*** mall ***
Rose, jennie dan limario sedang berjalan menyusuri mall. Jennie menarik tangan limario saat melihat sebuah toko perhiasan.
"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya seorang wanita. "Kami mencari cincin pernikahan" ucap jennie. Mendengar ucapan jennie membuat limario terkejut. "Sayang, aku belum memiliki uang" bisik limario.
"Aku punya uang jadi tenanglah" ucap jennie sambil tersenyum. "Aku ingin cincin pernikahan terbaik yang kalian miliki untuk kakakku dan aku akan membayarnya" ucap rose.
Limario dan jennie langsung menoleh ke arah rose. "Hadiah pernikahan kalian dariku" ucap rose sambil tersenyum. Wanita itu membawa sepasang cincin berlian dan menunjukkannya pada jennie dan limario.
"Gomawo chaeng" ucap jennie dan limario bersamaan. "Aku bahagia melihat kalian bahagia" ucap rose. "Kajja kita pulang. Kita harus bersiap karena kita akan makan malam dengan jisoo unnie dan suho oppa" ucap jennie.
Mereka pun berjalan keluar toko menuju parkiran. Langkah kaki mereka terhenti ketika seseorang memanggil nama limario. Ketika mereka berbalik mereka melihat seorang pria berdiri dan tersenyum pada mereka.
"Dokter lee" ucap limario. Lee menghampiri limario dan jennie. "Dokter lim, senang bertemu anda lagi. Bagaimana tugas anda di afghanistan?" Tanya dokter lee."Afghanistan?" Tanya rose. Mendengar ucapan rose, jennie dengan cepat menarik rose menjauh dari limario dan dokter lee. Limario mengerti dengan apa yang dilakukan jennie.
"Tugasku sudah selesai dokter. Jadi sekarang aku sedang berlibur" ucap limario. "Ahh. Bukankah tadi detektif jennie?" Tanya dokter lee. "Kau mengenal istriku dokter?" Tanya limario. "Istri? Kau menikah dengannya? Aku mengenalnya beberapa bulan yang lalu dia datang kepadaku dan menanyakan tentang keberadaanmu. Katanya kau menjadi saksi dalam kasus yang sedang dia selidiki" ucap dokter lee.
"Ohh kasus itu. Aku juga mengenal jennie karena kasus itu" ucap limario. "Jadi apa kau akan kembali ke afghanistan dokter?" Tanya dokter lee. "Tentu saja tidak dokter. Aku tidak bisa meninggalkan istriku" ucap limario.
"Baguslah. Kalau begitu kau bisa kembali menjadi dokter di rumah sakit kami jika kau tertarik. Kau dokter yang sangat berbakat" ucap dokter lee.
Limario terkejut mendapat tawaran dari dokter lee. "Benarkah dokter? aku sangat senang jika bisa kembali kesana" ucap limario. "Tentu saja dokter. Jika kau sudah siap untuk kembali temui saja aku dirumah sakit" ucap dokter lee
"Tentu saja dokter. Terimakasih" ucap limario. "Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa" ucap dokter lee. Limario hanya membungkuk kemudian berjalan menuju parkiran mobil.
-
-
-
-
-Saat suho membuka mata, ia berada di sebuah lab yang dipenuhi dengan cairan dan alat alat kebutuhan lab. Kaki kanannya melingkar sebuah rantai yang terhubung dengan sebuah tiang yang berjarak satu meter darinya.
Rantai itu sepanjang tiga meter membuatnya hanya bisa berjalan sepanjang tiga meter dari tiang tersebut. Saat ia mencoba melepaskan rantai tersebut seorang wanita yang berada di dalam sebuah geruji besi memanggil namanya. Suho pun melihat ke arah wanita yang memanggil namanya.
"Tzuyu" ucap suho.
"Hei oppa" ucap tzuyu sambik tersenyum. "Wait, kenapa kau di kurung seperti itu? Sejak kapan?" Tanya suho. "Sepulang menjenguk kai di rumah sakit dulu" ucap tzuyu. "Mwo? Wae? Kenapa mereka menangkapmu juga?" Tanya suho.
"Aku tak tau oppa. Mereka tidak pernah memberitahuku apa yang terjadi" ucap tzuyu.
Cklek
Pintu ruangan pun terbuka. Suho melihat choi minho masuk kedalam ruangan. "Kau" ucap suho.
"Maafkan aku profesor. Aku harus melakukan ini karna kau menolak tawaranku" ucap minho. "Apa yang kau inginkan dariku? Kau bisa menahanku tapi tolong lepaskan tzuyu" ucap suho.
Mendengar ucapan suho membuat minho tertawa. "Itu tidak mungkin profesor. Kita membutuhkan darahnya untuk membuat beast dan tugasmu sekarang adalah buat formulanya" ucap minho.
"Mwo??? Apa kau gila? Aku tidak mau" ucap suho. Choi minho melempar sebuah foto ke arah suho.
"Kau tau apa maksudku" ucap minho. Melihat foto jisoo membuat suho melempar tatapan tajam kepada minho. "Jangan menatapku seperti itu. Lakukan apa yang ku minta jika kau tidak ingin terjadi hal yang buruk pada kekasihmu" ucap minho.
"Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Asal jangan sakiti kekasihku" ucap suho. "Tentu saja profesor. Aku berjanji tidak akan menyakiti kekasihmu selama kau menuruti semua permintaanku" ucap minho sambil tersenyum kemudian meninggalkan suho dan tzuyu.
Suho mengambil kantong dara kosing dan beberapa suntikan dan kapas lalu berjalan menghampiri tzuyu. "Maafkan aku. Aku terpaksa melakukan ini" ucap suho.
"Sebenarnya ada apa ini oppa??" Tanya tzuyu. "Tzuyu, apa kau pernah mengalami sebuah insiden kecelakaan dan kehilangan banyak darah?" Tanya suho. "Ya, lalu ayahku mendonorkan darahnya untukku" ucap tzuyu.
"jadi karena itu ada darah beast dalam tubuhmu. Limario yang menemukanmu terlebih dahulu karena dia tidak bisa mendengar suarah hatimu dan detak jantungmu. Dia diam diam mengambil sampel rambutmu dan menyuruhku menganalisisnya. Kau adalah seorang beast seperti limario" ucap suho.
"Mwo?? Jadi maksudmu aku sama seperti ayahku?" Tanya tzuyu. "Ya bisa di bilang begitu. Tapi kau belum bisa mengeluarkan sisi beastmu. Jadi biarkan aku mengerjakan tugasku setelah kita bebas dari sini aku akan mencoba menolongmu dan limario" ucap suho.
Tzuyu berjalan menjauh dari suho "aku tidak mau memberikan darahku padamu oppa" ucap tzuyu. "Mwo?? Aku mohon. Beri aku sekantong darahmu. Mereka akan menyakiti kekasihku" ucap suho.
"Lalu bagaimana denganku?" Tanya tzuyu. "Apa yang kau inginkan dariku? Katakanlah. Aku akan memberikannya padamu asal kau memberikan darahmu padaku" ucap suho.
"Aku mau limario. Aku mau dia menjadi milikku. Aku sangat mencintainya oppa" ucap tzuyu. Suho terdiam sejenak memikirkan ucapan tzuyu. "Baiklah. Aku akan membuat limario dan kau bersatu. Jadi sekarang bisa kita mulai?" Tanya suho.
Tzuyu menganggukkan kepalanya dan berjalan mendekati suho. Suho pun mulai menjalankan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And the beast
Romancecerita ini menceritakan tentang seorang detektif yang bernama jennie kim. akibat pekerjaannya sebagai seorang detektif membuatnya terperangkap di berbagai kasus pembunuhan yang sangat mengerikan. Suatu ketika jennie mendapatkan kasus yang membuat d...