part 28

6.9K 627 15
                                    

*** apartement suho ***

Jisoo baru saja menceritakan kejadian terbunuhnya vincent dan pertemuan jennie dan limario pada suho. Suho hanya terdiam memikirkan perkataan jisoo. "Bagaimana bisa oppa? Bagaimana bisa limario hilang ingatan? Apakah ini mungkin?" Tanya jisoo.

"Aku tak tau. Tapi aku memikirkan satu hal" ucap suho. "Mwo? Apa yang kau pikirkan?" Tanya jisoo. "Mereka sengaja menghapus ingatan limario lalu memasukan ingatan baru yang bisa menguntungkan mereka" ucap suho.

"Maksudmu menjadikan limario sebagai budak yang menuruti setiap permintaan majikannya?" Tanya jisoo. "Ya. Seperti itu. Tapi aku hanya menerka nerka" ucap suho 

Ting tong ting tong

"Aku akan membukanya oppa. Aku rasa ini jennie" ucao jisoo. Jisoo berlari membukakan pintu dan ia terkejut ketika melihat limario berdiri di belakang jennie. "Lim" ucap jisoo.

"Kau mengenalku?" Tanya limario. "Lim dia jisoo unnie. Dia parnert yang aku ceritakan" ucap jennie. Jisoo menarik tangan limario "oppa, lihatlah siapa yang datang" teriak jisoo.

Suho melihat ke arah jisoo yang sedang menarik tangan limario. Suho berdiri tak percaya bahwa yang berada di depannya benar benar limario. Suho memeluk limario "kau benar benar masih hidup?" Tanya suho.

"Jennie, siapa pria ini?" Tanya limario. Suho melepas pelukannya pada limario lalu menatap kedua mata limario. "Aku suho. Sahabatmu. Kita tinggal bersama" ucap suho.

"Lim, dia benar suho yang aku ceritakan padamu" ucap jennie. "Maafkan aku. Aku tidak mengingatmu" ucap limario. "Tak apa sobat. Aku senang melihatmu" ucap suho sambil tersenyum.

Suho pun mengajak limario, jisoo dan jennie untuk makan malam. Saat sedang makan malam jennie menceritakan semua yang terjadi pada limario. "jadi condor menjadikanmu pemburu beast?" tanya suho. 

"ya, dia bilang ketika aku bisa membunuh semua beast. dia akan mengembalikanku seperti sedia kala" ucap limario. "dan kau percaya padanya? maksudku kau bahkan tidak tau siapa orang yang kau sebut condor" ucap suho. 

"apa aku punya pilihan selain percaya padanya" ucap limario. "tentu saja sekarang kau punya. kau bisa percaya padaku. sekarang coba kau pikirkan. kenapa condor ingin kau membunuh vincent sedangkan dengan cara menangkap vincent bisa saja menemukan cara yang bisa membuatmu normal" ucap suho. 

limario terdiam memikirkan ucapan suho. jennie membelai bahu limario "tenanglah dan habiskan makananmu. kita bisa mencari solusinya sama sama" ucap jennie sambil tersenyum. limario mengangguk dan tersenyum pada jennie. "dengar lim, aku juga ilmuwan. aku mengenalmu semenjak kau belum menjadi beast. saat kau menjadi beast aku selalu mencoba berbagai cara untuk membuatmu kembali normal. tapi sampai sekarang aku belum menemukan caranya. jadi kau harus benar benar yakin jika condor memang bisa menolongmu. jadi jujurlah kepada kami agar kami bisa membantumu" ucap suho. 

"terimakasih atas bantuan kalian. aku sangat menghargainya" ucap limario. jennie kembali membelai pipi limario dan meminta limario menyelesaikan makanannya. Limario hanya tersenyum lalu melanjutkan makan malamnya.

Setelah menyelesaikan makan malam limario dan jennie kembali kerumah limario. Sesampainya di rumah limario, limario membuka macbooknya dan mendapatkan pesan dari condor untuk tugas berikutnya.

"Jennie, aku mendapatkan target baru" ucap limario. Jennie pun bergegas menghampiri limario.

Andy lau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andy lau. Pria berusia 57 tahun. Seorang pemilik perusahaan periklanan.

Jennie dan limario hanya saling menatap. "Lim, aku tak tau apa ini akan berhasil atau tidak. Tapi kau bisa membuatnya normal tanpa harus membunuhnya" ucap jennie.

"Apa maksudmu?" Tanya limario.

"Seorang beast harus merasakan sekarat agar jiwa beastnya mati" ucap jennie. "Mwo? Itu tidak mungkin" ucap limario.

"Itu mungkin lim. Ada buktinya. Kai. Dia dulu beast. Dia sekarat karna orang orang yang membawamu menembaknya. Tapi aku berhasil menyelamatkannya dan DNA nya kembali normal" ucap jennie.

"Jika memang itu berhasil bagaimana jika kita mencobanya kepadaku" ucap limario.

"No, itu belum tentu berhasil. Aku tak ingin mengambil resiko. Aku tak ingin kehilanganmu lagi" ucap jennie.

"Tapi bagaimana jika aku tidak bisa kembali normal? Apa kau akan terus bersamaku?" Tanya limario.

Jennie mengecup bibir limario lalu menatap kedua mata limario mencoba meyakinkan limario. "Aku tidak peduli. Kelak kau bisa normal atau tidak aku tidak peduli. Aku hanya ingin kau tetap di sisiku" ucap jennie.

Limario tersenyum sambil membelai pipi jennie. Keromantisan mereka terganggu akibat dering ponsel jennie. Jennie hendak menjauh untuk mengangkat telepon dari rose tapi limario menarik pinggang jennie hingga terjatuh di pangkuan limario.

"Lim, adikku menelpon" ucap jennie. "Angkat saja. Tak perlu menjauh" ucap limario sambil mengecup setiap inci leher jennie.

"Halo chaeng" ucap jennie.
"Unnie, kau tidak lupa kan? besok ada acara penghormatan untuk appa. Jadi jam brapa kau akan pulang "ucap rose.
"Ahhh... tentu saja unnie tidak lupa" ucap jennie dengan sedikit mendesah akibat ciuman limario di lehernya. Limario mulai menyusupkan tangannya kedalam pakaian jennie dan memilin puting jennie bergantian.

Mendengar desahan jennie membuat rose sedikit terkejut.
"Yak unnie, kenapa kau mendesah seperti itu? Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya rose.
"Aa.. ku sedang makan ramyeon pedas bersama lim." ucap jennie. Sambil menggelengkan kepalanya menatap limario.

Limario menaikkan pakaian jennie hingga payudara jennie menggantung tepat di depan wajahnya. Limario mulai menjilati puting jennie bergantian.

"Ohh unnie sedang bersama oppa. Baiklah,aku tidak akan mengganggu kalian. Bye unnie" ucap rose kemudian mematikan ponselnya. Jennie menatap limario dengan tatapan kesal.

"Mwo?" Tanya limario. "Kenapa kau menjadi seagresif ini?" Tanya jennie. "Memangnya aku dulu tidak seperti ini?" Tanya limario.

"Tidak. Dulu aku harus menggodamu terlebih dahulu" ucap jennie. "Hmmm. Kalau begitu kau harus terbiasa dengan sifat baru kekasihmu ini" ucap limario.

Mendengar ucapan limario membuat jennie berkaca kaca karena baru pertama kali ini limario mengakui bahwa jennie adalah kekasihnya.

"Hei. Kenapa matamu berkaca kaca? Apa kau tidak suka dengan ucapanku?" Tanya limario. "Aku sangat menyukainya. Aku akan membiasakan diri dengan sifat mesum milik kekasihku" ucap jennie sambil tersenyum.

"Apa adikmu juga mengenalku? Kau menyebut namaku tadi" ucap limario. "Ya. Adikku mengenalmu" ucap jennie. "Ahh okey. Jennie, bermalamlah disini bersamaku. Aku ingin menghabiskan malamku bersamamu" ucap limario sambil membelai pipi jennie.

"Apa aku memiliki alasan untuk menolak permintaan kekasihku? Aku akan menemanimu" ucap jennie. Limario kembali melumat bibir jennie dan membawa jennie kedalam kamarnya tanpa melepaskan lumatannya.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang