part 56

5.5K 590 20
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam tapi belum ada tanda tanda kedatangan limario. Jennie beberapa kali menelponnya tapi ponselnya tidak aktif. " dimana dia?" Ucap jennie.

Satu jam kemudian limario masuk kedalam apartement dengan rambut acak acakan dan pakaian rusuh. Jennie bisa melihat wajah lelah limario. Jennie berdiri lalu memberikan pelukan kepada suaminya. Membawa limario duduk di sofa.

"Bagaimana hari pertamamu kerja sayang" tanya jennie. "Hmm sangat sibuk. Maafkan aku jika aku pulang terlambat. Banyak sekali orang sakit di seoul sekarang ini" ucap limario.

"Pergilah ganti bajumu aku akan menyiapkan makan malammu" ucap jennie. Limario beranjak dari sofa lalu masuk kedalam kamar untuk mandi. Sedangkan jennie berjalan ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Setelah makan malam siap jennie berjalan menghampiri limario. Ketika masuk kedalam kamar, jennie terkejut melihat limario tertidur tanpa membersihkan tubuhnya.

jennie duduk di samping limario dan perlahan membangunkan suaminya. "Sayang, kajja kita makan dulu" ucap jennie. "Aku lelah sayang. Bolehkah aku tidak makan malam ini. Aku ingin tidur"ucap limario.

"No. Kau harus makan. Kau bahkan tidak mengganti bajumu" ucap jennie. Dengan segala macam cara jennie untuk membujuk suaminya itu supaya mau makan akhirnya jennie berhasil melakukannya.

Jennie membawa makanan kedalam kamar lalu perlahan menyuapi limario. Limario mengunyah makanannya dengan mata tertutup membuat jennie gemas melihat tingkah laku limario.

"Ini baru hari pertama dan kau sudah merengek seperti bayi" ucap jennie. "Ini sangat melelahkan sayang" ucap limario. "Bagaimana denganku? Apa aku tidak lelah? Aku bekerja dan mengurus rumah dan sekarang aku harus mengurus bayi besarku" ucap jennie.

Limario perlahan membuka matanya menatap jennie. "Hmm kau keberatan mengurusku?" Ucap limario dengan nada dingin membuat jennie terkejut melihat reaksi limario.

"Bu..bukan begitu maksudku" ucap jennie gugup. "Mianhe. Aku tak akan merepotkanmu lagi. Letakkan saja makanannya di atas nakas. Aku akan memakannya nanti" ucap limario lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi.

"Kau dalam masalah jennie kim" gerutu jennie dalam hati. Jennie menghela nafasnya menunggu limario. beberapa saat kemudian limario keluar bertelanjang dada dan hanya menggunakan boxer.

Limario duduk di samping jennie lalu mulai memakannya kembali hingga habis. "Berikan padaku sayang. Aku akan mencucinya" ucap jennie.

"Tidak perlu sayang. Aku masih bisa melakukannya sendiri. Kau istirahat saja" ucap limario. Limario berjalan meninggalkan jennie di dalam kamar.

Setelah hampir tiga puluh menit limario belum juga kembali kekamar. Jennie memutuskan untuk menghampiri limario. Betapa terkejutnya jennie saat ia melihat limario sudah tertidur di sofa. "Kenapa dia tidur disini" ucap jennie.

Jennie perlahan membangunkan limario dan memintanya untuk pindah dalam kamar tapi limario menolaknya. Ia berkata bahwa ia ingin tidur disini. Jennie membuka jedua tangan limario dan ikut berbaring du dalam pelukan limario. Mencari kehangatan di dalam pelukan limario. Limario hanya tersenyum dan semakin mempererat pelukannya. Hingga akhirnya keduanya terlelap diatas sofa.

"Ketika limario terbangun, ia tersenyum mengecup pucuk kepala jennie. Jennie menggeliat dalam pelukan limario karena hawa dingin di pagi hari menusuk tubuhnya. Perlahan limario menggandong jennie dan membaringkan jennie di atas tempat tidur dan menutup tubuh istrinya.

Melihat jam yang masih menunjukkan pukul 6 pagi, limario memutuskan untuk jogging di sebuah taman yang tidak jauh dari apartementnya.

Saat limario jogging di taman, ia melihat seorang anak laki laki sedang menangis di sebuah bangku. Limario melihat ke arah sekitar dan tak melihat orang tua anak itu. Perlahan limario duduk di samping anak itu. "Heii... kenapa kau menangis? Dimana orang tuamu" Tanya limario.

"Appa meninggalkanku disini" ucap anak itu sambil menangis. Limario menatap wajah anak kecil itu dengan iba. Ia mengusap bekas air mata di pipi anak itu. Limario menggunakan kemampuan beastnya untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak itu. Kenyataannya memang appa anak itu telah meninggalkannya di sini.

"Ayo paman akan mengantarmu pulang" ucap limario. Tapi anak itu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau pulang paman. Aku tidak mau appa memukulku jika aku pulang" ucap anak itu. "Mwo? Apa appamu sering memukulmu nak?" Tanya limario.

Anak itu hanya mengangguk lirih. "Hmmm. Siapa namamu dan berapa umurmu?" Tanya limario. "Namaku minsyuk aku berusia 5 tahun paman" ucap minsyuk. "Hmm minsyuk, jika kau mau kau bisa tinggal bersama paman" ucap limario.

Mendengar ucapan limario membuat minsyuk tersenyum. "Benarkah paman? Apa paman tidak keberatan?" Tanya minsyuk. "Tentu saja tidak. Kau bisa menganggap paman dan istri paman sebagai orang tuamu" ucap limario.

"Apa aku bisa memiliki seorang ibu? Aku belum pernah melihat wajah ibuku. Appa bilang jika aku telah membunuh ibuku karena ibuku meninggal saat melahirkanku" ucap minsyuk sambil menundukkan kepalanya.

"Heiii, jangan bersedih bukankah sekarang kau memiliki orang tua yang lengkap. Kajja, daddy akan menggendongmu pulang. Mommy mungkin menunggu kita" ucap limario. Ucapan limario membuat minsyuk mendongakkan kepalanya.

"Daddy" ucap minsyuk. Mendengar panggilan minsyuk membuat limario meneteskan air mata. Minsyuk dengan cepat mengusap air mata limario lalu mengecup pipi limario. Limario hanya tersenyum mencubit gemas pipi minsyuk lalu membawa minsyuk pulang.

*** apartement jennie ***

Jennie keluar dari kamar dengan menggerutu karena limario telah meninggalkannya. "Aishh.. dia bahkan pergi tidak pamit. Awas saja jika dia pulang nanti" gerutu jennie. Ketika jennie membuka pintu apartement untuk pergi bekerja ia terkejut melihat seorang anak laki laki berlari memeluk nya.

"Mommy" ucap minsyuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy" ucap minsyuk. Jennie terkejut ketika melihat minsyuk memanggil dengan sebutan mommy. "Wahh kau mengenali mommymu huh" goda limario. Tatapan jennie beralih ke limario. Melihat tatapan jennie membuat limario mengerti.

"Dia minsyuk putraku sayang. Lebih tepatnya putra kita" ucap limario sambil tersemyum.

Deg

Mendengar limario menyebut minsyuk adalah putranya membuat hati jennie seperti di tusuk sebuah pisau tajam.

"Mwo??? Putramu? Wanita mana yang kau tiduri brengsek" bentak jennie.

Plak

Satu tamparan mendarat dipipi kanan limario. Perlakuan jennie membuat minsyuk  menangis memeluk limario yang sedang meringis kesakitan.

"Aku tidak menyangka kau membawa putramu dengan wanita lain. bahkan menyuruhnya memanggilku mommy" bentak jennie sambil menangis.

"Sayang, dengarkan aku dulu...." ucapan limario terhenti saat tamparan jennie mendarat kedua kalinya di pipi limario.

"Kemasi barang barangmu dan pergi dari sini. Aku ingin kita bercerai" bentak jennie dalam tangisnya.

Deg

Limario terkejut mendengar jennie mengucapkan kata cerai. "Aku tak menyangka kata itu keluar dari mulutmu. Kau bahkan tidak mendengarkan penjelasanku dulu. Aku sangat kecewa padamu. Asal kau tau Minsyuk bukan anak kandungku. Aku menemukannya di taman appanya meninggalkannya di taman dan ibunya sudah meninggal. Aku membawanya kesini agar kita bisa memiliki keluarga utuh. Yang tak bisa aku berikan padamu. Kau satu satunya wanita yang tidur denganku" ucap limario sambil berkaca kaca lalu pergi sambil menggendong minsyuk.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang