part 45

5.8K 571 13
                                    

"Aigooo telingaku rasanya sakit sekali mendengar hal yang tidak seharusnya ku dengar" ucap rose. chanyeol pun tertawa "jennie noona benar. Aku harus belajar dari hyung. Supaya bisa membuatmu mendesah kecang seperti noona" ucap chanyeol sambil tertawa.

Flashback on

"Sayang, hyung terlihat marah tadi" ucap chanyeol setelah melihat limario dan jennie masuk kedalam kamar. "Sepertinya. Apa kau tidak lihat tadi saat oppa membentak appa jennie unnie" ucap rose.

"Kau benar sayang. Sepertinya ada masalah diantara appa noona dengan hyung. Hyung bahkan berani mengumpat di depan jennie noona" ucap chanyeol. "Ahhh aku sangat ingin tau. Aku akan bertanya pada unnie dan oppa sekarang" ucap rose. Rose beranjak dari sofa tapi tangannya di tahan oleh chanyeol.

"Sayang, apa kau lupa ucapan hyung? Biarkan menyelesaikan masalah mereka" ucap chanyeol. "Hmm aku takut jika oppa akan menyakiti unnie. Kau melihatnya sendiri sebesar apa marah oppa tadi. Aku akan bicara dengan oppa" ucap rose.

Rose melepaskan genggaman tangan chanyeol lalu berjalan ke kamar jennie. Sesaat rose ingin mengetuk pintu kamar jennie. Rose mendengar suarah aneh. Rose pun menempelkan telinganya ke pintu kamar jennie.

"Ahhh.... shitttt... jennie"

Rose membulatkan matanya mendengar suara limario mendesah. "Sayang apa..." ucapan chanyeol terhenti saat rose membungkam mulut chanyeol. "Diamlah. Aku mendengar suara aneh dari dalam" bisik rose. "Mwo?" Tanya chanyeol. "Coba dengarkan" ucap rose.

Chanyeol pun menempelkan telinganya di pintu kamar jennie.

"Ahhh... shitt... sayang.... aku... ingin ... keluar... ke tiga... kali... nya"  desah jennie.

Chanyeol menelan ludanya dengan kasar.

"Ahh... ouhh... shit... sampai ... 7 kali pun... aku akan terus menghukummu.. ahh.. shit" gerutu limario.

Chanyeol yang sudah tidak tahan mendengarnya menarik tangan rose dan kembali duduk di sofa
Flasback off

"Yakk, berhentilah tertawa. Itu sama sekali tidak lucu" ucap rose dengan nada serius. "Tapi hyung benar benar hebat sayang. Dia bisa membuat noona klimaks hingga tiga kali" ucap chanyeol.

"Mwo? Tiga kali? Dari mana kau tau?" Tanya rose. "Aku mendengarnya dari noona tadi" ucap chanyeol. "Oh my god" ucap rose.

Chanyeol mendekatkan tubuhnya ke arah rose. Mendekap pinggang rose lalu tersenyum menatap wajah rose. "Mwo? Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanya rose.

"Hmmm... ayo kita lakukan" ucao chanyeol. "Mwo? Lakukan apa?" Tanya rose. "Seperti noona dan hyung" ucap chanyeol.

Plak

Rose memukul kepala chanyeo. "Pervert" ucap rose. Chanyeol hanya mengusap kepalanya. "Kau tega sekali sayang. Bagaimana jika aku menjadi bodoh setelah kau memukul kepala" ucap chanyeol.

"Aigoo... mianhee. Jangan menjadi bodoh. Aku belum siap hidup miskin" ucap rose sambil tertawa dan membelai kepala chanyeol. Chanyeol merebahkan kepalanya di pangkuan rose.

Beberapa saat kemudian rose dan chanyeol melihat limario keluar dan berjalan mengambil bir lalu bergabung bersama rose dan chanyeol. 

Chanyeol pun beranjak dari pangkuan rose. "Kenapa kau bangun?" Tanya limario. "Hmm aku sedikit tidak enak hyung. Hyung duduk di depanku lalu aku berbaring bergitu saja" ucap chanyeol.

"Aigoo. Santai saja" ucap limario sambil tertawa. "Oppa, dimana unnie?" Tanya rose. "Tidur. Wae?"tanya limario. "Tidur? Apa kau menyakiti unnie?" Tanya rose.

"Menyakiti? Aish tentu saja aku tidak akan menyakiti jennie" ucap limario. "Tapi tadi aku mendengar...." ucapan rose terhenti karena chanyeol membungkam mulut rose.

"Mwo? Kau mendengar apa?" Tanya limario. "Awww" teriak chanyeol saat rose menggigit tangannya. "Yak kau membuatku susah bernafas" bentak rose.

"Oppa, aku mendengar desahan jennie unnie tadi" lanjut rose. Limario tersedak saat mendengar ucapan rose. Chanyeol dengan sigap memberikan tisu pada limario.

"Yak park chaeyoung kau menguntit?" Ucap limario. "Tidak oppa. Aku dan chanyeol tidak sengaja" ucap rose.

"Mwo? Kau dan channyeol? Kau juga terlibat?" Tanya limario sambil menatap tajam chanyeol. Membuat chanyeol menelan ludah dengan kasar.

"Aa...aku hanya diminta rose mendengar apa yang rose dengar hyung" ucap chanyeol dengan nada gugup. "Aigooo kalian ini" ucap limario.

"Tapi hyung kau hebat" ucap chanyeol sambil mengcungkann kedua jempol tangannya pada limario. Limario menggelengkan kepala tak percaya. "Bagaimana caranya kalian berdua bisa menjadi sepanas itu?" Tanya chanyeol.

"Kau ingin tau rahasiaku?"tanya limario. "Tentu saja hyung" ucap chanyeol. "Bilang pada tunanganmu jangan terlalu banyak makan. Karena pipinya sudah seperti chipmunk" ucap limario sambil tertawa terbahak bahak lalu berlari masuk kedalam kamar

"Yak oppa kau mengejek pipiku" bentak rose.

Saat masuk kedalam kamar, limario tersenyum melihat jennie masih tertidur pulas dengan keadaan telanjang dan hanya tertutup selimut bewarna putih.

"Aigoo kenapa dia sangat cantik dan seksi dalam keadaan tidur seperti itu" ucap limario. Limario berbaring di samping jennie dan membelai wajah jennie.

Belaian limario membuat tidur jennie terganggu. Jennie memeluk tubuh limario dan membenamkan wajahnya di dada limario.

"Hmm dari mana kau? Kenapa kau memakai kaos dan celana pendek?" Tanya jennie. "Aku hanya pergi ke dapur untuk mengambil minum. Apa kau masih lelah?" Tanya limario.

"Ne sayang. Rasanya aku tidak bisa berjalan setelah ini" ucap jennie. Limario tertawa mendengarnya "kau lucu sekali. Sayang, apa kau tau jika adikmu dan tunangan pintar sekali mejadi penguntit" ucap limario.

"Penguntit? Apa maksudmu?" Tanya jennie. Limario pun menceritakan semuanya. Jennie membulatkan matanya menatap limario. "Mereka mendengarnya?" Tanya jennie.

"Hmm. Bahkan chanyeol bertanya padaku apa rahasia kita berdua melakukan permainan sepanas itu" ucap limario. "Mwo? Lalu kau jawab apa?" Tanya jennie. "Aku jawab agar rose tidak terlalu banyak makan karena pipinya sudah seperti chipmunk" ucap limario sambil tertawa.

Mendengar ucapan limario bukannya tertawa jennie malah mencubit perut limario. "Awww sakit" teriak limario. "Yak, itu adikku" bentak jennie. "Mianhe. Aku hanya becanda" ucap limario lalu mengecup bibir jennie berkali kali.

Drtt drtt drtt

Ponsel jennie berbunyi, limario mengambil ponsel jennie diatas nakas lalu melihat nama suho.

"Siapa sayang?" Tanya jennie.

"Suho" ucap limario. "Hmm kalau begitu angkatlah" ucap jennie sambil mempererat pelukannya ke tubuh limario.

"Hallo hyung" ucap limario.
"Lim? Apa kau bisa ke tempatku sekarang? Ini mengenai tzuyu?" Ucap suho.
"Ahh kau merindukanku. Arasseo aku akan kesana sekarang kita bisa bermain playstation" ucap limario.
"Mwo? Merindukanmu? Apa kau bersama jennie? Kau tidak menceritakan pada jennie mengenai tes ini?"tanya suho.
"Ne hyung. Aku akan membeli beberapa cemilan" ucap limario
"Hmm aku mengerti" ucap suho.
"Baiklah aku akan segera kesana" ucap limario lalu mematikan panggilan suho.

"Ada apa sayang?" Tanya jennie. "Hmm hyung memintaku menemaninya bermain playstation. Dia bilang merindukanku"ucap limario. "Kalau begitu pergilah. Kau dan suho oppa butuh waktu berdua" ucap jennie.

"Kau tidak keberatan?" Tanya limario. " tentu saja tidak sayang. Lagi pula aku tidak bisa kemana mana. Aku masih sangat lelah" ucap jennie. "Baiklah sayang. I love you" ucap limario lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang