. Apa yang kau pikirkan?" Tanya jennie.
"Tentu saja tentang kita berdua. Aku tau kau selalu menginginkanku kan. Apa kau tau, aku sangat suka jika kau sudah mulai mendesah" goda limario.
"Yak mesum" bentak jennie sambil memukul mukul dada limario dan mencoba melepaskan dekapan limario. Limario langsung melumat bibir jennie membuat jennie diam seketika menikmati ciuman limario.
Limario sedikit menggigit bibir bawah jennie lalu memainkan lidahnya di dalam mulut limario. "Ahmmm" desah jennie disela sela lumatan bibir limario.
Limario perlahan melepas ciumannya dan tersenyum menatap jennie. "Kajja, kita lanjutkan dirumah" ucap limario. "Yak, bukan ini maksudku lim" ucap jennie kesal.
"Lalu, apa yang kau maksud?" Tanya limario. "Aku ingin mencari baju yang cocok untukmu di dalam lemarimu. Karna kau akan datang menemaniku ke acara penghormatan untuk appaku" ucap jennie.
"Ohhh aku kira kau ...." ucapan limario terhenti ketika jennie menarik tangannya dan membawa limario kembali kerumah.
Sesampainya dirumah limario, jennie menyuruh limario mandi sedangkan ia sibuk memilih baju untuk limario.
Jennie menelan ludahnya dengan kasar saat melihat limario keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk putih di pinggangnya.
"Aku tau jika aku tampan kau tak perlu menatapnya seperti itu" ucap limario sambil tertawa.
"Pakai ini. Aku akan mandi" ucap jennie lalu beranjak ke kamar mandi tapi limario menarik tangan jennie dan membuat jennie masuk kedalam dekapan limario.
"Lim, lepaskan aku. Aku harus mandi dan bersiap. Dasar mesum" ucap jennie dengan memberontak mencoba melepaskan dekapan limario.
"Why jennie why? Kau membuatku gila" ucap limario. "Kau juga membuatku gila dengan otak mesummu itu. Sekarang lepaskan aku. Aku harus mandi dan bersiap" ucap jennie dengan sedikit meninggikan nada suaranya.
"Jika aku tak mau melepasmu bagaimana?" Goda limario. "Aku akan membunuhmu" ucap jennie. Limario tertawa mendengar ucapan jennie. "Kalau begitu coba saja" ucap limario.
Jennie menyeringai menatap limario begitu pun sebaliknya. Jennie meremas junior lim dengan sangat kuat hingga membuat limario meringis kesakitan sambil memegangi juniornya sementara jennie berlari masuk ke dalam kamar mandi.
"Yak jennie kim" bentak limario.
"Bukankah aku sudah bilang. Aku bisa membunuhmu" teriak jennie dari dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And the beast
Romancecerita ini menceritakan tentang seorang detektif yang bernama jennie kim. akibat pekerjaannya sebagai seorang detektif membuatnya terperangkap di berbagai kasus pembunuhan yang sangat mengerikan. Suatu ketika jennie mendapatkan kasus yang membuat d...